1

3 0 0
                                    

Disinilah kisahku dimulai

"PUTRI ASHALINA" itu lah namaku.

Aku terlahir dari keluarga sederhana, aku seorang anak tunggal walaupun aku anak tunggal bukan berarti aku manja.

Ayahku bernama "Putra Suhendra"
Ibuku bernama "Lina Wati"

Menurut ku kehidupan itu seperti kopi.

Hidup bagaikan kopi.
Kopi itu awalnya terasa Pahit lambat laut terasa manis jika kita nikmati.
Jika kopi diminum awalnya pahati labat laut jika dinikmati akan terasa manis.

Maksudnya?
Kopi diminum terasa pahit, jika kita minumnya dengan perlahan akan terasa manis.
Begitupun hidup lalui proses yang ada walaupun sakit tetapi akhirnya akan terasa indah jika kita bersyukur.

Kopi menggambarkan hidup?
Jika kita meminum kopi dengan cepat kita tidak akan merasakan manisnya kopi, jika diminum dengan perlahan dihirup aromanya kopi akan terasa harum dan manis.
Begitupun hidup, jika kita merasa pahitnya kehidupan tanpa mau berusa merubah akan terasa pahit.
Jika kita nikmati dan syukuri kehidupan akan terasa indah walaupun banyak proses yang menyakitkan kita akan merasakan keindahan kehidupan yang terpenting kita harus selalu bersyukur.

Kopi juga mengajarkan kita bagaimana cara bersyukur?
Pahitnya kopi jika kita  bersyukur akan terasa manis, jika kita menikmati kopi tidak bersyukur akan terasa pahit.
Sama seperti kehidupan jika kita hidup titak bersyukur akan terasa hampa dan tidak puas dengan apa yang kita miliki, jika bersyukur hidup kita akan terasa indah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HidupkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang