i) dia kak angkasa

17 1 0
                                    


alunan musik terdengar sangat nyaring sore itu, rupanya salah satu event dari Fakultas Ilmu Budaya sedang menyelenggarakan kegiatan rutin mereka tiap bulan, Saturdate namanya. Acara yang diadakan setiap hari sabtu di akhir bulan yang membantu mahasiswa-mahasiswi kampus mengembangkan bakat musiknya yang mungkin belum sempat tersalurkan. well, here i am, duduk di depan lobi fakultas sambil mengamati orang yang berlalu lalang sepanjang koridor. kulihat jam dinding sudah menunjukkan pukul lima lebih tiga puluh menit waktu sore hari dan aku masih harus menunggu sesosok manusia yang harusnya sudah disini setengah jam yang lalu.

"eca!" akhirnya sesosok itu muncul. kuhela napasku sambil melempar sebotol minuman ion ke arahnya, "lama lu!" sesosok itu hanya cengengesan dan segera mengambil bangku di sebelahku. "ya maap, abis mules banget nih gue. gantinya, gue ajak lu gabung acara ini deh!" kedua alis mata ibet yang naik-naik berusaha membujukku, "jadi apa? asisten lu lagi? dih ogah!" aku sudah tau taktik ibet, pasti dia mau memperbabuiku lagi. 

"gak elah, jadi asisten guest star nih! soalnya mbak mia gabisa dateng, jadi gue kudu cari penggantinya asap," ucapnya penuh dengan rasa khawatir. kuanggukan kepala karena wajah ibet yang terlihat memelas, "just for tonight, ok?"

setelah pembukaan acara yang dimeriahkan oleh dua anak ilkom yang paling terkenal seantero kampus, andi dan indi, kini masuk ke acara inti. performance demi performance sudah selesai dan tak terasa sudah masuk di penghujung acara, mc kembali mengambil alih acara dngan menjelaskan special performance yang akan ditampilkan oleh hari satu band. hm, nama yang basic tapi menarik. 

"eca! eca!" aku menoleh dan mendapati ibet menyuruhku untuk segera ke backstage. "ya, gimana?" tanyaku ikut panik, "tuh, kak bassist butuh bantuan!" tunjuk ibet ke arah kiri dengan dagunya, aku segera menghampiri cowok yang sedang memunggungiku itu.

"kak, ada yang bisa saya bantu?" cowok itu menoleh dan tersenyum singkat, untuk beberapa menit aku sempat mengalami brain freeze, kok bisa ada cowok secakep ini?! dia pasti bukan anak fib! "daritadi aku gak liat rekan cewek disini, aku cuma mau minta ikat rambut aja sih hehe," cengiran lebarnya benar-benar membuatku pusing.

"o-oh bentar kak, saya bawa!" tak sadar nada suaraku meninggi saking gugupnya. cowok itu cuma terkekeh pelan dan melambaikan tangannya mengisyaratkanku untuk tetap tenang. kuulurkan sebuah ikat rambut beserta senyuman kecil kepadanya.

dengan ikat rambut pink yang terjepit rapi di giginya, ia menyisir anak rambutnya perlahan sebelum mengikatkannya ke rambut yang berwarna hitam lebat itu. nikmat mana lagi yang kau dustai, ya Tuhan? tak berapa lama cowok tadi menoleh padaku, "rapi gak?" tanyanya sembari bercermin di mataku. refleks aku memegang rambutnya dan membenarkan posisi kuncir apelnya yang sedikit miring, "nah udah nih, kak!" tanpa tau tindakanku tadi membuat jantungku hampir berhenti berdetak.

"thanks ya! see you nanti," tepukan di bahu membawa mataku mengikuti langkah kakinya. "udah udah, tar masuk mimpi lagi!" jentikan jari ibet menyadarkanku dari lamunan singkat, "dih sirik aja lu! mending temenin gua ke deket panggung," seretku dan berlari membawa ibet.

lagu best part milik daniel caesar itu dilantunkan dengan apik oleh guest star itu.

i just wanna see how beautiful you are

entah mengapa alunan itu terasa melambat di telingaku dan bisa kurasakan atmosfer hangat di sekitarku,

you know that I see it
i know you're a star

dan tepat saat itu, kakak bassist yang tak kuketahui namanya itu menatap ke arahku dan tersenyum sangat manis, bagiku. ah sial, aku harus pergi sebelum jantungku semakin bermasalah!

"lah, lah malah pergi! ca, woy eca!" teriakan ibet tak lagi kudengar, aku berusaha berjalan cepat menuju kamar mandi di dalam fakultas. meninggalkan acara Saturdate yang menurutku sangat menarik, khusus hari ini saja.

***

butuh waktu 20 menit untuk menyadarkanku dari perasaan gelisah yang menyenangkan ini. aku bergegas keluar kamar mandi dan menemui ibet yang sedang bersandar di sebelah pintu, "udahan ngumpetnya?" tanyanya kesal. "siapa yang ngumpet sih, orang kebelet!"

"siipi ying ngimpit sih, iring kibilit, hilih. dicariin tuh sama mas bassist tadi, buruan gih," bentar, aku gak salah denger kan? walaupun ragu kuikuti langkah kaki ibet menuju ruang istirahat guest star tadi. "nah ini hair stylist gue tadi!" aku tercekat ketika cowok tadi menarikku ke kerumunan kawannya. 

aku hanya tersenyum canggung menyapa teman-teman cowok rambut apel itu. "kenalan dulu lah, sa!" celetukan cowok berbaju I'm your daddy membuatnya mengulurkan tangan padaku, "i'm angkasa, how about you?" 

"ressa, but my friends call me eca," kuulurkan tanganku balik dan terkekeh pelan. "dari fib juga?" tanya kak angkasa basa-basi, "iya nih, sasing'17, kalo kakak?" tanyaku sambil melepaskan uluran tangannya, "wih sastra! aku senmus'15 nih, tua ya, hehe," candanya lalu tertawa, wah ternyata ada juga anak fib setampan dia.

"foto dulu lah sob, buat dokumentasi nih!" suara ibet membuyarkan lamunanku tentang pertanyaan konyol 'rumah kakak dimana' yang hampir saja aku tanyakan. "yuk!" tangannya yang merangkul pundakku santai membuatku sedikit tidak santai, tapi ibet terlanjur menghitung mundur yang membuatku mau tidak mau bergaya di depan kamera. 

"yak mantap!" jantungku kembali berdetak sangat cepat setelah mendengar seruan kencang khas ibet. bagaimana bisa kak angkasa seharum itu? padahal kulihat masih banyak keringat  yang menempel di dahinya, duh mau mati rasanya dipeluk orang ganteng. 

"thanks a lot for today, eca! you did a great job, kapan kapan kucirin lagi dong, hehehe," cengiran jenaka itu terus saja menghantui pikiranku, kak angkasa segera melepaskan ikat rambutnya di depanku dan memberikannya kepadaku, "aku pulang dulu ya," ucapnya sambil mengusap rambutku perlahan. dia kak angkasa, mungkin aku sudah gila tapi aku menyukainya.

 dia kak angkasa, mungkin aku sudah gila tapi aku menyukainya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kak angkasa, anak seni musik'15

terima kasih banyak buat siapapun yang nantinya baca buku ini. beberapa adegan disini ada yang diambil dari kisah nyata, selebihnya ya improvisasi hehehe. see you!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 reasons to adore you; csyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang