Malam sunyi itu terpecah oleh suara teriakan pria, begitu sarat penuh rasa sakit dan kemarahan.
Ia terengah, memandang pada bagian kakinya yang terpotong. Darah mengucur deras dan tubuhnya berkeringat dingin. Rahangnya terkatup rapat dan gigi-giginya menggiling menahan sakit. Rasanya ia lebih suka bila sebilah pedang langsung menebas lehernya dibandingkan harus menahan sakit sedikit demi sedikit. Kini dengan kaki kirinya yang hilang, ia sudah lengkap menjadi gagang manusia (stickman).
Mata semerah darah di hadapannya meandang senang, iris delima itu membesar dengan antusias.
"Kuakui kau sangat berani, hanya datang untuk memperingatkanku hm?" Sasuke memberikan senyuman dingin.
Menahan sakit, pria itu berusaha untuk bicara. "K-kau tahu bahwa batas kerajaan antara manusia dan peri, k-k-k kh- kenapa, kau melanggarnya?"
"Karena hanya tinggal itu, yang belum kusentuh." Sasuke mengabaikan tatapan marah dari sang peri, masih duduk dengan nyaman di kursinya, menikmati secangkir teh yang diletakkan di sampingnya, seolah tidak terganggu oleh aroma besi karat khas darah yang melebur di udara.
"BANGSAT!! KAU MAU WILAYAH SEJAUH APA HAH?!!!" Peri bak manusia itu meraung marah, otaknya tidak lagi rasional, semua hal sudah terkikis oleh rasa sakit dan kemarahannya.
"Semuanya, karena aku adalah Raja Uchiha, semua yang kuinginkan akan kudapatkan, bahkan meski itu adalah kerajaan Peri milikmu, Putra Mahkota Neji."
Neji yang masih dikuasai oleh kemarahan pulih seketika itu juga. Tak menyangka bahwa identitasnya akan langsung terungkap. Tidak mungkin ada manusia yang mengenal dirinya, bahkan rakyatnya sendiri pun hanya sedikit yang tahu. Bagaimana bisa? Kecuali ada dari pihaknya yang mengkhianati.
Seolah tahu apa yang dipikirkan Neji, Sasuke meletakkan cangkir teh miliknya, bangkit dan memandang Neji yang tenggelam dalam lamunan. Sasuke juga melirik pada rantai dan borgol yang engikat Neji, rantai-rantai itu berkilauan, itu adalah alat khusus yang didesain untuk menagkap peri. Cukup banyak biaya yang harus dikeluarkan Sasuke hanya untuk memancing dan menangkap salah satu peri, dan nasib baiknya, ia menangkap sang Putra Mahkota.
"Menyerah, berikan Kerajaanmu pada Uchiha."
Ucapan Sasuke langsung membuat Neji sadar dari lamunanya, dirinya seperti baru saja disiram air es. Bagaimana mungkin Neji akan dengan suka rela memberikan Negeri tercintanya pada Raja tiran dan menjijikkan seperti Sasuke? Mungkin menghancurkan Negeri Peri akan lebih baik daripada harus dikuasai Sasuke.
Neji sudah sering kali pergi keluar dan memata-matai keadaan Kerajaan lain di sekitarnya, juga untuk memuaskan rasa ingin tahunya sendiri atas dunia luar dan makhluk yang bernama manusia.
Lewat cerita yang beredar, Neji tahu bahwa Sasuke adalah seorang raja yang menjungjung tinggi dirinya sendiri. Beberapa Kerajaan yang semulanya hendak menyerang kerajaan Uchiha milik Sasuke harus menelan pil pahit karena selain dikalahkan dengan mudah, mereka juga harus memberikan dekrit Kuasa atas Kerajaan mereka sendiri. Itu benar-benar mimpi buruk yang menjadi nyata.
Hanya tinggal sisa kerajaan Hyuga yang masih tidak tersentuh. Bukan karena Uchiha diduga tidak mampu, tapi selama masa berjalan Kerajaan Hyuga adalah pondasi spiritual, tidak akan ada yang berani mengganggu. Bangsa peri bukanlah sesuatu yang biasanya akan dipikirkan untuk dikuasai. Mungkin Raja Uchiha ini jelas yang pertama.
"Apa yang kau inginkan dari kami?" Suara Neji berubah dingin. Jantungnya bertalu-talu, jika bukan karena rantai khusus ini, dia pasti sudah melarikan diri dengan sihir dan memperingatkan para Bangsanya. Raja Uchiha ini tidak bisa dibiarkan. "Kami bukan bangsa yang kuat, kami tidak bisa memberimu apa pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
7 Deadly Sins series : [1] PRIDE
FanfictionDisclaimer MASASHI KISHIMOTO Sasuke Uchiha adalah seorang Raja Tiran yang tak kenal ampun. Tangannya berlumur darah. Kerajaan Uchiha pun sudah menguasai hampir semua daratan. Kecuali satu, kerajaan peri di tengah hutan. "Bila aku tidak bisa mendapat...