1

8 0 0
                                    

Gadis berambut hitam pekat yang terurai mengenakan dress putih selutut menampakan kesan yang simple namun manis.

Ia sedang berjalan terburu-buru menuju rumah temannya, Jihan. Jihan adalah teman dekat Cia, Cia sangat menyayangi temannya itu.

Ketika Cia sedang duduk diangkot tasnya bergetar menandakan handphonenya berbunyi

Dretttt drettttt
.
.
.

📞Jihanjir
Woiiii lama bat ampun
Ini udah jam berapa Cia ku sayang, kamu mau ditinggal hah?!!!! Cepetan ga pake lama kita udah nunggu kamu! Kalo sampe 5 menit ga dateng kita tinggal! Bye!

Cewek itu mematikan telfonnya tanpa Cia ngomong sedikitpun.

Cia gelisah angkot yang ia tumpanginya lama karna menunggu penumpang yang lain. Cia pun turun lalu membayar angkot tersebut lalu ia berlari secepat mungkin karna jarak Cia turun dari angkot ke rumah Jihan tidak jauh jadi ia bisa mempunyai waktu untuk berlari

***

"Gilaa! Cape bangettt" ucap Cia ngos-ngosan

"Ya ampun Cia lama banget sih" Jihan berdecak sebal

"Ya maap, angkotnya lama jadi aku turun ditengah jalan terus aku lari sampe sini. Cape banget tau, harusnya kamu kasih aku minuman bukannya malah ngomelin aku"

"Yauda yauda sana beli minum terus kita berangkat"

Cia pun bergegas membeli minuman lalu kembali ketempat tadi.

Tanpa Cia sadari ada yang melihatnya sedari tadi, Dias. Yap Dias yang melihat Cia sedari Cia datang kerumah Jihan.

Sedatangnya Cia, Jihan memberitahu kalo ia akan dibonceng dengan Dias. Dias yang mengetahuinya hanya tersenyum tipis, sangat tipis hingga orang lain pun tak tahu.

"Guysss, udah ada tebengankan? Kalo gitu langsung otw aja, kalo kelamaan takut kesorean, oh ya tujuan kita ke pantai ya, inget jangan misah" seru syifa

Merekapun langsung menaiki motor yang sudah mereka sepakati. Lain halnya dengan Cia, ia terdiam sebentar karna tak mengenal lelaki di depannya, ia ragu untuk menaiki motor besar yang akan ia tumpangi seharian ini.

"Woy cepetan naik, kenapa diem disitu terus sih" kesal cowok yang sedang duduk diatas motor ninja merahnya

"Aku ga kenal kamu dan aku ga bisa naik motor gede ini" Cia menunduk takut

'Sebegitu seremnya aku sampe dia takut gitu? Yaela lucu banget sih jadi pengen meluk haha' (setelah sadar dari alam bawah sadarnya Dias pun langsung membuang pikiran yang tadi)

"Yauda aku bantu, kamu pegang tangan aku lalu kamu naik ke motor oke"
Cia pun menjalankan perintah Dias lalu ia bisa menaikinya.

***

Diperjalanan Cia terdiam menunduk, Cia bingung ingin memulai perbincangan dengan lelaki didepannya ini gimana. Cia bingung sekali sampai ia melamun diperjalanan

Engga lama kemudian Dias mengajak Cia ngobrol

"Btw kamu sekolah dimana?"

"Di Sma Sentosa Raya"

"Tapi kok aku ga pernah lihat kamu ya?" Herannya

"Emang kamu kelas apa hm.."

"Kelas 10 Mipa 1. Dias, panggil aku Dias. Itu namaku"

"Aku kelas 10 Ips 1. Ah ya Dias panggil saja aku dengan sebutan Cia, karna Cia adalah namaku" ucap Cia sambil tersenyum manis

Dias yang melihat senyuman Cia dari balik sepionnya hanya termenung ia terhinoptis oleh senyuman manis yang ia lihat beberapa detik lalu. Setelah tersadar dari senyuman Cia ia menggeleng-geleng kepalanya supaya pikiran yang tadi hilang agar ia bisa fokus mengendarai motor ninjanya ini.

"Eh ini masih lama ga? Cia cape duduk terus"

"Sebentar lagi sampe kok, tunggu ya.
Kamu pegangan dipinggang aku, aku mau ngebut kita udah ketinggalan jauh sama yang lain"

Cia yang tadinya ragu ingin memegang pinggang Dias pun pasrah karna tangan nya ditarik kedepan sehingga tidak langsung Cia memeluk Dias.

***

"GILAA BAGUS BANGETTTTTTTTT" teriak Jihan

"Ih aku suka pantainya" seru Riska

"Woyyy main air yuk asik nih kayanya" ajak teman cowo yang ga aku kenal kecuali yang lain.

Mereka berlari menuju ombak kecil. Bermain air sungguh menyenangkan tapi berbeda dengan Cia yang hanya melihat itu semua dipinggir pantai sembari bermain pasir.

Lagi-lagi ada yang diam-diam melihat Cia, siapa lagi kalo bukan Dias. Entah mengapa Dias selalu melihat Cia diam-diam. Entah karna ia terpesona dengan kecantikan yang Cia miliki atau entah karna ia suka senyuman manis Cia.
Dias pun bingung, ia tidak bisa menerawangnya, ia tidak seperti biasanya, ia ingin memiliki Cia dan itu harus.

Tanpa sengaja Dias memiliki rencana untuk mendekati Cia, entah karna obsesi atau hanya sekedar ingin tahu lebih dalam. Yang Dias tahu ia harus dekat dengan Cia bagaimanapun caranya.

Setelah berlama-lama dipantai, merekapun bergegas untuk pulang kerumah karna hari sudah berganti sore, mereka tidak mau pulang kesorean karna besok ada acara sekolah, mereka tidak mau terlambat dan mereka tidak mau diomeli mamah mereka masing-masing karna kesorean pulang main.

***

"Terima kasih udah mau nebengin Cia dan nganterin Cia sampe rumah dengan selamat, sekali lagi terima kasih ya Dias" Cia pun menunjukan senyuman manisnya lagi, dan Dias pun terpesona oleh senyuman itu. Seakan-akan senyuman Cia udah jadi hal yang memabukkan olehnya. Terdengar lebay sih tapi memang kenyataannya begitu.

Setelah itu Dias pun pamit pulang kerumahnya.




#SelamatMembacaaaa❤️

C I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang