1

32 2 0
                                    

Entah apa yang saya fikirkan sehingga saya tidak menyadari bahwa dari arah depan saya ada sebuah sepeda motor yang melaju dengan kencangnya, sehingga membuat saya membanting stir motor dan membuat saya terjatuh diatas aspal yang dingin.

Atas izin Allah yang maha kuasa, sungguh saya tidak apa apa. Tetapi ketika saya melihat orang yang hampir menabrak saya itu tidak bergerak sama sekali. Keadaan saat itu sangatlah sepi tidak ada motor atau kendaraan lain yang melintas, mengingat ini sudah sangat larut dan ini adalah jalan yang memang selalu sepi akan berlalu lalangnya kendaraan.

Dengan cepat saya menghampiri orang tersebut. saya melihat darah sudah merembas ke bajunya dan juga ke aspal, saya mengangkat motor yang menindihi orang tersebut. Dan saya langsung membuka helm yang ia kenakan, yang pertama kali saya lihat hanyalah darah yang sudah menutupi seluruh wajahnya.

Ya rabb, apa yang harus saya lakukan? Bantulah hambamu ini ya rabb Saya panik saat itu, saya hanya bisa berdoa. Handphone say lowbat dan saya mencari handphone orang ini juga menemukannya. Sehingga tidak lama dari itu saya melihat ada sebuah mobil pick up yang melintas dan saya langsung memasang badan saya untuk memberhentikan mobil itu.

"Pak, tolong saya pak. Ada korban kecelakaan di sana pak," sang bapak mengikuti arah yang saya tunjuk "kondisinya sangat parah pak." Lanjut saya, awalnya ia hanya diam saja tidak menanggapi apa yang saya ucapkan, tapi tak lama sang bapak langsung saja turun dari mobilnya dan menyuruh saya untuk mengangkat orang yang tadi kebelakang mobilnya.

Saat ini saya hanya bisa berdoa setelah memberikan pertolongan pertama padanya. Saya sangat khawatir dengan keadaanya semoga dia baik baik saja. Bagaimana caranya saya menghubungi keluarganya? Saya putuskan untuk kembali mencari benda pipih yang setiap orang mempunyai dan selalu membawanya seperti saya.

Akhirnya saya menemukan benda yang saya cari dari tadi itu, ternyata berada di saku belakang celananya dan saya langsung mencari nomor keluarganya. Lima kali tidak ada jawaban juga, ketika saya ingin menghubunginya lagi mobil berhenti dan ternyata sudah sampai di rumah sakit yang sempat saya lewati tadi. Si bapak tadi langsung turun untuk mencari bantuan para medis yang ada didalam untuk membawa korban.

Datanglah beberapa perawat dengan brankar yang didorong. Mereka membantu saya mengangkat korban yang sudah tak bergerak sejak tadi, keadaannya sangatlah lemah. Saya mengikuti langkah mereka menuju ke UGD.

Ketika dokter yang menangani korban tadi keluar dari ruang operasi setelah tiga jam lamanya, saya langsung berdiri dari posisi duduk saya. Berbarengan dengan dokter yang akan menjelaskan keadaannya saya melihat seorang wanita dan laki laki yang sudah berumur lari dengan sang wanita yang sedang menahan tangisnya.

Saya pikir mereka adalah orang tuanya. "Apa anda keluarga pasien?" Tanya sang dokter dan langsung dijawab dengan wanita yang telah mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya itu "Saya ibunya dok. Bagaimana keadaan putri saya dok?" Saat itu juga saya sangat terkejut. Ternyata dia seorang wanita. Astaghfirullah. Saya kembali beristighfar saat dokter menjelaskan kondisinya sekarang. Dia, mengalami koma.

"Kira kira berapa lama dok?" Tanya saya pada sang dokter "Mungkin dua sampai tiga hari ke depan ," sang dokter menjeda perkataannya beberapa saat 'tetapi itu hanyala prediksi para medis yang hanya manusia biasa." Saya hanya menghela napas, ketika dokter itu pamit undur diri. Disaat saya duduk saya merasa bahu saya ditepuk oleh seseorang, ketika saya mendongak ternyata itu adalah ayah dari pasien tadi.

Beliau ikut duduk disamping saya sedangkan sang ibu sudah masuk untuk menemani sang putri. "Sebentar lagi adzan subuh, sebaiknya Nak,," saya mengerti maksud sang bapak, saya memperkenalkan diri "Saya, Azka pak." Si bapak tersenyum sambil melanjutkan ucapannya tadi "sebaiknya Nak Azka membersihkan diri dulu sebentar lagi waktu subuh akan segera tiba." Saya melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan kanan saya, dan ternyata benar sebentar lagi waktu subuh akan tiba. Saya bergegas berdiri untuk membersihkan diri kamar mandi Rumah Sakit, si bapak pun ikut berdiri dan berjalan disamping saya.

Sepanjang perjalanan saya menuju kamar mandi pak Imron memperkenalkan dirinya dan beliau berterimakasih atas apa yang saya lakukan untuk putri semata wayangnya yang bernama Acnesia Al Maliki. Obrolan ringan kami terhenti ketika saya sudah di depan pintu kamar mandi. Pak Imron pun melanjutkan langkahnya untuk menuju ke musholah terdekat.

Selesai saya membersihkan diri sayapun menuju ke musholah. Menunaikan sholat bagi saya sangatlah berarti, karena dimana di saat saya sedang membutuhkan pertolang ataupun sekedar untuk mencurahkan isi hati dan disaat itu tidaklah ada seorangpun yang membantu saya, hanya Allah lah yang selalu ada disetiap waktu dan langkah saya. Kita tidak akan berarti apapun tanpa Nya.

Selesai berjamaah, saya akan pulang kerumah mengingat saya tidak mengabari orang rumah dari semalam mungkin orang rumah khawatir dengan saya. Tetapi baru beberapa langkah menuju pintu keluar nama saya dipanggil oleh seseorang, saya menengok kearah belakang dan ternyata pak Imron lah yang memanggil, saya tersenyum ketika beliau menghampiri saya. "Saya lupa menanyakan kepada Nak Azka," alis saya bertaut menjadi satu "Nak Azka ini orang mana? Apa sudah mengabari orang rumah kalau Nak Azka berada dirumah sakit?" saya kembali tersenyum sebelum menjawab pertanyaannya. "Saya masih dari daerah sini ko pak. Ini juga saya ingin segara pulang takut Ummi sama Abah saya nyari, pak." Saya langsung berpamitan pada beliau.

TBC...

Jangan lupa selalu menjadikan Al qur'an sebagai bacaan utama:)

Tangerang, Mauk

23 10 2019

DiandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang