"Babe!"
"I miss you so so so much!"
Aku tersenyum mendengar kalimat manis yang kurasa kudengar dan kubaca lebih dari 100 kali setiap hari selama beberapa bulan ini.
Bagi orang lain, mungkin ini membosankan? Mungkin ini berlebihan? Tapi hey, aku suka. Hatiku bergetar setiap kali mendengar dan membaca kalimat ini darinya."Me too. More than you know."
"Impossible!"
"Huh?"
"Kalau kau lebih merindukanku, kau sudah pulang bukan menungguku untuk datang. Jadi, akulah yang lebih merindukanmu karena aku yang datang."
"Kau kan tau mengapa aku tak bisa pulang. Jika ada waktu, tanpa berpikir dua kali pasti aku akan pulang."
"Okay.. okay.. sayang."
Kami pun melepaskan pelukkan kami yang sudah kami lakukan entah sudah berapa lama, pokoknya sejak dirinya keluar dari pintu bandara dan aku berlari kearahnya, kemudian kami pun berpelukan, sangat.. sangat erat.
Tangannya merangkul pinggangku, posisi kami saat ini adalah berhadapan dengan diriku dipeluk olehnya tapi ada jarak antara wajah kami untuk menatap dan berbicara satu sama lain.
"Kenapa kau tambah cantik saja sih?"
"Stop menggombal Oppa!"
"Siapa yang menggombal?"
"Siapa lagi kalau bukan namja yang berada didepanku ini hm?"
"Tidak, kau memang cantik sayang. Sangat, sangat, sangat cantik. Aku bahkan heran mengapa kau tambah cantik saja padahal saat kita melakukan video call kemarin, aku sudah tau kau cantik, tapi sekarang tambah cantik saja. Hah. Lama-lama aku harus menutup mataku daripada buta karena memandang kecantikkanmu yang bertambah setiap saat."
"Omg Oppa! Are you crazy?"
"No. Why?"
"Kau sudah seperti Eunhyuk Oppa saja, yang menggombali setiap perempuan yang mau dikejarnya."
"Heh.. enak saja. Aku dan dia berbeda. Dia jelas-jelas menggombal. Kalau aku kan berbicara dengan sangat jujur."
"Terserahmu sajalah Oppa."
"Baguslah."
Dirinya lalu mengecup puncak kepalaku, cukup lama. Ya, cukup lama karena aku bisa merasakan penjaga airport disekeliling bandara memandang kami.
Bukan apa, siapapun yang berada dalam keadaan seperti kami pasti akan dipandang atau setidaknya orang yang melihat pemandangan seperti yang sedang disajikan aku dan pasanganku ini akan tersenyum ataupun dipandang 'aneh' mungkin.
Tapi ini beda, ya, aku tau alasan diatas salah satunya. Tapi selain itu karena pasanganku ini pemilik pesawat private, yang menggunakan pesawat privatenya untuk mendarat di bandara Los Angeles International Airport (LAX). Pastinya rata-rata orang dan penjaga di airport ini tau, walaupun tidak semua.
Ditambah lagi, para bodyguard yang mengikuti pasanganku sejak keluar dari pesawat dan sekarang pun berjaga dekat kita, menambah menarik perhatian pastinya.
Kalian pasti penasaran sekali kan pada kami? Atau tepatnya pada pasanganku?
Aku, Im Yoona. Im Yoona, wanita berusia 23 tahun yang baru saja menjadi mahasiswa S2 jurusan Business di Stanford University. Aku sudah lulus S1 tahun lalu dengan jurusan berbeda yaitu fashion design di New York. Itu adalah hobi dan kemauanku. Dan S2 ini, harus kujalani sebagian besar karena arahan orang tuaku. Tepatnya, setelah 'perundingan' yang beberapa tahun lalu kulakukan dengan mereka, saat diriku duduk di bangku SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
He & She
FanfictionClick 'Read' to find out about this story! Enjoy and thankyou.