Tik tok ... Tik tok... Tik tok
Sstt... Itu bukan aplikasih tik tok.
Itu suara jam dinding di kamar ku.
Pukul 00.00 WIB.Aku merapatkan selimut ku. Menariknya ke atas hingga menutupi seluruh bagian tubuh ku. Aku merengut kesal. Ini sudah tengah malam. Dia pasti datang lagi.
Ngung.. ngung.. ngung...
Dengar, dia datang. Aku benar-benar membungkus tubuh ku dengan selimut. Tapi sayang, selimut itu tak mampu membungkus seluru tubuh ku, kaki ku tak tertutup selimut. Ku tarik selimut itu ke bawah menutupi seluruh bagian kaki ku. Tapi tidak dengan kepala ku.
Ngung... ngung.. ngung....
Benar-benar mengganggu.
Cup.
Dia berhasil mengucup pipi ku.
Sial. Aku segera menutup wajah ku dengan tangan ku.Ngung.. ngung.. ngung...
Cup
Kini dia mengecup tangan ku.
Ngung.. ngung.. ngung...
Dia terus-terusan berbisik di telinga ku.
Ah, sial. Benar- benar menggangu.
Dengan malas aku bangun dari tidur ku. Ku kepakkan tangan ku di atas kepala asal. Menyuruhnya untuk berhenti berbisik di telinga ku. Karena itu sangat mengganggu.
Ku oleskan cairan kental ke tangan, kaki, dan kuping ku. Kembali memanjatkan doa sebelum tidur. Selimut menutupi setengah badan ku.
Dia masih di sana. Tak bisa mendekat, karena ada aroma yang di bencinya dari tubuh ku.
Jam dinding berdetak damai. Kembali mengantarkan perahu layarku pada tepian pantai yang indah.
------------------------------------------
Selamat malam.
![](https://img.wattpad.com/cover/201423761-288-k308421.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cuat-Cuit Hati Berbisik
Short StorySssttt.... Malam-malam angin berderu-deru. Dedaunan saling bersenggolan. sreekk... sreekk... nguung... nguung. Hati ku menggelitik, menggerakan tangan ku untuk merangkai kata.