Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah subhanawataala Yang Mahakuasa atas segala cinta dan kuasanya kita dapat dipertemukan di media tulisan ini. Semoga dengan takdirnya, ini termasuk takdir baik. Ada hikmah yang dapat dipetik dan diambil sehingga menjadi pribadi yang terus-menerus menjadi cahaya zaman.
Shalawat serta salam tercurahkan kepada baginda nabi kita, Nabi Muhammad sallahualaihiwasalam. Banyak sekali pengorbanan beliau yang telah diperjuangkan untuk kita, selaku umat manusia akhir zaman dan hamba-Nya. Tak bisa diuraikan satu-satu penghargaan beliau sebagai pemimpin negara, umat, dan keluarga yang benar-benar handal.
Perkenalkan! Panggil saja saya Furqon Albanna, nama sengaja dirahasiakan agar tidak menggaduhi seantero dunia. Saya tidak mau dipuji dan disanjung karena itu hanya hak Allah. Namun, saya ingin karya saya dibaca dan menjadi inspirasi. Oleh karena itu, saya buat tulisan ini agar dapat dimanfaatkan oleh sebanyak-banyaknya manusia. Targetnya pembacanya adalah manusia yang ingin mengembangkan diri, mengevaluasi diri, dan mencari inspirasi.
Furqon mempunyai arti pembeda yang benar dan salah. Albanna berarti pembangun. Jika digabungkan memiliki arti pembangun furqon-furqon alias pembeda-pembeda yang benar dan salah. Toh, nama adalah doa. Doaku semoga saja bisa jadi pembangun manusia-manusia yang tidur menemukan furqonnya (pemfilteran pikiran). Sebelum saya membagi tentu saya harus memahami dan menerapkan sikap tersebut. Tetapi itu adalah hal tersulit selain konsisten.
Saya ucapkan tulisan ini dengan Insya Allah, bismillah, dan lillah. Mengapa saya menyebutkan "bila allah menghendaki", "dengan nama Allah", dan "karena Allah". Semuanya menyebutkan Allah. Saya ingin dicintai Allah. Namun, tindak-tanduk ini begitu jauh dari semestinya. Semoga saja ini bisa menghantarkanku ke surga-Nya bersama orang-orang yang aku cintai.
Insya Allah.
Bismillah.
Lillah.
Bandung, 24 September 2019
Diselesaikan pukul 23.59
YOU ARE READING
CEKAMAR (Cerita Kampus Farmasi)
Teen FictionPerjalanan seorang Furqon Albanna dalam menapaki kampus farmasi. Dia mulanya berkuliah di kampus agama tetapi merasa tidak cocok dan pindah. Pilihannya ada dua antara kesehatan masyarakat dan farmasi. Berkat saran kakaknya, ia pun menjadi farmasis.
