1. FIRST STEP

39 7 29
                                    

Hallo! Sebelum baca jangan lupa supportnya ya.. Vote dan komen juga..
Terima kasih!
Happy Reading! 😊

Suara riuh tepuk tangan para tamu undangan di sebuah gedung berlabel Will Corporation memecahkan keheningan selama 2 jam lamanya. Para tamu undangan yang berasal dari Tiongkok, Abu Dhabi, dan Amerika Serikat itu menunjukkan antusiasnya untuk bekerja sama dalam sebuah proyek baru yang di pegang oleh presedir muda baru, Darrell William.

Huuffw! Nafasku pun akhirnya bisa berhembus bebas. Keteganganku sudah sedikit berkurang terutama setelah melihat antusias dari Mr. John dari Amerika, dan Mr. Muhammad dari Abu Dhabi untuk bergabung dengan proyek pertamaku di perusahaan yang mulai aku pegang ini.

Will Corporation adalah perusahaan property terbesar di dunia dengan 2 head office di Paris, dan Seoul. Will Corp. adalah bisnis keluarga, di mulai dari kakek Flady William, yang kemudian di wariskan pada papa, Albert William dan adik papa, Alfonso William. Papa masih mempertahankan keinginan kakek untuk terus bergerak di bidang property, tapi Alfonso tidak. Ia lebih memilih bergerak dalam bidang entertainment.

Bisa di bilang ini adalah bisnis turun temurun keluargaku.

Seperti para pebisnis lainnya, kakek dan papa tidak instan langsung sukses seperti ini. Jatuh bangun, hingga gulung tikar pun sudah di alami. Dan sekarang, papa mewariskan semuanya padaku yang putra tunggalnya ini. Aku awalnya tidak tertarik dengan perusahaan ini, karena tidak ingin di anggap hanya mendompleng kesuksesan orang tua. Awalnya aku ingin memiliki usaha sendiri, berjuang sendiri tanpa terikat dengan nama William. Tapi aku terlalu lemah pada keluarga. Aku tidak bisa mengabaikan jerih payah kakek hanya demi keinginanku sendiri.

Sekedar info saja, sejak papa membawaku ke Paris di usia 1 bulan nama Kim Tae Hyung sudah terasa seperti nama asing. Kim Tae Hyung adalah nama Koreaku, dan di Paris, namaku adalah Darrell William.

Mamaku, Jung Jung Hyun seorang berdarah Korea tulen, dan Papaku Albert William campuran Korea-Paris. Mungkin karena aku laki-laki, sehingga darah Korea milik mama lebih kental dari pada papa. Seumur-umur aku sama sekali tidak pernah ke Korea. Aku hidup di Perancis, dan memakan pendidikan Perancis. Tapi jangan salah, aku bisa berbahasa Korea dengan baik karena Mama juga mengajarkanku bahasa negaranya. Di rumah kadang kami lebih sering berbicara dengan bahasa Korea ketimbang Perancis.

Dddrrrttt...ddrrrttt...

Sebuah panggilan masuk dengan nama 'Aime Sayang' terpampang di layar ponselku. Tepat saat itu, hari sudah mulai gelap dan acara meeting pun selesai. Tanpa berpikir dua kali, aku segera menjawab telepon itu.

"Iya, sayang? Ada apa?"

"Kau tidak lupa kan, ini hari apa?" suara Aime membuatku mengukir senyum ketika menjawab teleponnya. Jujur, seharian ini aku sangat sibuk dan tidak menghubunginya sama sekali.

"Hmm, hari apa ya?" godaku sembari meraih jas dan beranjak dari tempatku menuju area parkir mobil.

"Hey! Tidak lucu! Kau benar-benar tidak ingat? Mama dan Papa sudah menunggu di rumah," suara Aime terdengar gusar, dan aku semakin tersenyum lebar. Aku tahu betul dia wanita yang mudah panik, dan aku suka membuatnya kalang kabut. "Hari apa ya? Mamamu ulang tahun? Benar tidak? Aku tidak ingat, dan belum beli hadiah! Bagaimana ini? Aku akan pergi beli sesuatu dulu, tunggu aku!"

"Darrell!" serunya kesal, dan aku pun langsung tertawa sembari mengakhiri percakapan kami. Aku bisa membayangkan bagaimana ekspresi wajahnya sekarang. Keningnya berkerut, dan bibirnya mungilnya mengkerucut.

Aku lebih memilih untuk tidak menanggapinya dan melajukan mobil dengan kecepatan penuh. Jam 19.00 masih dua jam lagi, tapi aku harus bergegas untuk mempersiapkan diri untuk bertemu dengan kedua orang tua Aime.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 25, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

JE T'AIMEWhere stories live. Discover now