^_^ Happy Reading ^_^
.
.
.
Sooyoung menghentikan mobilnya di pelataran sebuah hotel mewah di pusat kota Seoul. Dia melirik Baekhyun yang terlihat cantik dengan gaun berwarna pastel berpotongan leher rendah. Cantik.
"Kau cantik eonnie." puji Sooyoung untuk kesekian kalinya.
"Terima kasih. Kau sudah mengatakan itu lebih dadi lima kali."
"Kenyataannya kau cantik. Muridmu juga pintar sekali memilihkan gaun untukmu. Pas di tubuhmu dan kau tampak elegan dengan memakai gaun itu."
"Aku merasa ini terlalu berlebihan."
"Aish! Ah! Kau yakin tak mau ditemani?"
"Euhm. Aku turun. Kau langsung pulang saja."
"Ok!"
"Bye Sooyoung-ah!"
Baekhyun keluar dari mobil Sooyoung. Dia berjalan memutari mobil, lalu seorang petugas menyambutnya di tangga bawah.
"Tamu Nona Choi?" tanya petugas itu.
Baekhyun mengangguk. Petugas itu mempersilahkan Baekhyun untuk naik dan masuk ke dalam hotel.
Percayalah! Butuh waktu lama baginya untuk yakin datang ke acara ini.
Baekhyun melangkah anggun masuk ke dalam hotel, dia di bimbing oleh petugas lain ketika sudah berada di dalam, dia di bawa ke sebuah ballroom.
Gadis itu menarik nafasnya perlahan saat melihat isi ballroom. Design mewah yang dia rasa terlalu mewah untuk sebuah acara ulang tahun.
Tamu-tamu yang hadir disana juga tampaknya memang bukan dari orang sembarangan.
Hhhhh!
Sepertinya dia salah mengambil keputusan menghadiri acara ini.
"Saem!" pekik Ae Ra.
Remaja dengan balutan mini dress berwarna pink sebatas lutut, menghampiri Baekhyun.
"Aku akan mengenalkanmu pada orang tuaku saem."
Baekhyun tampak terkejut, tapi dia tak sempat menolak karena Ae Ra sudah menyeretnya ke hadapan orang tua remaja itu.
"Eomma! Ini Byun songsaeng. Saem! Ini eomma, ini appa!
Baekhyun membungkuk pada Siwon dan Kibum. Yang dibalas anggukkan oleh orang tua Ae Ra itu.
"Annyeonghasimika! Byun Baekhyun imnida!" Baekhyun memperkenalkan dirinya.
"Samchon!" seru Ae Ra.
Chanyeol datang dengan menggendong Jesper.
"Imo!" pekik Jesper girang. Dia langsung turun dari gendongan Chanyeol dan berlari menghampiri Baekhyun.
Tubuh kecilnya memeluk kaki Baekhyun.
Gadis itu menunduk dan tersenyum sambil mengusap lembut kepala Jesper.
Meski dia mengikrarkan dirinya membenci ayah dari bocah itu, Baekhyun tidak bisa ikut membenci bocah lima tahun itu. Jesper tak bersalah, bocah itu tak pantas mendapat kebencian darinya.
"Jesper juga datang?" tanya Baekhyun sembari merunduk, lalu duduk berjongkok di hadapan bocah itu.
Jesper mengangguk "Aku mau ikut meniup lilin dengan Ae Ra nunna."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Rindu
FanfictionPernahkah kalian bertanya, alasan apa yang membuat kalian bertahan dengan pilihan yang sama? Karena cinta atau karena sebuah perasaan terbiasa? Sampai dengan detik ini, Baekhyun masih menyimpan perasaan yang sama untuk seseorang yang bahkan sudah ta...