4

14 2 12
                                    

" Dia lagi? " - Harmony Gracia.

***************

10 menit berlalu setelah kejadian tatap mata tersebut. Tak tahan dengan situasi di hatinya, Harmony pun memutuskan mengajak Alaska pulang. 

"Kamu kenapa, Har?" tanya Alaska khawatir sambal mengubah cara bicaranya dengan menggunakan aku-kamu. 

"Hm,, tante udah suruh balik, katanya ada yang penting." balas Harmony, berbohong.

"Yaudah, kita pamit dulu ke Ane. Bilang mau pulang duluan." ajak Alaska. 

"Gausah, nanti ganggu acara dia." 

"Yaudah deh." pasrah Alaska.

Mereka berjalan berdua menuju lift. Tepat sampai di depan lift, seorang laki-laki  memanggil Harmony. 

"Grac?" panggil laki-laki itu.

Harmony membeku di tempat ia berdiri. Ia tahu persis siapa yang mempunyai suara ini, dan - hanya orang terdekat yang memanggilnya dengan nama Gracia, yaitu hanya keluarganya, dan dia.

Alaska berbalik. 

"Eh, Geraldy kan? Yang nembak adek gue?" tanya Alaska memastikan sambal mengulur kan tangan ke laki-laki  itu.

"Ah, iya kak." balas laki-laki itu canggung. Ah bisa dibilang sekarang namanya Geraldy, bisa juga dibilang mantannya Harmony.

"Lo manggil siapa?" tanya Alaska.

Harmony berbalik. 

"Ee ini, dia." jawab Gerald sambal menunjuk Harmony.

"Grac?" balas Alaska bingung. Grac panggilan yang sangat langka baginya. Setahunya yang memanggil Harmony dngan nama Grac hanya keluarganya bahkan sahabat sahabatnya tak ada yang memanggil Harmony dengan sebutan Grac.

"Ah, maaf. Harmony maksud gue. Har bisa ngomong sebentar?" ajak Geraldy.

Baru saja Harmoy ingin menjawab, Alaska membalas tawaran Geraldy. "Ah, sepertinya kalian dulu kenal, ya? Harmony bisa kok." kata Alaska pada Geraly sambal menatap Harmony. "Gapapa telat dikit sampe rumahnya." sambung Alaska yang melihat raut muka Harmony. "Gue tunggu di parkiran ya, Har." lanjutnya lagi.

Harmony mengangguk.

Hening. Itu keadaan Harmony dan mantannya itu -  Geraldy.

"Kalo gaada yang penting, saya pulang." ujar Harmony dingin.

"Ah, ee, kamu," ucap Geraldy gantung dan  agak canggung, "Kamu apa kabar?" 

"Basi" ucap Harmony dalam benaknya. "Menurut lo setelah kejadian itu?" balas Harmony dengan pertanyaan dengan mata yang tertuju pada orang-orang disekitar

"Eh, pertanyaan gue basi banget,ya?" balas Gerald. 

"Waktu itu gue dijodohin, Grac. Ah, maaf gue udah ga berhak lagi kan manggil lu nama Gracia?" 

"Sama Ane? Itu yang dijodohin?!" jawab Harmony meninggi.

"Bukan. Gue nolak mati-matian permintaan bokap gue saat lo mutusin gue. Gue berusaha cari lo buat ngeyakinin lo dan ngejelasin semuanya ke lo. Tapi lo menghilang Har.  Setahun pertama lu ninggalin gue tanpa jejak gue stress. Dan sekarang tahun keempat sejak lu ninggalin gue, kita bertemu." jelas Gerald.

"Lalu, sekarang Ane cewe selanjutnya yang akan lu sakitin?" tanya Harmony sinis.

"Bokap gue udah meninggal setahun yang lalu.  Nyokap gue udah berenti maksa gue untuk nikah sm cewe yang dijodohin itu. Dan Ane adek kelas gue di sekolah." jelas Gerald. 

my kairoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang