하나 / hana

334 32 0
                                    

Saat menjelang, hari-hari bahagiamu

Aku memilih, tuk diam dalam sepiku

Saat mereka, tertawa di atas pedihku

Tentang cintaku yang telah pergi tinggalkanku

Aku tak perduli, sungguh tak peduli

Inilah jalan hidupku

Ini aku, kau genggam hatiku

Simpan di dalam lubuk hatimu

Tak tersisa, untuk diriku

Habis semua rasa di dada

Selamat tinggal, kisah tak berujung

Kini kukan berhenti berharap

Perpisahan kali ini untukku, akan menjadi kisah sedih yang tak berujung.

Glen – Sedih Tak Berujung

***

Kau lihat senyum bahagia mereka semua disana? Di tempat ramai dengan dekorasi meriah khas pertunangan. Mereka berbahagia, disaat aku diam menangis di tempat ini.

Tidak, bukan menangis dalam arti sesungguhnya.

Aku hanya meratapi kebodohanku yang menyukainya sejak kami berada di Sekolah Dasar tanpa sempat memandang pesona namja lain.

"Hayounga!" Teriak seorang yeoja dari kejauhan sambil melambaikan tangannya padaku.

Jung Eunji, sahabat perempuan terbaikku. Bahkan saat ini menjadi satu-satunya sahabatku. Orang yang paling mengetahui perasaanku saat ini.

"Ayo kita pergi," ajak Eunji menarik tanganku.

"Eoddi?" Jangankan pergi, untuk bergerak selangkah saja aku tidak memiliki daya.

"Menjauhi pesta sialan ini," air mukaku berubah menjadi sedih. Ya ya aku tahu, aku lemah!

Bagaimana tidak lemah? Sosok namja yang mengikatmu sejak kau berada di kelas 6 SD kini memilih untuk bertunangan dengan seorang yeoja yang baru ia kenal seminggu yang lalu untuk mengikat kerjasama antar perusahaan orang tua keduanya.

Apalah aku yang hanya anak sepasang professor, tidak akan mampu memberikan keuntungan apapun padanya jika kami diikat dalam sebuah hubungan romansa.

"Ayo ikuti saja aku, aku yakin akan mampu membuatmu senang sepanjang malam ini," dan lagi Eunji masih berusaha mengajakku.

Kuedarkan pandanganku ke segala arah, Sial, namja albino itu tersenyum dengan bahagia sekali. Tak jauh dari senyum menyebalkannya, ku melihat kedua orangtuaku sedang berbincang dengan Appa namja albino itu.

Kedua orangtuaku adalah Proffesor yang bekerja secara rangkap. Keduanya dosen di fakultas Teknik. Eomma adalah dosen di Fakultas Teknologi Pangan sedangkan Appa adalah dosen di Fakultas Teknik Sipil.

Setiap bangunan baru di perusahan keluarga namja Albino itu berdiri, appakulah yang akan menanganinya. Sedangkan Eommaku akan menjadi ketua dari setiap penelitian baru mengenai produk makanan yang perusahaan itu keluarkan. Semua ini terjadi karena Appaku dan Appa bocah Albino itu bersahabat dari kecil hingga bersama kuliah ke Inggris.

Kedua orangtuaku ditarik ke dalam kerajaan keluarga ini, tidak bisa bohong kesamaan marga keluarga membuat aku disambut sebagai bagian dari keluarga ini juga. Oh iya aku lupa memperkenalkan diri, namaku Oh Hayoung, dan namja albino mengesalkan itu bernama Oh Sehun.

Sejak kecil namja itu tinggal di Inggris bersama kedua orang tuanya. Eommanya sudah meninggal sejak dia berada di bangku SD, tepatnya saat ia kelas 2. Beban menjadi penerus Kerajaan Oh membuat ia tumbuh menjadi anak sempurna yang menawan. Pertama kali aku bertemu dengannya adalah saat kelas 6. Dia tidak bermain, tidak tertawa, tidak mengungkapkan perasaannya. Seperti robot, dan aku sangat tertarik untuk membangun relasi dengannya.

Revenge a.k.a Not a Romantic SongWhere stories live. Discover now