Epilogue pt.2

80 11 4
                                    

Beberapa masakan tersaji di atas meja panjang dan tepat disampingnnya ada panggangan untuk pesta barbeque  nanti.

"Yeoksi, betapa menguntungkannya mengajak Ibu Jhope dalam piknik kali ini." (lihat kan?)

"Wah, masakannya enak-enak semua."

"Kalau begini aku akan betah terus berkunjung ke rumah Jhope."

"Uri Eomma memang yang terbaik" (ibuku)

Hae Sa hanya bisa tertawa akan pujian-pujian yang terdengar bahkan rasa bangga sedikit muncul saat anaknya mengacungkan dua jempol untuknya. Rasanya sudah lama sekali mereka tidak berinteraksi seperti itu. Karena semenjak Hae Sung memilih tinggal di apartment, Jhope jadi bersikap acuh padanya.

"Oke oke, sudahlah. Aku tidak akan kenyang dengan pujian-pujian itu, ayo kita makan."

Semuanya menikmati makan malam dengan lahap. Sempat beberapa kali terlontar celotehan dari Jimin dan Hansung yang membuat mereka tertawa. Bahkan Namjoon sempat menekan perutnya sambil menunjuk-nunjuk "Ya, Jimin-ah! Kau dan Hansung hyung sangat cocok jadi pengisi acara lawak," yang kemudian ditanggapi gelak tawa dari semuanya.

Jungkook juga sesekali membantu SinB mengambil makanan yang jauh dari jangkauannya, meski ia harus bersusah payah mengulurkan tangan. Beruntung ada Jhope yang selalu membantu, namun kadang pemuda itu berusaha menyamarkan senyum kecut dari kejauhan.

"Oiya, kapan kalian mulai ujian?" tanya Hae Sung sambil menyuapi nasi kemulut.

Namjoon tampak berpikir sejenak, mengingat-ngingat pengumuman yang tertera di mading dan sayangnya ia tak berhasil mengingat, "Ya, Seokjin kapan ya?"

"Sekitar dua minggu lagi. Doakan semoga kami semua bisa menyelesaikannya dengan baik."

"Tentu saja kami akan mendoakan yang terbaik untuk kalian," jawab Jungkook membungkus daging dengan beberapa sayur segar kemudian memakannya.

"Sayang sekali Jhope harus tertinggal setahun dari kalian,"

"Mwo?" sahut yang lainnya terkejut akan ucapan Ibu Jhope yang juga sama terkejutnya dengan reaksi mereka. Ia lalu melempar pandangan ke Jhope.

"Jhope-ya! Mereka tidak tahu?"

Jhope hanya bisa menggaruk tengkuk sambil tertawa kikuk "Mian, rasanya memalukan kalau harus menceritakan hal ini."

"Jhope dulu sebenarnya setingkat dengan Namjoon, hanya saja karena penya..." Hae Sung seketika menjeda ucapannya. Hampir saja keceplosan jika tak dilempari tatapan mematikan dari Jhope, "ah, maksudku karena dia dulu sangat pemalas jadi ya... begitulah."

Semuanya masih menatap Jhope tak percaya, termasuk SinB dan Jungkook yang sekelas dengannya. Bagaimanapun selama ini mereka telah bersikap seakan mereka seumuran.

"Namjoon, hyung tahu soal ini? Dan tidak memberitahku?"

"Aku pikir kau sudah tahu."

"Kenapa kalian jahat sekali?" keluh Jungkook seketika menjatuhkan kedua bahunya lemas. Sementara SinB hanya bisa melempar tatapan tak nyaman kepada Jhope.

"Ya sudahlah, cepat selesaikan makan malamnya," ucap ibu Jhope sempat menuangkan beberapa daging ke mangkuk anaknya.

Jhope terkekeh menepuk pelan pundak Jungkook karena mengerti perasaan pemuda itu "sudahlah, aku sendiri merasa baik-baik saja selama ini. Walau bagaimanapun kan kita tetap seangkatan sekarang."

"Oiya, Seokjin hyung! Soal rencana melanjutkan study ke Jepang bagaimana? Jadi?" Kali ini gantian semua mata beralih ke Seokjin karena pertanyaan Jhope. Refleks Namjoon dan Jimin diam-diam melirik ke arah Sowon. Tampak gadis itu sangat terkejut. Jangan tanya kenapa mereka langsung bersikap demikian, sebab mereka tahu bahwa gadis itu menyukai Seokjin sahabat kecilnya. Alasan itu juga yang membuat dua pemuda itu memilih mundur teratur untuk mempertahankan perasaan mereka. Sejenak mereka jadi merasa tak enak telah merahasiakan hal itu dari Sowon. Tapi Seokjin sendiri yang bilang akan mengatakannya langsung kepada Sowon. Jadi mereka lebih memilih diam.

Under The Sky[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang