Prologue.

5 5 0
                                    

Dahulu, ada sebuah keluarga kecil yang hidup bahagia. Keluarga kecil itu hanya terdiri dari dua pasangan dengan seorang anak perempuan. Anak itu bernama Venada Melati Asna.

Perekonomian keluarga mereka sangat baik, keluarga mereka harmonis, bahkan jarang terjadi pertengkaran diantara Ibu dan Ayah Venada. Keluarga mereka hampir sempurna seperti keluarga-keluarga di dalam sebuah dongeng, sampai pada sebuah hari dimana kehancuran keluarga tersebut dimulai.

Kepala keluarga mereka (Ayah Venada) mulai sering pergi ke diskotik, klab malam, dan mulai mengenal dunia malam. Ia sering sekali berjudi dengan uang taruhan yang cukup banyak, sialnya, Ayah Venada jarang sekali memenangkan perjudian tersebut. Ia sering sekali kalah, beliau memang pernah menang. Tapi jarang sekali. Selain itu, Ayah Venada suka meminum minuman keras (bir, alkohol, wine, dan sejenisnya). Terkadang, ia pulang ke rumah dalam keadaan mabuk dan tak sadarkan diri. Saat mabuk, ia suka membentak dan memukuli istri nya walaupun istri nya tak bersalah. Setelah itu ia akan tertidur lama dan bangun pada siang hari dengan pakaian yang sama seperti semalam.

Lebih parahnya lagi, Ayah Venada suka sekali menyewa perempuan-perempuan bayaran di diskotik. Semenjak ia mengenal dunia malam, ia jarang bekerja dan sering tidak masuk kerja. Oleh karena itu, perekonomian keluaga mereka mulai menurun, hingga ke titik yang cukup rendah. Keluarga mereka berantakan, anak mereka satu-satunya mengalami stress dan trauma karena pernah melihat mama nya dipukuli oleh Ayah nya sendiri.

Sejak saat itu, tiada lagi yang namanya keharmonisan dan kehangatan bagi Venada. Ia lebih suka menyendiri di kamar, bahkan sampai tidak makan seharian. Karena kasihan dengan kondisi putri nya, Mama Venada pun akhirnya turun tangan. Ia berusaha mencari pekerjaan untuk menghidupi putri nya. Akhirnya, Mama Venada mendapatkan pekerjaan sebagai seorang kasir dan penjaga toko salah satu cabang perusahaan kue bernama 'Marblebla' . Produk 'Marblebla' sangat digemari oleh masayarakat pada saat itu, sehingga setiap cabang 'Marblebla' selalu kedatangan banyak pembeli.

Hasil kerja Mama Venada lumayan banyak, ia pikir salah satu masalah keluarga mereka sudah tertutupi. Namun ia salah, pada suatu pagi, Mama Venada kehilangan dompetnya yang ia taruh di dalam lemari pakaian nya. Ternyata, Ayah Venada menghabiskan seluruh uang hasil jerih payah istrinya sendiri.

Mama Venada merasa putus asa dan tak tahu harus bagaimana lagi, pada hari itu juga terjadi pertengkaran diantara mereka berdua. Hingga akhirnya, Mama Venada dengan terpaksa mengajukan surat perceraian.
Venada sudah pasti akan ikut dengan Mama nya setelah perceraian. Tetapi, Ayah Venada mengadu domba mantan istri nya dengan putri nya. Venada terpaksa tinggal dengan Ayahnya selepas perceraian.

"Tidak ada yang lebih baik diantara Ayah maupun Mama. Keharmonisan hanyalah suatu mimpi bagiku." Ucap Venada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Thrihomance.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang