dua

6 1 0
                                    

Seperti hari- hari yang lainnya, Yerin selalu mengekor Jeno jika ingin ke kantin.

"Jen.. Ish pelan- pelan jalannya."

Yerin mengejar Jeno yang berjalan santai menuju kantin.

"Ga capek apa Jen jalannya cepet banget? Aku capek ngejarnya." Yerin mencoba mensejajarkan langkah mereka, namun kembali tertinggal.

Jadilah Yerin menjadi anak anjing yang mengekor tuannya. Cih sudah biasa.

Jeno mengantri untuk mengambil makanan, dan di belakangnya sudah ada Yerin yang sedang memegang ujung bajunya. Layaknya anak kecil yang hendak menyebrang.

"Apa?" Tanya Jeno akhirnya

"Tangan aku masih sakit, bawain nampan punya aku sekalian."

Jeno mengendus kesal, ada saja alasan Yerin untuk membuat laki- laki itu memperhatikannya.

"Kim Yerin" Ucap Jeno.

"Lee Jeno" Balas Yerin.

"Jangan banyak tingkah, cepat ambil makanan mu."

"Aku ga mau makan kalo ga kamu ambil" Yerin meninggalkan bakinya yang kosong dan memilih pergi duduk di bangku kosong dekat jendela.

Jeno hanya mengendus kesal, mau tak mau ia harus mengambilkan makanan bagian Yerin.

Jeno menghampiri Yerin dan meletakkan baki makanannya di depannya.

"Makan."

Yerin tersenyum meski Jeno tak melihatnya. Seperti yang di suruh Jeno, Yerin memakan makanannya.

Jeno membuka kotak susu miliknya dan memberikannya kepada Yerin.

"Minum"

"Punya aku udah ada Jen" Tolak Yerin

"Minum. Biar tambah tinggi" Jawab Jeno cepat.

Yerin mengerucutkan bibirnya, kesal mendengar ucapan Jeno.

'Oh jadi tipe cewe ideal kamu itu yang tinggi. Oke.'

Yerin langsung meneguk susunya sampai habis. Sedangkan Jeno hanya memperhatikannya saja.

Yerin melihat beberapa siswi mencuri pandang kepada Jeno. Ya siapa juga yang bisa menolak pesona seorang Lee Jeno?

Seseorang yang memiliki wajah tak nyata. Mata indah, hidung yang mancung, rahang yang tajam, serta bibir yang merah.

Siapapun yang melihat senyum Jeno dapat terhipnotis, matanya akan menjadi segaris lurus saat tersenyum. Menggemaskan.

Seperti saat ini, tumben sekali Jeno tersenyum di depan Yerin, hanya karena gadis itu meminum susunya dalam sekali tegukan.

'Lee Jeno, kamu gantengnya kelewatan. Apa sengaja biar aku mati?'

Jeno yang duduk di depan Yerin menepuk kepala Yerin lembut.

"Manisnya anak anjing ku yang satu ini."

"Sial."

"Cepat makan makanan mu, jam istirahat tinggal sebentar lagi."

•••

Sepulang sekolah, Yerin mengajak Jeno berbicara di pinggir lapangan. Di bawah pohon yang hampir semua daunnya menguning karena sedang musim semi.

"Aku suka sama kamu"

Yerin tak menatap Jeno saat mengucapkan pengakuan cintanya yang pertama.

"..."

It's You [LJN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang