Museum Mulawarman adalah istana dari Kesultanan Kutai Kartanegara dibangun pada tahun 1963 sebagai pengganti Istana sebelumnya yang terbakar dan diresmikan pada tanggal 25 November 1971 oleh Gubernur Abdoel Wahab Sjahranie, lalu diserahterimakan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 18 Februari 1976. Awalnya Museum Mulawarman juga menjadi kediaman Sultan Aji Muhammad Salehuddin II. Namun sejak dibangun Kedaton Kutai, Museum Mulawarman lebih optimal sebagai museum. Staf Museum Mulawarman Suhartini mengatakan "Museum ini masih di fungsikan saat festival Erau di sungai mahakam" sambil menjelaskan Suhartini Berkata "Acara atau festival Erau itu dulu hajatan besar bagi Kesultanan Kutai dan masyarakat di seluruh wilayah kekuasaannya, tapi seiring waktu Festival Erau tetap dilestarikan dan menjadi Pesta rakyat yang digelar tiap tahun" tutur kata Suhartini Museum yang sebelumnya adalah bangunan Keraton Kesultanan Kutai Kartanegara ini didirikan pada tahun 1932 oleh Pemerintah Belanda yang menyerahkan Keraton kepada Sultan Adji Muhammad Parikesit pada tahun 1935. Bahan bangunannya didominasi oleh beton mulai dari ruang bawah tanah, lantai, dinding, penyekat hingga atap. Di halaman depan Museum terdapat duplikat Patung Lembuswana yang merupakan lambang Kerajaan Kutai Kartanegara. Arsitektur dari museum ini mengadopsi dari arsitektur tradisional Suku Dayak yang ada di Kutai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Museum Mulawarman
Historical Fictionberikut Sejarah dan isi dari Museum Mulawarman yang terletak di tenggarong Kalimantan Timur.