untaian 1

3 0 0
                                    

Aku tau kau terus mendekat,
Aku tau kau ingin aku menggangap ini menjadi biasa,
Berusaha membuatku terbiasa,
Dengan sentuhanmu yang penuh maksud namun kubalas dengan kekakuanku
Dengan ucapanmu yang menyatakan keinginan yang terpendam,

Tapi tolong kau ingat,
aku tak halal untuk kau dekap,
Suami ku mencintaiku,
Anak ku menungguku,
Perhatianmu jangan kau berikan untukku,
Karena hanya akan memuncul satu rasa,

LUKA,

Luka untukmu,
Luka untuk perempuanmu,
Luka untuk suamiku,
dan juga Luka untuk anak-anak ku dan anak-anakmu yang tak mengerti.

Tak mengerti dengan gemercik cintamu yang ntah sejak kapan dengan sangat mudah kubaca,

Tatapanmu yang sangat mudah kupahami,

Maksud perlakuanmu yang slalu berusaha membuatku nyaman,
Maksud perlakukanmu yang membuat kau berharap agar aku mengerti walaupun tak terucap.

Cinta

Ya kata itu yang ingin kau sampaikan,
Sangat jujur ku katakan aku tak nyaman,
Sangat jujur aku katakan aku tak ingin mengerti,

Aku tak mau menjadi perempuan lain yang harus kau pikirkan diluar rumah tanggamu.

Kau dan aku,
hanya sebatas teman,
hanya sebatas rekan kerja,
aku tak ingin lebih,
sangat tak ingin.
Jangan sampai,
aku tak mau,
tak mau menjadi penyebab penyakit hati perempuan lain.

Karena aku,
Aku perempuan yang juga tak ingin disakiti.

Berhentilah,
dan jadikan semua yang kau harapkan dariku,
adalah harapan yang kau inginkan dari istrimu,
perempuan yang berhak atas dirimu,
atas Cintamu

-theuleck-
salam literasi
30 September 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanya Untaian KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang