thirty

90 16 0
                                    

Chaewon berbalik badan, menutup mulutnya untuk menahan tangis. Yeji disebelah Chae hanya bisa merengkuh dan menepuk pundak si sahabat.

Yeji bukan membela Chaewon, dia pun masih menganggap Disha sebagai girls squad nya. Hanya saja, Yeji ingin menenangkan Chaewon dulu, setelah itu baru Disha.

Karena Yeji tahu bagaimana perasaan Chaewon, maupun Disha.

"Uks aja yuk chae."

Chaewon terduduk di tembok kelas, menelungkupkan kepalanya dengan punggung yang sesekali bergerak naik turun. Menahan suara tangis rasanya begitu sulit, sampai napas Chae tersenggal bukan main.

"Chae.." lirih Yeji

Tidak sengaja Lino lewat di depan Chaewon. Melihat ke dalam kelas sebentar lalu Chae. Lino meminta Yeji berpindah, dan berjongkok dengan membisikkan sebuah kalimat. "Disha dapet sakit berkali-kali lipat chae. Lo harus bisa tahan sakit sekecil ini."

"Chae? Lo kenapa?" tidak disangka Disha malah keluar dari kelas. "Eh lo ngomong yang aneh-aneh ya?!" tuding Disha pada Lino yang hanya membalas dengan kendikan bahu.

"Chae, kalau ada apa-apa ngomong aja. Kan ada gu-"

"Ada aku chae, pacar kamu." sela Felix

Chaewon mendongak, memastikan apa benar yang barusan bersuara adalah Felix.

".."

"Ayo berdiri, kita makan dulu yuk." Felix menarik Chaewon perlahan. Tangis gadis itu lantas berhenti dan mengikuti apa yang dikatakan Felix.

Sebelum benar-benar pergi, Felix menengok ke belakang-ke arah Disha-

Disha mengangguk dan tersenyum, lantas Felix menghela napas bersamaan dengan kedipan cepat di kedua matanya. Sebenarnya Disha tahu, Felix menahan air matanya saat itu. Hatinya pun ikut sakit melihat punggung si bocah berdempetan dengan gadis lain.

Ealah anak SMA, cinta-cintaanya berasa dah berat banget. -Mang Siomay yang abis nganterin pesanan dari kantor guru.

13 Desember 2019
©cippocip

anonymous •lee felix[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang