Awal
Awal!!
Awal!!
Awal!!
Yahh awal:)
Awal yang memilukan bagi aku dan keluargaku, bahkan sangat sulit bagiku memanggil namanya.
Kecewa, marah, benci dan sayang.
Kecewa, karena ia menyembunyikan masalah sebesar ini dariku.
Marah, karena semua terjadi karena kesalahan dirinya.
Benci, Karena ia mengorbankan nyawanya demi diriku.
Kenapa harus dia dan kenapa harus dia yang jadi malaikatku
______________________________________
"Oppa!!" Teriak seseorang gadis yang berhasil membuatku malas melihatnya karena selalu saja menjadi penghalang di antar aku dan Hyunjin.
Hyunjin yang dipanggil pun hanya menanggapinya dengan deheman kecil dan menatap malas ke arah gadis itu.
"Ada apa?"
Gadis mungil itu menatap tak suka kepadaku karena aku yang melontarkan pertanyaan kepadanya.
"Kenapa kau yang bertanya?? Aku disini ingin bertemu hyunjin oppa" aku hanya memutar bola mataku malas, aisss gadis ini belum cukup puas kah dengan pukulan ku.
"Hyunjin kekasihku! jadi pantas jika aku bertanya pada gadis lain yang mendekati kekasihku.. bukan begitu SAYANG" ucapku sengaja ku tekankan kata sayang agar gadis ini mengerti.
Gadis itu menghiraukan ku, ia menatap hyunjin dan tersenyum semanis mungkin, ingin muntah rasanya perutku melihat kelakuan gadis itu. bolehkan aku memukulnya atau membunuhnya saat ini juga??
"Hyunjin oppa besok aku ada ulangan dan Eomma berkata kalau aku harus memintamu mengajariku"
Ingin rasanya kuhempaskan gadis didepanku ini kalau saja tidak ada Hyunjin di depanku.
Hyunjin hanya menatap datar gadis didepannya dan aku merasa lega karena pria itu tak memandang penuh minta gadis itu.
"Minie-ssi aku tak bisa" tolak Hyunjin halus.
Minnie memanyunkan bibirnya "Nanti malam oppa tidak sekarang" ucap gadis itu masih menatap Hyunjin.
Aku jengah hanya sekedar menatapnya saja "Mianheo Minnie, Hyunjin tidak bisa mengajarimu sekarang ataupun nanti malam karena dia menemaniku satu hari full, arraso" ucapku melingkarkan tanganku ke lengan Hyunjin.
Hyunjin tersenyum manis menatapku dan aku pun membalas senyumannya dan terlihat gadis bernama Minnie itu jengkel menatapku.
"Oppa? Kapan kau akan putus dengan gadis ini?" Minnie menatapku dari atas sampai kebawah seolah olah menilai diriku, Wahh bocah tengil ini dengan kurang ajarnya menilaiku.
"Aku tak akan putus dengannya" Hyunjin menjawab menatapku "karena aku tak akan pernah bosan dengannya dan aku sangat mencintainya"
Boleh kah aku terbang?? Entah mengapa rasanya badanku hari ini sangat ringan bak bulu angsa yang ingin terbang.
"Oppa kau masih betah dengan gadis liar ini?!!" Tanya Minnie seolah merendahkan ku "Dia sangat liar oppa bahkan seminggu lalu aku hampir habis ditangannya"
Mati aku!!
Oh shitt!! Ternyata gadis ini ember juga mulutnya.
"Itu kar--"
"Karena itu jangan mendekatiku kalau kau tidak ingin menjadi santapan kekasihku" Perkataan Hyunjin berhasil membuatku beribu ribu kali lipat ingin terbang ke awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story [AllMemberKpop]
Fantasysemua yang pernah ada di otak pasti akan gue tulis dan ceritakan.. kisah cinta, kisah pertengkaran, kisah perpisahan bahkan kisah nyata. jadi tunggu ya guys^_^ see you❤️