Chapter 1

327 23 0
                                    


  Musim gugur, udara hangat musim panas berubah pelan-pelan ke udara yang lebih rendah di musim ini. Daun-daun pohon ginko yang berawarna orange kemerahan pun mulai berguguran. Mengubur jalanan di sekitarnya dengan warna merah yang indah. Seolah langit sore baru saja berpindah ke bumi untuk satu musim.

Ichiro merapatkan jaket kebangsaannya dan berjalan menyusuri blok pertokoan Ikebukuro. Sesekali ia menyapa para pedagang dan kenalan yang tak sengaja ia temui. Dia lumayan terkenal di Ikebukuro, khususnya kantor "penerima segala jenis pekerjaan" miliknya. Terkadang, orang-orang yang dia temui tadi, meminta bantuannya untuk sekedar mencari hewan peliharaan yang hilang, mencari informasi tertentu, atau membantu kakek tua di toko pojok untuk menempel banner di tokonya.

Berkali-kali, Ichiro menemukan gambar-gambar, maupun symbol-simbol mengerikan berbentuk laba-laba ataupun labu bermuka seram di sepanjang perjalanan tadi. Membuatnya tersadar akan sesuatu, musim gugur berarti pesta Halloween sudah dekat. Sembari mampir ke tujuan pekerjaannya, mungkin Ichiro nanti bisa membelikan kedua adiknya kostum Halloween untuk dicoba. Karena, biasanya akan diadakan pesta Halloween kecil-kecilan di blok pertokoan mereka. Pasti kedua adiknya akan senang.

Brukk

Karena melamun, tanpa sengaja Ichiro menubruk sesuatu yang....empuk??. Untung saja bukan sebuah tiang listrik, ataupun vending machine.

"ah, maaf....aku tidak sengaja......", Ichiro buru-buru menundukkan badannya memohon maaf. Semoga yang ditabrak tadi mengerti bahwa dia tidak sengaja.

"hah??? Jadi, kau ya? Bocah sialan!"

Suara itu terdengar familiar, suara yang berat dan nada bicara yang kasar seperti yankee. Ichiro kembali menegakkan tubuhnya dan menatak sosok di depannya. Yang ternyata adalah sosok yang paling ia benci sejagat raya, Samatoki Aohitsugi dengan dua tunas dikepala putihnya, dan raut wajah yang sangat tidak bersahabat. Sosok ini adalah orang yang paling tidak ingin Ichiro temui.

Ekspresi tenang Ichiro pun berubah kesal begitu melihat Samatoki. Urat di dahinya nyaris menyembul satu-satu karena menahan kesal.

"apa? Paman tua??", tidak bisa dihentikan, kebiasaan Ichiro menyulut pertikaian antara dia dan Samatoki.

"apa, hah??? Bocah sialan! Bukannya minta maaf!"

"bodoamat! Buat apa aku meminta maaf ke orang tua yang sama sekali tidak bisa kuhormati sepertimu???"

"hah?? Apa kau bilang?? Ayo sini, maju! Kita tawur sekarang!", Samatoki nyaris mengeluarkan hypnosis micnya sata itu juga, kalau saja Jyuto dan Rio tidak muncul secara tiba-tiba menghentikannya dengan cara mengunci kedua lengannya seperti biasa.

"tch, ternyata sama kalian?", Ichiro juga nyaris mengaktifkan microphonenya. Kalo 3 lawan satu begini, bisa-bisa kewalahan. Mungkin sebaiknya Ichiro mundur untuk sementara.

"hei hei, Ichiro....... Tidak baik lho, maju sendirian seperti itu", Jyuto mencoba mengusili Ichiro yang sama-sama gampang tersulut seperti Samatoki.

"BODOH! Aku juga gak mau ketemu kalian! Sana pergi! Khususnya kamu, siscon!"

"WOY!"

Sebelum Samatoki berhasil meronta dan melepaskan diri dari kuncian Rio, Ichiro mundur lalu kabur sambil mengejek Samatoki dari jauh. Dia pun berlari ke sudut pertokoan yang mungkin tak diketahui para anggota Mad Trigger Crew, kumpulan paman-paman yang gampang sekali naik darah.

Begitu sampai di toko tujuannya, sebuah toko arcade game jadul yang lengkap dengan segala pernak-perniknya. Ichiro mencoba mengatur nafasnya, efek berlari secepat mungkin demi menghindari segerombolan paman-paman tadi.

Sejenak, Ichiro kembali melamun. Seharusnya dia tidak sebenci itu pada Samatoki. Tapi kalimat yang diucapkannya saat perpecahan TDD dulu, membuat Ichiro tak bisa melupakan sakit hatinya pada Samatoki. Seharusnya Samatoki adalah sesosok orang yang dia hormati, dan juga..........ia sayangi.

******

"jadi, kita akan memakai kostum ini untuk halloween nanti? Seminggu lagi kan", Jiro membantu Ichiro mengeluarkan barang belanjaannya, sambil sesekali melihat-lihat kostum yang sudah dibelikan oleh kakaknya.

"hmmm, benar.....katanya sih, acaranya diadakan di hall kota, dekat sini. Mereka berkolaborasi dengan kota terdekat"

"kota yang mana?"

"heh, berisik!! Dengar dulu kalo kak Ichi bicara!", sahut Saburo dengan kesal, seperti biasa dia ingin diperhatikan juga oleh Ichiro. Jangan Jiro saja yang jadi pusat perhatian.

"apa??? Aku kan Cuma Tanya, dasar bocah!"

"heeh, meski bocah begini, kemarin kak Ichi lebih suka minta tolong padaku saat menyelesaikan kasus, bukan padamu!! Muka jelek!"

"apa....."

"HENTIKAN!", berisik, Ichiro memukul kepala kedua adiknya, supaya tidak bertengkar lagi. Dalam sekejap, keduanya seperti anak anjing yang memelas, langsung terdiam dan menurut pada Ichiro.

Berkolaborasi dengan kota terdekat ya? Apakah karena tahun lalu acaranya sepi banget? Jadi karena itu tahun ini lebih diramaikan. Ichiro penasaran akan hal itu, tapi pemikiran buruknya segera ia tepis jauh-jauh. Yang terpenting, dia tak sabar akan perayaan Halloween yang akan datang.

****

bersambung......................

Halloween With YouWhere stories live. Discover now