Pelayan Uchiha dan bodyguard Naruto lantas memberikan bekas itu kepada para polisi itu.
"Tolong jangan membuat keributan lagi. Kami permisi." Mereka membungkuk hormat lalu segera keluar. Mungkin mereka capek melihat keduanya.
Naruto segera berbalik bersama para bodyguard nya dan berlalu tanpa memberi hormat lada Sasuke.
Sasuke sendiri hanya bisa memandang punggung Naruto penuh benci.
Aku tidak akan kalah dari mu, Naruto. Kupastikan Hinata akan selalu di sisi ku.
*
Sejak kejadian itu, Sasuke bersikap posesif pada Hinata. Kemanapun Gadis itu pergi, pemuda itu pasti mengikutinya.
Besok Para Polisi dan si Brengsek itu akan datang kembali. Apapun keputusannya, Sasuke tidak akan pernah menyerahkan Hinata pada Naruto! Tidak akan! Dari awal dia lah yang menjadi pemilik Hinata! Tidak Orangtuanya, Ataupun Naruto! Hinata di ciptakan hanya untuknya! Sasuke tidak akan segan-segan mengarahkan semua pasukannya untuk menghancurkan siapapun yang mengambil Hinata dari nya!
Hinata kini bersikap seperti biasanya, ia Bahkan tidak mengingat ataupun bermimpi tentang mimpi aneh dan mengerikan itu. Dirinya selalu bersenang-senang dengan Sasuke.
"Sasu! Lihat, ayo cepat!" Hinata dengan gaun musim panas nya terlihat sedang menarik Sasuke yang baru pulang dari Kantornya.
Pria itu sebenarnya lelah namun ia tetap menurut dan mengikuti Hinata. Gadis itu membawa Sasuke ke Taman Belakang.
"Lihat! Tomat nya berbunga, kata Maatcuri, Sasu sangat suka tomat!" Seru Hinata senang. Ia bahkan melompat kecil.
Sasuke mengulas senyum. Hinata terlihat menggemaskan. Pria itu segera mendekati Hinata untuk melihat Tomat itu.
"Kau benar." Ucap Sasuke sambil memperhatikan Bunga tomat bewarna kuning pucat.
Hinata menatap Sasuke dengan binar Bahagia, "Nanti Hinata buat Jus untuk Sasu!"
Sasuke tertegun. Ada rasa bahagia yang membuncah di dalam dada nya saat melihat betapa pedulinya Hinata pada nya. Sensasi bahagia yang tidak pernah ia dapatkan selama ini. Seseorang. Ada seseorang yang memperhatikannya.
"Terimakasih." Ucap Sasuke tulus dan mencium kening Hinata dengan lembut.
*
Sasuke kini sedang berhadapan dengan Naruto dan Para Polisi itu. Mereka duduk di sofa panjang dengan posisi berhadapan dan di batasi oleh sebuah meja kaca.
Kedua polisi itu saling berpandangan. Mereka sangat merasakan aura mencekam yang di pancarkan kedua pengusaha sukses itu.
"Ehem." Salah satu polisi berdehem pelan untuk memulai pembicaraan di antara mereka.
"Baiklah. Mengenai permasalahan kemaren, kami sudah memutuskan." Lanjut polisi itu sambil membuka sebuah dokumen.
Sasuke dan Naruto lantas memberi perhatian pada polisi itu.
"Berdasarkan kedua Dokumen yang telah kalian berikan tempo hari. Keduanya memiliki cap asli dan sudah tertera jelas di Kantor Sipil." Polisi itu terlihat ragu untuk mengatakan nya.
"Hm. Tapi yang kami pertanyakan adalah, bagaimana mungkin kalian sama-sama menikah di waktu yang sama? Sedangkan kalian menolak dam berkata jika kalian menikah dengannya di lain tempat."
"Mudah saja. Mungkin saja si kuning ini membuat Dokumen yang di buat seasli mungkin dan mengklaim isriku." Ucap Sasuke tenang.
"Jangan sembarangan berbicara, Sasuke! Kau lah yang melakukan itu. Bukan aku!" Seru Naruto sambil memukul meja dengan wajah marah. Ia tentu saja tidak terima di katakan seperti itu oleh Sasuke.

KAMU SEDANG MEMBACA
[7] BROKEN HEART (IN PROSES)
RandomAku diperkosa, lalu di buang keluargaku sendiri. Menyedihkan bukan? Aku hamil, dan tidak ada satupun yang menolongku. Aku gila, Karena mereka. Biarkan aku mati. Aku tidak bisa lagi hidup seperti ini * Aku menemukan dia. Tersenyum bodoh dan senang...