[01] A blank space

246 40 6
                                    

Ruang kosong,

Mungkin itu yang sedang dirasakan Aldhi Sehun Pratama, pria yang dinginnya mengalahkan dinginnya es kutub utara, pria yang tak pernah percaya adanya cinta, juga pria yang cukup pendiam, di kampus Sehun jadi buronan bagi para wanita, hampir semua perempuan menyukai dan ingin memiliki Sehun tak terkecuali, Kim Jisoo.

Gadis keturunan korea itu juga tertarik pada ketampanan Sehun namun Jisoo jadi ragu karena Sehun sangat ketus dan dingin, jika boleh jujur Sifat Sehun bukanlah tipe Jisoo, namun wajah jelas tipe Jisoo---- hahaha.
Namun juga ada yang membuat Jisoo yakin kalau Sehun orang baik, buktinya dia mengurus anak kecil bernama Kino di rumahnya.

"Jis, langsung gercep sono, lihat mas Sehun lo di incer banyak sama mata cewek-cewek centil tuh!" Jisoo hanya berdengus kesal mendengar ocehan dari Kimberly, temannya ini memang suka mengodanya denga menyangkut pautkan Sehun.

"Yeh, nanti gue dikira cewek murah dong kalau nembak duluan, euwwh." Jisoo berucap sembari bergidik karena membayangka jika dirinya mengungkapkan perasaannya ke Sehun namun Sehun menolaknya.

NO. NO. NO

Jika itu terjadi, Jisoo yakin itu mimpi buruknya. Mana ada yang berani menolak pesona seorang Kim Jisoo. "Denger gue yah kim!" Jisoo menyedot kopinya lalu berbisik ke Kimberly. "Gue bakal bikin mas Sehun itu, suka gue dan dia nembak gue!!" Kimberly diam sejenak dan detik berikutnya tertawa sangat kencang.

"Mimpi Jis!!!" Teriaknya membuat seluruh mata menatap meja Jisoo dan Kimberly, juga termasuk Sehun. Jisoo mendelik kasar ke arah Kimberly lalu tersenyum ke orang-orang yang melihatnya. "Shut up, KIM!!" Kimberly masih tertawa dan tak memperdulikan Jisoo yang sebentar lagi akan meledak.

"Gue pergi!! Awas aja lo KIM!!" Jisoo menyaut tasnya lalu meninggalkan kantin, baru saja mau keluar langkah Jisoo terpaksa berhenti karena secara tiba-tiba dada bidang terpampang jelas di wajahnya, Huh. Begini susahnya jadi pendek. Jisoo langsung mendongak dan dilihatnya pria tertampan di kampus tengah menatapnya datar, walau memakai topi, wajah tampan Sehun tak bisa dihilangkan.

Justru semakin tampan.

Oke cukup berkhayalnya!!!!

"Beri saya jalan."

What?!?!? Seharusnya Jisoo yang mengucapkan itu, dasar manusia aneh, Jisoo langsung bergeser dengan wajah kesalnya, selain tampan Sehun juga pria mengesalkan, walau tak semengesalkan Bima--- adik sepupu Jisoo.

"Pria sialan!!" Umpat Jisoo sedikit melirik Sehun yang sudah tenang di kursinya, baru benar-benar meninggalkan kantin, Jisoo yakin hari ini adalah hari paling buruk baginya, dengan Kimberly yang terus mengodanya sampai ketahuan seluruh anak di kantin, sampai harus menerima perilaku mengesalkan dari pria dambaannya, Sih Aldhi Sehun Pratama, Sekarang Jisoo sudah bertekad akan membuat Sehun mengejar-ngejarnya.

Jisoo janji.

°°•○•°°°•○•°°

Jika kalian belum mengenal Sehun, pasti kalian menganggap Sehun itu cowok sombong yang tidak berperasaan, namun kalian salah. Jika kalian benar-benar mengenal sosok Sehun,dia adalah orang yang baik, seperti Saga sahabat terdekat Sehun, Saga tahu bagaimana baiknya Sehun. Dari suka bersedekah ke pengemis dijalanan,

Sampai merawat anak yang ditelantarkan.

Di rumahnya yang besar,ia tak memiliki pembantu atau siapapun, ia hanya memiliki bayi yang dibuang di depan rumahnya 2 bulan yang lalu, sekarang bayi itu sudah mulai besar yaitu 2 bulanan, kadang Sehun dan Saga bergantian merawat bayi yang diberi nama Kino, harta Sehun punya, teman juga punya, Namun ada satu yang belum ada di hidup Sehun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[01] Lacuna | HunsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang