Bagian 8

15.8K 709 11
                                    

Sudah update
Selamat baca
Semoga suka
Jangan lupa vote dan komen
Jika ada kesalahan mohon di blok lalu komen. Please, kisah ini tidak perlu di logikan di dunia nyata ya. Ini hanya imajinasi aku hehe...

Terima kasih.

❣❣❣

Hari itu telah dimulai. Hari dimana Allexe membuat perjanjian dengan Suri. Pagi ini Allexe sudah berada di kantor. Ia menandatangi sejumlah dokumen perusahaan. Allexe nampak serius membaca lembar demi lembar sebelum memberikan tanda tangannya di sana.

Perusahaan sebesar ini sudah ia tampuk sejak usianya 25 tahun. Ia berharap hari ini tidak ada yang mengacaukan pekerjaannya. Sambil bekerja ia juga mendengarkan siaran tv yang sengaja ia putar agar ruangannya tidak sunyi.

"Untuk penggemar spot light kita sajikan beberapa tempat liburan romantis ya..."

"Romantis?" Kata Allexe dalam hati. Allexe menegakan kepalanya dari dokumen dan melihat tv. Tempat demi tempat ia tontoni, hampir yang di siarkan sudah di kunjungi oleh Allexe bersama Lonas.

Ini bukan untuk Lonas melainkan Suri. Ia sedikit kepikiran untuk berbulan madu dengan Suri? Entahlah.

Allexe kembali menandatangani sambil membaca, berkutat dengan serangkaian pekerjaannya.

❣❣❣

Taman belakang...
Suri mengeratkan topi lebarnya, sambil memakai sarung tangan dan gunting. Ia memetik bunga mawar berbagai warna. Senyuman manis terus merekah di bibirnya.

"Apa perlu kamu bantu Nyonya? Nanti Tuan memarahi kami." Kata tukang kebun. Suri menggeleng.

"Tidak perlu." Jawab Suri. Mawar merah, hijau, biru, ungu, hitam, namun yang ia ambil adalah warna hitam dan putih saja sesuai dengan warna kamar Suri dan Allexe.

"Hati- hati Nyonya, batangnya berduri.'' Peringat tukang kebun. Suri berjongkok dan mengangguk.

"Iya, oh jangan panggil Nyonya tapi Suri, Namaku Suriani." Kata Suri ke tukang kebun.

"Tuan akan marah jika saya manggil anda hanya nama." Tukang kebun bernama Satri ikut berjongkok dan membantu Suri.

"Suamiku tidak akan marah, dia orang baik. Hanya saja tekanan hidup yang membuatnya kejam" jawab Suri. Suri memilih mawar yang ia petik dan masukan di keranjang.

"Suri, saya bisa minta tolong?" Tanya Satri. Suri mengangguk, ia melihat Satri.

"Tentu, apa itu?"

"Bisa izinkan ke Tuan, anak saya tinggal di sini selama liburan kuliah? Kami tidak memiliki tempat tinggal selain disini." Pinta Satri. Suri mengangguk ia melepas sarung tangannya dan segera berdiri.

"Tolong susun mawar ini di vas kaca dan berikan air lalu masukan ke kamar." Kata Suri dan segera pergi.

Suri menuju ruang tengah dan sedang memegang gagang telp untuk menelpon kantor Allexe.

Tut

Tut

Tut

"Selamat siang, dari Xavier corporate. Ada yang bisa kami bantu?" Tanya seorang wanita di ujung telp

"Bisa bicara dengan Allexe?" Kata Suri seraya mengigit bibirnya dan memilin gagang telp.

Pengantin simpanan (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang