Hari lain yang kujalani dengan langkah yang terasa berat. Ingin melepas kekang pada kakiku, tapi ku tak memiliki keberanian yang luar biasa untuk hidup tanpa kekang yang telah menemaniku dalam kesunyian hidupku.
Kubuka handphone ku yang bergetar karena pesan yang diterimanya.
"Nanti jadi nonton, 'kan?"Ini, inilah kekang yang takut untuk ku lepaskan. Dia. Ya, dia.
"Pastinya"
Balasku. Berharap satu kata tersebut tidak mencerminkan perasaanku yang sebenarnya.Dulu, entah mengapa, dialah yang membuat ku tersenyum, tertawa dan membebaskan ku dari tinbunan beban yang ku pikul. Tapi entah sejak kapan, justru ia membawaku ke beban lain, dalam bentuk yang lain. Dulu yang membuat ku bebas, merdeka, kini memindahkan ku ke dalam penjara lainnya.
Dia yang telah membuat aku kembali percaya bahwa masih ada cinta di dunia ini. Masih kebahagiaan yang bisa kudapatkan. Tapi itu dulu.
Dahulu, momen berasamanya adalah sesuatu yang paling kunantikan. Berada di sekitarnya memberikan rasa bahagia yang tak tergambarkan. Kini, berat terasa jika aku harus berada di sampingnya. Tak sabar menunggu kapan berakhirnya ini. Berhenti berada di sampingnya.
Merasakan sentuhannya pada kulitku menimbulkan rasa sakit yang tak biasa. Padahal, dulu itu sentuhan yang selalu ingin kurasakan setiap hari.
Tolong. Siapapun tolong aku untuk berani mengakhiri semua ini.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
KAMU SEDANG MEMBACA
My Way To Find You
RomanceTolong, tolong susuri jalan ini bersama ku. Mungkin, mungkin sekarang semua belum jelas. Entah apakah ini akan berakhir baik atau buruk, aku akan setia menunggu. Bukan untukmu, tapi untuk ku. Egois, ya. Semua ini hanya untuk ku. Kecuali kau berhasil...