"Rujak cingur!" Teriak Yerin yang langsung ditutup mulutnya oleh Yuju.
"Gue tau lo sering malu-maluin tapi jangan keseringan goblok" Bisik Yuju ke Yerin.
"Tangan lo bau pete njir" kata Yerin.
"Padahal gue habis gandengan sama Sowon...yang artinya?" Ucap Yuju membuat keenamnya kompak.
"Sowon bau!"
"Hahahahahah" Jangan ditanyakan itu suara siapa. Siapa lagi kalau bukan kelimanya."Kena azab lo pada ngatain orang tua" Ucap eunha yang disambut jitakan dari Sowon.
"Gua muda sorry" Jawab jutek dari Sowon.
"Dosa lo pada kalau kaya gitu sama Sowon" Ucap Umji.
"Harusnya gimana?" Tanya Sinb.
"Bacain Yasin lah, kan udah bau tanah" Ucap Umji yang berhasil membuat semuanya tertawa.
"Sumpah lo Umji udah kaga polos lagi" kata Sinb meredakan tawanya sambil merangkul bahu Umji yang tersenyum bangga.
"BODO AMAT!" Sowon bersuara setelah keenam curut diem.
"Btw Yer itu rujak cingur dari mana?" Tanya Sinb yang membuat lainnya juga penasaran.
"Gue sedikit tau tentang korea kan ya, katanya kalau disana itu sebutan temen cewe itu rujak cingur" terang Yerin tapi percuma masih belum ada yang tahu maksud dari perkataannya.
Semuanya saling memikirkan kalimat yang Yerin maksud. Mulai dari baris kanan Sinb, Umji, Eunha, Yuju, Sowon.
Hening. Semuanya saling melirik sambil memasang raut wajah bertanya dan bingung, sebenarnya apa yang dimaksud temannya yang satu ini. Tidak ada yang tahu sampai Yerin bersuara.
"Itu loh yang dikonser-konser, seinget gue gini"
"Blablabla...kim yewon, Rujak Cingur!" Ucap Yerin asal sambil menirukan gaya orang menonton konser."Yeoja Chingu goblok" ketus Sowon dilanjut berjalan keluar meninggalkan kelimanya.
"Upil badak diem lo" Sambung Yuju mengikuti Sowon.
"Upil kebo" ucap Eunha sebelum menyusul Sowon dan Yuju.
"Upil reptil" ucap Sinb sambil menggandeng Umji keluar menyusul Sowon dan yang lain.
"Yah ko ditinggal sih gue"
"Upil Chanyeol gue baru mau" semua udah nggak denger yang diucapin Yerin barusan. Sekarang Yerin sendirian dikelas. Siswa yang lain memang sudah lebih dahulu ke kantin untuk berebut makanan.Yerin memang sudah biasa diperlakukan seperti itu, itu sama sekali tidak membuatnya tersinggung. Justru tersenyum puas saat melihat teman-temannya merasa jengah kepada tingkahnya.
Yerin berjalan santai kekantin berniat menyusul kelima curut lainnya.
Sesampainya dikantin, Yerin megedarkan pandangannya keseluruh penjuru kantin bermaksud agar menemukan lima curut yang lain.
"Buset ni kantin rame bener" ucap Yerin lirih yang tidak menghilangkan fokusnya mencari lima curut itu.
Yerin tersenyum puas saat pandangannya berhasil menemukan lima curut yang dicari. Tidak menunggu waktu lama lagi Yerin langsung menghampiri mereka.
"Tega lo pada ninggalin gue sendirian, kalau gue diculik gimana hah?" Tanya Yerin yang terdengar alay.
"Duduk, diem, jangan banyak bacot" Sowon melirik jengah ketemannya yang ucapannya terdengar alay.
"Iya gue duduk" jawab Yerin pasrah sebelum duduk disebelah Sinb.
"Lagian Yer nggak bakal ada yang mau culik lo, untung kaga rugi iya nyulik lo" Jawab Sinb yang menanggapi pertanyaan Yerin.
"Gue bukan Eunha yang makan banyak" ucap Yerin datar.
"Biarin wle" Eunha membalas Yerin dengan menjulurkan lidahnya.
"Bener tuh Sinb, nyulik lo yang ada buat stress pikiran Yer" Yuju juga mulai mendukung ucapan Sinb.
"Tepatnya Stroke" ucap Umji singkat tapi pasti.
"Mending gue bikin orang stroke, daripada sibantet Eunha"
"Bikin si penculik boke gara-gara kaga ada uang buat ngasih makanan ke dia" jawab Yerin yang tidak mau kalah."Gue...terus, padahal gue diem loh daritadi" Eunha yang merasa digibahin Yerin tidak terima jika namanya dibawa-bawa.
Brakk..
Semuanya kaget melihat Sowon yang berdiri dan menggebrak meja seolah ada masalah.
"Diem lo semua. Gue denger dari guru-guru kemarin, katanya bakal ada murid baru disini" Sowon bersuara lirih karena takut ada murid lain yang mendengar.
"Gue tau lu sesepuh, tapi bisa nggak jangan rusakin telinga gue gara-gara aksi lo" ucap Eunha melotot yabg terlihat seperti anak kecil yang mengomel.
"Diem bantet" ketus Yerin.
"Lanjut" ucap Umji yang sudah penasaran.
"Paling juga idiot yang dateng" ketus Yuju.
"Atau juga anak biasa" sambung Sinb.
"Sok tau lo upil badak" ucap Sowon yang mulai serius.
"Kata guru yang pindah bukan orang biasa" Sowon melanjutkan kalimatnya serius.
"Maksud lo? Dukun gitu yang pindah ke sekolah kita?" Ucap Yerin yang langsung terkena pukulan kecil Sinb.
"Percuma ngomong sama lo semua. Toh kalian nggak bakal tertarik sama yang namanya cogan" Sowon duduk lagi ketempatnya merasa ucapannya bakal sia-sia.
"Maksud lo kita semua kagak normal gitu?" Tanya Yuju menantang ke Sowon.
"Yup anda benar"
"Gue yakin lo semua bakal kagak tertarik sama yang satu ini" Tegas Sowon yang membuat kelimanya semakin menatap serius."Kaya artis aja yang pindahan" sela Eunha yang terdengar tidak peduli dengan siapa yang akan datang.
Semuanya mengangguk seakan ucapan Eunha memang benar.
"Okeh, ayok kita buat perjanjian siapa saja yang suka sama murid baru nanti bakal traktir makanan selama satu hari full"
"Deal?" Kalimat Sowon membuat kelimanya mengangguk antusias."DEAL!!!" Ucap mereka berenam serentak yang membuat semua pandangan tertuju kepada meja mereka.
***
Hai! Gimana part pertamanya? Nggak nyambung ya? Wkwk
Tunggu di part selanjutnya ya biar tahu maksud ceritanya😊.
Semoga betah sama ceritaku nanti wkwk.Jangan lupa vote komennya ya🤗 biar aku semangat nulisnya heheh😁. Terutama komen kekurangan aku dalam menulis cerita ini, pasti aku terima ko apapun yang kalian komen.
Sampai jumpa dipart selanjutnya🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Rujak Cingur (Gfriend)
Humor"main yok" ucap yerin "boke gua sin" ujar sowon "gua ngajak main bukan ke bioskop dodol garut" protes yerin "main juga butuh tenaga yang berasal dari makanan nah itu juga butuh uang" jelas umji dengan maksud membela sowon "gua setuju sama itu bocah"...