New Page

15 0 0
                                    


          Bangunan utama sekolah SMP Hokkyousei merupakan sebuah bangunan dengan denah yang rumit.

          Bentuk lahannya memanjang kebelakang. Bangunan utama tempat kegiatan belajar mengajar ini memiliki 4 tingkat dan dominan dengan warna abu abu muda di bagian luar. Diluar gedung utama, masih termasuk dalam wilayah sekolah adalah gedung olahraga dan kolam renang dalam yang juga satu bangunan, lapangan tennis di tempatkan di sebelahnya, untuk kotak pasir memanjang yang digunakan untuk lompat jauh ditempatkan di lahan sekolah paling belakang, dan lapangan luas bebas untuk pelajaran olahraga lain ditempatkan di depan. Di kedua sisi sekolah terdapat taman yang terawat dengan jalan setapak yang bersih dan tempat untuk duduk ditengah tamanpun sudah didesain sedemikian rupa. Dan di ruang kosong yang tersisa biasanya dibangun gudang penyimpanan, pembuangan sampah, pepohonan atau dibuat lahan kosong yang biasanya digunakan siswa atau staf.

          SMP Hokkyousei, Musim Semi. Hari ini adalah upacara penerimaan murid baru.

          Seragam para muridnya sangat kontras dengan pink dan putih sakura dan langit biru yang cerah, adalah sailor hitam berlengan panjang dan berdasi merah dan gakuran hitam bergaris merah di kerah dan pergelangan tangan. Penampilan baik murid dan gurunya sama sama rapi dan sopan, tidak ada aksesoris maupun dandanan yang berlebihan, pembicaraan mereka begitu tertata dengan kata kata yang baik, membuktikan bahwa sekolah ini termasuk sekolah dengan disiplin yang tinggi. SMP Hokkyousei adalah rival dari SMP Teikou dari banyaknya prestasi murid dan sekolah itu sendiri.

          Jika SMP Teikou bangga akan pencapaian akademis dan olahraga, maka SMP Hokkyousei bangga akan pencapaian di bidang seni dan social walaupun akademisnya juga nggak kalah jauh. Jika SMP Teikou adalah sekolah elit, maka SMP Hokkyousei adalah sekolah favorit.

          Diantara banyaknya murid baru yang bersemangat memulai masa SMP mereka, ada satu orang murid yang berlutut dan menggeram penuh keputusasaan di hadapan seorang guru tanpa ada sungkan dilihat guru guru yang lain. Dan temannya hanya berdiri saja di sebelahnya. Di luar ruangan sudah banyak orang berkumpul untuk menonton pertunjukan mirip komedi itu.

          "Kenapa?! Bagaimana bisa ini terjadi?! Padahal aku sangat bersemangat begini! Kenapaaa... uuu" Rengek seorang pemuda dengan volume yang keras dan mengganggu karena serak kayak orang sakit tenggorokan. Rambutnya agak panjang sampai dagu dibagian pelipis, warnanya senada dengan mata bulatnya, biru muda, kulitnya putih susu dan perawakannya kecil. Kalau tidak mendengar suaranya dan tidak melihat seragamnya pasti banyak yang mengira dia adalah anak perempuan.

          "Meskipun kau bilang begitu... bapak hanya guru baru disini... Aomine-san, tolong jelaskan padanya..." kata sang guru dengan senyum terpaksa, dia masih satu tahun menjadi guru disekolah ini. Suaranya tidak akan berguna kalau sekolah sudah menetapkan akan ditutupnya klub Musik jika masih kekurangan anggota selama 3 bulan kedepan.

          Ditambah lagi... ada keadaan yang membuat klub itu jadi seperti ini.

          "Satou, asal kau tau aku diseret kesini... aah.. padahal cuacanya bagus buat tiduran di kelas." kata pemuda berkulit tan dengan kalem lalu dia melihat ke jendela, memandangi pemandangan diluarnya, padahal dia berdiri disebelah temannya yang merengek sambil berlutut. Pemuda cuek ini perawakannya termasuk tinggi di usianya, warna rambutnya yang dipangkas pendek senada dengan mata tajamnya, navy.

           "Kalau di sekolah tolong panggil aku Momoi-sensei, Aomine-san" peringat sang guru, Momoi Satou.

          Momoi Satou adalah guru baru disekolah ini walaupun usianya masih muda, Rambutnya sedikit panjang dan halus, berwarna pink lembut dan drop eyenya berwarna magenta. Dia suka tampil rapi tapi modis, kalau sedang ada acara formal dia suka memakai suit yang berwarna agak cerah seperti abu abu muda atau cokelat muda. Dia rupawan dan punya cara bicara yang memikat, belum terhitung dengan suaranya yang meski berat tapi halus dan senyumnya juga manis membuatnya menjadi guru yang paling populer dikalangan senior, guru wanita dan murid perempuan.

Soaring to The SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang