1

32 1 0
                                    

Galih Pratama nama pria yang menghantui pikiranku belakangan ini. Semuanya berawal dari kejadian dua tahun lalu...

***

"gita" teriakan seseorang membuat langkahku terhenti. 

"gak lagi, gue telat raka, ada tug..".

"tugas sekolah he? pr maksutmu? ayolah, temen gue mau ketemu elu git" kata raka yang tiba tiba menarik pergelangan tangan gue.

"raka aditiya, udah gue bilang berapa kali sih? gue gak mau ketemu temen temen elu ka, gue ga..".

"gak cocok sama mereka? ayolah, lo ini temen gue git, lagipula lo kan udah janji kemarin kan, ayolah git, gak lama, gue janji deh, suwer" kata dika sambil memohon padaku. 

"oke okee, janji ya gak lama" kataku sambil mendahului jalan dika.

"gue berterimakasih banyak sama lo gita amanda, lo itu teman gue yang paling baik" kata raka dambil menyamakan langkahnya denganku.

Samapai dikatin, gue liat temen teman dika, gue kenal beberapa orang, yah tau lah, gue ini hemat bicara sama orang yang belum dekat sama gue.

"woe, sorry lama, gita molor mulu" kata raka sambil duduk disebelah temennya yang gue kenal namanya galih.

"santai aja git, kita gak gigit kok, oh iya duduk dulu, tuh ada bangku kisong disamping derma" kata galih.

Akupun menatap derma yang entah apa sedang bergumam. "maaf" kataku sambil duduk disebelah derma. gue denger deheman derma disebelahku.

"oh iya, nih yang mau gue kenalin sama kalian, namanya gita amanda, temennya sipit"kata galih sambil menunjukku.

"oh iya, ini rama, ini fiki, dan ini... ehem derma" kata galih sambil menunjuk satu persatu temannya.

"hai"kataku pelan.

"ayolah git, lo takut digigit ya? apa suaramu habis?" kata raka menimpali. Sungguh ingin banget gue makan raka bulat bulat sekarang.

"kalau gak mau gak usah dipaksa" kata derma yang membuat suasana semakin mencekam menurutku.

"lo ini dar gak ada lucu lucunya sama sekali, uratmu putus ya?" kata raka pelan, tapi aku mendengarnya dengan jelas.

"mau aku putuskan urat mu ka?" kata galih kemudian. 

"maaf ya, mau balik ke kelas dulu, mau ngerjain tugas" kataku sambil berdiri.

"gue anter" kata derma dambil berjalan mendahuluiku.

"udah sana"kata raka pelan, akupun mengekor dibelakang derma.

sepanjang jalan aku hanya diam, oke baru kali ini aku jadi sorotan disepanjang jalan menuju kelas. Sampai dikelas derma menatapku.

"em,git nanti gue anter pulang".

"he??" ini mukaku gak bisa dikontrol banget yaampun.

"nanti gue anter pulang"katanya mengulangi.

"okee,tapi raka??" kataku kemudian. 

"nanti gue bilang ke raka, iya apa nggak?" kata derma pelan.

"i..iyadeh, yaudah gue masuk duluan" kataku sambil berlalu pergi. Tau lah apa yang dipikir derma, kenal aja baru sekali udah mau nganter pulang, terserah pokoknya kalau gue kenapa kenapa ini salah raka.

***

Dermatizks

7.22 PM

ntar gw mau anter gita pulang


la gw? sma siapa der?

pulang ndiri babi

daku kan takut ditinggal kamuh bebs

gw potong pala lu mau?

gak takut weleeeee :)


"lih, ntar pulangnya gue nebeng lu ya "kata raka pelan.

"lah, derma??" kata galih pelan.

"gue denger, gak usah bisik bisik" kataku sambil melempar kertas pada raka dan galih bergantian.

"eh??ntar lu pulang sama derma ya gita sayang?" kata raka sok imut.

"tau dari mana?" jawabku singkat.

"tadi derma bilang gitu, oke hati hati ya beb".

"sumpah jijik gue ka liat lu gitu"kata galih sambil menarik leher raka gemas.

***

Sudah hampir 10 raka menemaniku menunggu derma didepan halte, namun derma tak kunjung datang.

"git, yakin mau nunggu derma?" tanya raka mastikan kekokohanku menunggunya.

"em...5 menit lagi mungkin, kalau nggak kita tinggal aja deh ka" jawabku sambil mengetuk ngetukkan sepatuku diatas tanah. 

kulihat raka mengerutkan keningnya "kita?? lo aja deh git, gue mah ogah, siapa suruh derma milih nganterin lo tadi, gue udah janjian sama galih" jawab raka sambil menyentil dahiku.

"lo ini ka, temen susah aja gak mau bantuin" kataku merajuk.

"lo ini kalo ada maunya gitu git, memanfaatkan beta yang tidak punya dosa" kata raka sambil melambaikan tangannya kearah gerbang sekolah.

Dari jauh tampak galih mengendarai motornya menuju kearahku, ralat, kearah raka.

"ka, jadi bareng gak nih? gue mau ke rumah fiki bentar" kata galih sambil mematikan mesin motornya.

"ya ikut lah lih, yuk lah, kita kencan" jawab raka sambil menaiki motor galih.

Tatapan galih beralih padaku "loh? gita? belum balik? lagi nunggu derma ya? derma lagi ambil motor dibelakang, tungguin dulu aja, bentar lagi juga keluar tuh anak" kata galih pelan.

"iya" jawabku singkat, udah terlanjur badmood, mau gimana lagi.

"yaudah duluan ya git" kata galih sambil melajukan motornya menjauh.sedangkan raka melambaikan tangan mengejek ke arahku.

"git, maaf ya nunggu lama, tadi piket dulu bentar" kata derma sambil memakaikan helm dikepalaku.

"bisa pakek sendiri kalik" jawabku spontan.

"dih ngegas buk.., yuk naik" kata derma yang aku balas dengan deheman.

###

haluu dapat salam nih dari piya

after thatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang