Siapa sih yang tidak kenal dengan Ghesa? Yah Nagesha Faira Shalsabilla, itu nama lengkapnya. Baru lima menit ia menginjakan kaki di SMA Cendekia, langsung membuat gempar seisi sekolah. Bagaimana tidak, Ghesa yang notabenenya anak baru tidak sengaja menabrak Bumi Pradipta, sehingga menimbulkan keributan di koridor SMA Cendekia.
Ghesa bukanlah gadis manja yang suka menye-menye akan sesuatu hal, melainkan ia cenderung bikin onar dan berbuat sesukanya. Ghasa adalah anak pemilik sekolah, tetapi ia menyembunyikan fakta itu.
***
''Pa! Shasa berangkat sekolah dulu yah!'' ucap Shasa yang sudah menghabiskan sarapannya.
''Loh, kok buru-buru sha? Sama Papa aja berangkatnya, lagian kan juga satu sekolah!'' ajakan Fadel kepada anak semata wayangnya itu.
''Enggak ah Pa, Shasa kan juga mau mandiri! Oh iya Pa, motor metik yang Shasa mintak udah Papa beliin?'' tanya Shaha kepada Fadel.
''Udah kok, liat aja dibagasi!'' jawab Fadel.
''Yaudah Pa! Shasa buru-buru, takut telat soalnya, lagian kan ini juga sekolah baru Shasa,'' pamit Shasa sambil mencium pipi Papi nya.
''Hati-hati yah Sha! Ingat cuma kamu loh yang Papa punya!'' ucap Fadel dengan wajah datar nya.
''Siap Pak Boss!'' jawab Shasa sambil melenggang pergi.
***
Sesampai nya diparkiran SMA cendekia, Ghesa menarik nafas panjang sebelum melangkahkan kakiknya menuju koridor sekolah
Ghesa yang sibuk dengan ponselnya tanpa sengaja menabrak seseorang yang berperawakan tinggi didepannya.
Brukkkk
''Awwhh,'' ringis Ghesa sambil memegang pantatnya.
''Lo gak apa-apa?'' tanya Bumi kepada Ghesa.
''Gak apa-apa lo bilang, punya mata gak sih lo? Liat ni, pantat gue udah tepos jadi makin tepos,'' ucap Ghesa yang sambil berteriak.
''Aelah gue gak sengaja juga, sini gue bantu berdiri,'' Bumi langsung menarik tangan Ghesa berdiri.
''Tanggung jawab gak lo?'' teriak Ghesa yang mulai merubah mimik wajahnya.
''Ogah! Nyungsup dikit aja lebay nya mintak ampun, dasar childish,'' ejek Bumi yang hampir melangkah pergi.
Belum tiga langkah Bumi pergi meninggalkan Ghesa ditempat kejadian, tanpa aba-aba Ghesa langsung menangis sejadi-jadinya, sehingga mau tidak mau Bumi terpaksa putar balik kearah Ghesa.
''Mama pantat Ghesa sakit hikss hikss hikss, Pantat anak mama udah gak sexy lagi hikss hikss hiksss,'' tangis Ghesa yang mulai kencang.
''Allahuakbar, lebay amat dah lu, kek bocah ae,'' ejek Bumi dengan kekehannya, sehingga menimbulkan tangis Ghesa pecah semakin kencang.
Ghesa menangis sejadi-jadinya seakan urat malunya sudah putus terhimpit oleh pantatnya.
Bumi yang tidak tahan dengan tingkah kekanak-kanakan Ghesa terpaksa membopong tubuh Ghesa menuju uks, dan tidak peduli dengan rotahan Ghesa yang memintak untuk diturunkan.
***
Sesampainya di uks, Bumi yang sudah kesusahan mengendong tubuh Ghesa, kemudian melemparkan tubuh gadis itu keatas ranjang Uks.
''Untung empuk njir! Lo pikir badan gue ini terbuat dari besi baja lapisan karat apa?'' umpat Ghesa dengan dongkolnya.
''Emang gue pikirin!'' ucap Bumi dengan watadosnya, kemudiang melenggang pergi, meninggalkan Ghesa yang masih bungkam dengan semua pemikirannya.
''Main-main sama Ghesa, liat aja nanti!'' ucap Ghesa dengan smirk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGHESA
FanfictionBrukkkk ''Awwhh,'' ringis Ghesa sambil memegang pantatnya. ''Lo gak apa-apa?'' tanya Bumi kepada Ghesa. ''Gak apa-apa lo bilang, punya mata gak sih lo? Liat ni, pantat gue udah tepos jadi makin tepos,'' ucap Ghesa yang sambil berteriak. ''Aelah gue...