1.Ayah🍁🍁

7 2 0
                                    

••

Para pengunjung cafe akan disuguhi dengan nuansa romantis. Dengan cahaya tamaran berasal dari lampu kuning dan juga lilin aroma terapi membuat suasana semakin tenang dan nyaman. Malam ini seperti malam sebelumnya, disana lebih tepatnya didepan cafe terlihat panggung kecil dengan alat musik yang berada diatasnya. Namun yang menjadi perhatian malam ini, seorang pemuda tengah duduk disana ditemani gitar dipangkuannya. Memetik senarnya untuk sekedar mengecek suaranya.

"Selamat malam, selamat menikmati hidangannya" sapanya.

Dan kemudian petikan gitar mengalun indah dipenjuru cafe, disusul suara merdu yang kini tengah menyanyikan lagu ayah yang dihayati pemuda dan pengunjung bait demi baitnya. Bahkan, pemuda itu larut dalam penghayatan, membayang sosok superheronya disetiap bait yang dia lantunkan

Engkau lah napasku
yang menjaga didalam hidupku
kau ajarkan aku menjadi yang terbaik

Kau tak pernah lelah
s'bagai penopang dalam hidupku
kau berikan aku semua yang terindah

Seorang laki laki paruh baya tampak sumringah melihat anak kecil sekitar berumur 10 tahun, sedang menendang nendang kecil bola sepak dengan riangnya, tanpa disadari tendanganya lebih kencang dari biasanya sehingga mendarat mengenai wajah laki laki paruh baya tersebut

Wajah anak itu sedikit pucat dan syok, saat laki-laki paruh baya itu tergeletak jatuh diatas rerumputan sambil memegangi wajahnya. Anak dengan headband merah dikepalanya itu berlari kecil menghampirinya dengan wajah khawatir dan raut bersalah

"Ayah bangun, maafin Davi Yah" Ujarnya sambil mengguncang kecil tubuh yang adalah ayahnya itu.

"Ayah bangun, Davi minta maaf..." Kembali anak bernama Davi itu mengguncang tubuh ayahnya dengan sedikit keras, dengan wajah merah dan mata berkaca-kaca siap menangis.

"Ayah bangun! Davi janji gak akan nakal lagi hiks ... " Janjinya mulai terisak karena sang Ayah yang tak kunjung membuka matanya.

"Ay...."

"Ha!!!" Panggilan Davi terpotong, oleh Ayahnya yang tiba-tiba terbangun mengagetkannya tak lupa kedua matanya yang dibuat juling. Membuat Davi jatuh terduduk karena rasa kaget, sedangkan sang Ayah terkekeh geli melihat raut wajah putranya itu.

"AYAH!!!!" Teriak Davi dengan rasa kesal, marah dan lega secara bersamaan. Menubruk badan sang Ayah dan mulai terisak didekapan hangat superheronya itu.

Aku hanya memanggilmu Ayah
disaat ku kehilangan arah
aku hanya mengingatmu Ayah
jika aku t'lah jauh darimu

"ayah jahat sama Davi, Ayah bikin Davi ketakutan hiks ..." Rengek Davi disela isaknnya.

"Jangan bikin Davi takut ayah" lanjutnya masih berada didekapan sang Ayah, yang kini hanya terkekeh geli dan juga merasa bersalah. Mungkin dirinya sudah keterlaluan pikirnya.

"Maafin Ayah yang sayang, dimaafin gak? Kalau gak dimaafin ayah tidur lagi ah" usilnya sambil bersiap-siap untuk berbaring direrumputan lagi. Membuat Davi meras kesal, dan dengan refleks langsung menggigit kecil bahu sang Ayah.

"Aw!! Nakal! Kenapa gigit Ayah hm? Kamu lapar?" Goda sang Ayah dengan mata yang menyipit tajam, membuat Davi beranjak dari pangkuan sang Ayah, bersikap waspada

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UWU "Unhappy Without U"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang