Kembali kuliah

3 0 0
                                    

Setelah selesai menyiapkan dan merapihkan barang yang akan dibawa esok pagi, Jani segera membaringkan tubuhnya diatas kasur. Matanya sudah lumayan mengantuk tetapi tetap saja Jani tidak bisa tidur, dipandangi langit-langit kamarnya yang ada dipikirannya sekarang adalah...

"apa aku harus meninggalkan ibu lagi sendirian dan aku kembali ke Jogja untuk mengejar cita-citaku? Tapi aku tidak tega jika harus terus menerus meninggalkan ibu di desa sendirian, besok sebelum berangkat ke stasiun akan ku carikan teman untuk menemani ibu, supaya ibu tidak kesepian".

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, akhirnya Jani bisa memejamkan matanya dan mengistirahatkan badannya, agar besok tidak terlalu lelah dan memgantuk ketika diperjalanan

"nduk, bangun solat subuh dulu yuk" sambil mengelus kepala Jani.

"hmm, iya bu" dibukalah matanya yang sayu dan segera bangun untuk mengambil air wudhu.

Setelah selesai solat subuh Jani langsung mandi dan sarapan di meja makan dengan hidangan yang sudah disiapkan ibu.

"nanti keretanya jalan jam berapa nduk?"

"sekitar jam satu an buk, oiya buk mbok sri masih kerja jadi pembantu gak bu?"

"yasudah kamu makan dulu yang banyak, biar nanti di kereta gak lapar. Kayak e masih nduk, emange kenapa toh?"

"aku gak tega kalo terus-terusan tinggalin ibu didesa sendiri, sementara aku kuliah di Jogja dan jarang pulang ke desa, kan aku cuma bisa pulang kalo libur semester aja"

"yo gak usah toh, ibu kan maaih bisa apa apa sendiri, kamu gak usah khawatir"

"pokoknya nanti aku kerumah mbok sri, ibu jangan bantah aku kali ini aja hahah" sambil memohon kepada ibu

"iyaiya nduk, kali ini ibu ga ngebantah" memeluk Jani sangat erat.

Jani segera pergi kerumah mbok sri, mbok sri adalah tetangga Jani yang sudah lama bekerja sebagai pembantu. Mbok sri mempunyai satu anak laki-laki yang sudah dewasa, sekarang anaknya bekerja di Jakarta, anaknya hanya pulang ketika lebaran Idul fitri dan cuti bersama saja. Tapi untung nya anak mbok sri masih mengirimkan uang untuk mbok sri dan suami. Dan untung nya juga mbok sri masih punya suami yang sangat setia kepadanya, sampai saat ini walaupun kehidupan mereka sangat berkecukupan.

                               ¢¢¢¢¢

Rinjani yang ku rindukan... Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang