Lowkey

37 5 0
                                    

Siang ini sebenarnya adalah siang yang biasa saja bagi semua orang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Siang ini sebenarnya adalah siang yang biasa saja bagi semua orang.

Yah, mungkin untuk Mom, siang ini terlihat sedikit lebih istimewa.

Tapi bagiku biasa saja. Maksudku bukannya aku tidak bahagia, aku tetap senang, tapi tetap saja tidak istimewa bagiku.

Siang ini aku duduk di salah satu restoran mahal di pusat kota, yang konon menjadi tempat dimana Mom dan Harold bertemu.

Tenang saja, aku tidak sendiri, karena hari ini aku sedang menemani dua orang ㅡyang sedang di mabuk cinta bak anak muda ini ㅡberkencan.

"Jadi kapan kalian akan menikah?"

Aku memotong daging steak diatas piring, dan menyuapkan potongan itu ke dalam mulutku, lalu memandang kedua orang di hadapanku bergantian.

Oh, kalau kalian penasaran, Harold adalah pacar Mom. Mereka baru berkencan selama 1 tahun belakangan ini.

Aku sebenarnya tidak terlalu peduli dengan apa yang di lakukan Mom, selama itu yang membuatnya bahagia, aku akan selalu mendukungnya.

Dad sudah lama meninggal, ketika aku masih berumur 12 tahun. Jadi tidak ada salahnya Mom membuka hatinya untuk pria lain.

Lagi pula Harold orang yang baik. Dia sering kali menawarkanku ikut makan siang bersama mereka seperti hari ini, kadang dia juga membelikanku barang-barang mewah.

Bagiku, Harold mirip sekali seperti Dad yang lembut dan sangat perhatian.

Kata teman-temanku, itu hanya sogokan agar aku merestui hubungan mereka. Well, it's not a big deal for me, aku tahu kalau Harold memang tulus.

Bahkan dia mampu membuat Mom tersenyum lagi, itulah yang paling terpenting untukku.

"Kenapa tiba-tiba bertanya begitu?" Tanya Mom, perhatiannya masih tertuju pada makanan diatas piringnya.

Aku mengedikkan bahuku, "Aku hanya penasaran saja." Jawabku sekedarnya.

Aku pun kembali memusatkan perhatianku pada piring di atas mejaku, ternyata steak disini sangat enak.

Tak salah kalau tempat ini jadi restoran kesukaan kedua orang di hadapanku ini, terlepas dari sejarah dimana Mom dan Harold bertemu.

"Tidak usah terburu-buru, lagi pula masih banyak waktu."

Aku mendengus perlahan, "Mom, you're such a liar. Aku tahu kau sangat ingin cepat-cepat menikah dengan Harold."

"Anna Suh, watch your mouth!"

Harold memegang pundak Mom, "Hey, come on you two, don't fight here." Lalu Harold menolehkan kepalanya kearahku seraya tersenyum, "As soon as possible, I will marry your mom. Just wait for it, okay?"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 24, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Adore | Mark LeeWhere stories live. Discover now