Part 3

288 39 0
                                    

"Dimana aku?" Lisa membuka matanya, dia melihat sekeliling dengan berhati-hati. Dia meraih kepalanya karna tiba-tiba dia merasa pusing.

"Jangan khawatir, kamu ada di kamarku. Ini sarapanmu, setelah itu kamu harus minum obat ini. Lalu kamu bisa tidur aga-".

"Aku di rumahmu?! Tunggu .. apa ??" Shock Lisa tiba-tiba menyingkirkan selimutnya dan bangun dari tempat tidur itu. "Aku bahkan tidak mengenalmu. Oke, aku pergi sekarang. "

Lisa berjalan ke pintu tanpa mengatakan apa pun. Jennie tidak bisa mengedipkan matanya setelah Lisa mengatakan kata-kata jahat padanya.

"Bisakah kamu mengatakan TERIMA KASIH kepadaku?!" Jennie berdiri dan berteriak keras-keras. Dia merasa bahwa dia tidak bisa lagi menerima sikap dingin penyelamatnya.

Lisa kembali. "Ini adalah yang ke 11 kalinya kamu berteriak padaku. Tidak apa-apa, aku anak yang sabar."

"Kamu ... !!" Jennie masih tidak percaya bahwa dia bersikap kasar. Jennie membuka mulutnya lagi dan siap berteriak ke Lisa untuk ke-12 kalinya, tapi ......

"Ugh ..."


Jennie melihat Lisa menyandarkan tubuhnya ke dinding dengan tangannya menyentuh kepalanya. Jennie mengambil napas dalam-dalam untuk mengendalikan emosinya, dia tidak bisa marah pada Lisa saat ini.

"Lisa ... Sudah kubilang. Kamu harus sarapan dan makan pil. OK?" Jennie membantu Lisa untuk kembali ke tempat tidurnya, lalu dia menutupi tubuh lemah itu dengan selimut.

Jennie membantu Lisa untuk duduk di tempat tidur. Dia mengambil mangkuk dan sendok. "Buka mulutmu." Kali ini Jennie tidak bertanya pada Lisa, ini seperti perintah.

"Tunggu ... apa yang ingin kamu lakukan padaku?"

"Aku akan memberimu bubur ini." Jennie melihat bibir Lisa akan bergerak lagi, tetapi Jennie memotongnya. "Jangan berani-berani mengatakan sepatah kata pun sebelum kamu selesai makan!"



Lisa patuh membuka mulutnya. Ketika Jennie memberinya makan, dia selalu melihat mata Jennie ... pandangan tajam. Dia tidak berpaling darinya. Dia hanya fokus pada mata yang indah itu.

"Jangan menatapku seperti itu, bodoh." Jennie mengatakan itu tanpa melihat kembali ke mata Lisa. Dia menunggu ... tetapi dia merasa bahwa Lisa masih mengabaikan peringatannya. "Atau ... Aku akan memberi makan bubur ini ke matamu !!"

Lisa Sigh. "Apakah ini hobimu?" Ketika Jennie tampak bingung tentang kata-katanya, dia terus berbicara. "Apakah ini hobimu? Apakah menyenangkan bagimu untuk berteriak pada seseorang?"

"Tidak ... aku tidak bermaksud melakukan itu. Aku hanya—"

Lisa mengambil mangkuk itu dari tangan Jennie. "Terima kasih Ruby. Aku bisa makan ini sendiri. Maaf, aku menjadi bebanmu."

Jennie dapat memahami bagaimana perasaan Lisa tentang dirinya. Tapi, dia terpaksa berteriak ketika setiap kali Lisa mengatakan beberapa kata dingin.

"Kamu tidak perlu menunjukkan tampang curiga kepadaku lagi. Ini hanya rasa terima kasihku untuk seseorang yang menyelamatkanku dari perampok tadi malam. Buat dirimu nyaman, aku ingin mandi."

...........................................................................................

Jennie membuka pintu kamarnya, ia melepas sepatu dengan rapi. Dia gadis yang rapi, dia sering mendengar itu dari semua orang di sekitarnya. Bukankah hal baik? Untuk mengatur barang-barangmu, sehingga kamu dapat dengan mudah menemukan barang-barangmu.

PROMISE ME (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang