Arwah Yang Terlepas

7 3 0
                                    

     Braak! Suara roda pesawat yang menimpa Lesley pun terjatuh karena dia mendorongnya. Dia terbangun, dan melihat sekelilingnya. Begitu banyak sekali mayat yang dilihatnya di sekitar bangkai pesawat. Lesley kalang kabut, dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan dalam keadaan seperti itu.
   "Ya Tuhan!! Aku tidak percaya ini bisa terjadi! Seseorang..! Tolong...! Kumohon..! Kami butuh bantuan...!! Ya Tuhan!! Apa yang harus ku lakukan?! Mom..?! Mom..?! Dimana kau?!" teriak Lesley sambil berlarian mencari Emily
   "Ugh! Lesley...!"
   "Hah?! Mom?! Apa itu kau?!" teriak Lesley
   "Lesley..! Aku disini!!" teriak Emily
  
     Lesley pun berlari menuju suaranya Emily, dia melihat Emily tertimbun oleh sayap pesawat dan pecahan kaca yang ada hampir pada seluruh tangannya. Kepala dan tangannya Emily berdarah, dia mengalami luka yang cukup parah.

   "Mom...!! Jangan bergerak! Aku akan mengeluarkanmu! Uugh!" sahut Lesley sambil mencoba mengangkat sayap pesawat tersebut
   "Tidak, Lesley! Kau bisa terluka. Pergilah, dan cari bantuan! Aku akan baik-baik saja disini" sahut Emily
   "Apa?! Aku tidak bisa meninggalkanmu disini! Kau bisa terluka parah!" sahut Lesley
   "SESEORANG KUMOHON...!..TOLONG AKUU!!!" Lesley berteriak lebih keras

     Tidak lama kemudian, sebuah helikopter pun datang.

   "Ya Tuhan! Syukurlah! Akhirnya bantuan datang! Mom! Jangan khawatir, bantuan sudah datang!" teriak Lesley
   "Pak pilot! Kumohon tolong mereka semua!" sahut Lesley memohon dengan air matanya yang terus bercucuran
   "Jangan khawatir nak! Aku disini untuk menolong. Aku menerima sinyal darurat dari pesawat ini yang akan menuju ke Melbourne, kami akan mengevakuasi semua mayat ini. Apakah ada seseorang yang selamat selain dirimu?" tanya pilot tersebut
   "Iya! Ibuku, dia ada disana! Dia mengalami luka parah! Seluruh tangannya tertusuk serpihan kaca, dan kepalanya juga berdarah!" sahut Lesley
   "Baiklah nak, jangan khawatir. Aku akan mengantarmu bersama Ibu mu ke rumah sakit, dan aku akan mengevakuasi mayat ini nanti. Ayo, baiklah aku akan membantu Ibu mu" sahut pilot tersebut
   "Baiklah, terima kasih banyak, pak!" kata Lesley berterima kasih, kemudian dia menaiki helikopter tersebut dan terbang membawa Lesley dan Emily menuju rumah sakit terdekat di Melbourne

     Beberapa saat kemudian...

   "Coba kulihat tanganmu yang sebelah kanan" dokter itu berkata sambil mengamati tangan kanannya Lesley
   "Tidak ada luka atau memar apapun di seluruh tubuhmu. Bagaimana itu bisa terjadi?" tanya dokter itu heran
   "Entahlah, tapi sebenarnya aku tertimbun oleh sayap pesawat" jawab Lesley
   "Hmm. Biar ku dengar detak jantung mu" dokter itu pun langsung mendengarkan detak jantungnya Lesley menggunakan stetoskop miliknya
   "Tarik nafas mu... Hembuskan. Tarik nafas mu lagi... Hembuskan lagi" perintahnya

     Lesley mengikuti apa yang di katakan dokter tersebut.

   "Detak jantung mu normal, kau bisa bangun sekarang"
   "Lesley, Ibu mu sudah sadar. Kau bisa menemuinya jika kau mau" sahut seorang suster yang datang
   "Oh, benarkah? Baiklah, terima kasih suster" Lesley pun berlari menuju ruang dimana Emily di rawat
   "Dia ada disana" suster itu menunjukkan jempol nya ke arah Emily yang sedang terbaring lemas
   "Mom! Aku sangat mencemaskan mu! Aku sangat senang kau baik-baik saja" kata Lesley dengan air mata yang bercucuran
   "Lesley... Ini semua salahku, seharusnya aku tidak pernah mengajakmu pindah.." kata Emily lemas
   "Ini bukan salahmu Mom"
   "Suster, aku harus memberitahu mu sesuatu" kata dokter itu
   "Tentang apa?" tanya suster tersebut
  
     Mereka berdua pun pergi keluar dari ruangan itu dan berbicara.

   "Sepertinya, mereka sudah tahu tentang dirimu" kata Emily
   "Tahu apa?" tanya Lesley terkejut
   "Lesley seharusnya aku memberitahumu dari awal. Sekarang kau harus mendengarkanku, ini sangat penting" kata Emily
   "Baiklah, aku akan mendengarkanmu" kata Lesley
   "Lesley, mungkin kau tidak sekuat dan berani seperti orang tua mu, tetapi Ibu mu melakukan sesuatu agar bisa melindungimu meski dia dan ayahmu sudah tidak ada. Seperti yang aku bilang, Ibu mu memanggil arwah penjaga, malam sebelum Ibu mu menitipkan mu, dia melakukan sebuah ritual lagi untuk memindahkan jiwa atau arwah penjaga tersebut ke dalam dirimu, yang artinya kau memiliki dua jiwa sekarang. Saat pesawat terjatuh, arwah tersebut terlepas dan melindungimu, itulah kenapa kau tidak terluka sedikitpun. Arwah yang ada di dalam dirimu bisa membuatmu selamat dalam kecelakaan apapun. Tapi karena hal itu, kau tidak boleh memberitahu siapapun tentang hal ini, atau kau akan dalam bahaya besar." jelas Emily
   "Lalu, apa yang harus kulakukan? Bagaimana aku mengendalikannya?" tanya Lesley
   "Kau harus mengeluarkan jiwa kedua yang ada di dalam tubuh mu"
   "Apa?! Bagaimana?" tanya Lesley terkejut
   "Kau harus bisa mela-" Emily pun mulai batuk parah
   "Astaga! Tunggu sebentar, nak!" sahut suster itu sambil berusaha mengobati Emily
   "Mom!!" teriak Lesley
   "Lesley, sebaiknya kau harus keluar dulu, kami akan melakukan pengobatan terhadap Ibu mu" sahut dokter tersebut

     Lesley pun keluar dari ruangan tersebut. Tidak lama kemudian, terdengar suara suster mengatakan "selesai". Tidak lama kemudian, dokter itu pun keluar.

   "Dokter, apa Ibu ku baik-baik saja?" tanya Lesley
   "Lesley, Ibu mu baik-baik saja. Tetapi, kami harus merawat nya selama beberapa Minggu, mungkin bisa berbulan-bulan" jelas dokter tersebut
   "Apa? Dirawat? Tapi, apakah dia bisa sembuh?" tanya Lesley
   "Kami akan melakukan yang terbaik, dan sementara Ibu mu dirawat, dia memintaku agar kau tinggal bersama saudaranya Ibu mu, yaitu Mrs. Grace dan putri nya Caroline Arnovea. Kami sudah memanggil mereka kemari" jelas dokter tersebut

     Tidak lama kemudian, Grace dan putri nya Caroline pun datang.

   "Kau akan tinggal bersama Mrs. Grace selama Ibu mu di rawat" kata dokter tersebut
   "Tapi, kapan dia akan sembuh?" tanya Lesley
   "Aku... Aku tidak tahu. Tapi aku akan memberitahumu ketika dia sudah diperbolehkan pulang. Dan pastikan kau datang ke sini minggu depan pada hari Sabtu untuk pemeriksaan (kontrol)" jelas dokter itu
   "Baiklah, terima kasih"

     Lalu, dokter itu pun kembali masuk.

   "Halo, Lesley. Aku Grace Arnovea, aku temannya Emily, Ibu angkatmu. Dia selalu membicarakan tentang dirimu. Jangan khawatir, aku akan menjagamu, ayo kita pulang ke rumah" kata Grace dengan senyuman yang ramah
  
     Mereka pun akhirnya sampai dimana Grace memarkirkan mobilnya. Tetapi, Lesley masih tetap khawatir akan keadaan Emily.

   "Jangan khawatir, nak. Emily adalah perempuan yang kuat dan tegar yang pernah aku kenal, aku yakin dia akan baik-baik saja" kata Grace
   "Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Lesley
   "Tentu saja, jangan khawatir. Sekarang ayo kita pulang" kata Grace sambil membuka pintu mobil depan

     Lesley pun masuk ke dalam mobil, lalu mereka berangkat menuju rumahnya Grace. 5 menit kemudian, mereka sampai.

   "Kak Lesley, bisakah kita bermain?" tanya Caroline yang umurnya masih 8 tahun
   "Caroline, Kak Lesley kelelahan. Dan dia butuh istirahat, main bersamanya lain kali saja ya?" kata Grace
   "Oh, baiklah!" seru Caroline

     Mereka pun masuk ke rumahnya Grace yang lumayan besar.

   "Rumah kami tidak terlalu besar, kau bisa beristirahat di kamar mu yang ada di atas jika kau mau" kata Grace sambil tersenyum
   "Baiklah, terima kasih Mrs. Grace" kata Lesley, kemudian naik ke atas dan masuk ke dalam kamarnya

     Saat di dalam kamarnya Lesley...

   "Andai aku berada di rumahku sendiri" sahut Lesley sambil merebahkan dirinya di atas kasur
   "Lesley..! Lesley..!"
   "Huh?" sahut Lesley sambil terbangun perlahan
   "Lesley..!"
   "Siapa itu?... Hah?!" Lesley terkejut, dia melihat sosok dirinya sendiri menyapa kepadanya
   "Hai, Lesley!"
   "AAAAAAH!!!" teriaknya





Vote and Comment! Part 3 coming soon! ;)

Two SoulsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang