17

3.5K 595 117
                                    

Yohan udah di dalem taxi tapi pikirannya terus tertuju ke Hangyul. Dia takut sesuatu yang buruk menimpa Hangyul secara pas dibangunin tadi ga ada reaksi apa-apa. Akhirnya Yohan nyuruh supir taxi balik lagi ke rumah Sihoon untuk jemput Hangyul.

"Pak tunggu disini ya saya ga lama kok," kata Yohan begitu keluar dari taxi.

Dengan langkah cepat Yohan masuk ke rumah Sihoon. Dibolehin aja masuk sama satpamnya karena Yohan bilang ada yang ketinggalan. Begitu nyampe di ruang tempat tadi mereka belajar, betapa kagetnya Yohan ngeliat Sihoon yang lagi duduk di atas perut Hangyul dan bersiap mau nyium Hangyul.

"Kim Sihoon!"

Sihoon menghentikan aksinya karena mendengar suara Yohan. Tampangnya langsung bete dan dia pun turun dari tubuh Hangyul.

"Ngapain lo kesini?" tanya Sihoon dengan kesal.

"Hangyul gue ketinggalan," jawab Yohan santai sambil jalan nyamperin Hangyul.

Sihoon berbalik ga terima dengan ucapan Yohan barusan, "Hangyul lo? Jangan ngaco!"

"Aish si kebo kenapa ga bangun-bangun?! Woi Lee Hangyul bangun! Banguuuuun!!" Yohan ga peduli sama ocehan Sihoon dan tetap fokus bangunin Hangyul dengan cara mengguncang badannya.

Merasa ga dipeduliin, Sihoon jadi makin kesel dan langsung narik pundak Yohan supaya berenti.

"Makin lama lo makin ga bisa dikasi tau ya?! Jangan ganggu Hangyul!"

"Yang ganggu Hangyul tuh elo! Lagian ngapain tadi duduk di perut orang yang lagi tidur?! Nunggang kuda?!"

Sihoon kicep denger bentakan Yohan.

"Asal lo tau aja, Hangyul yang ngejar-ngejar gue. Tinggal nunggu jawaban gue buat nerima cintanya habis itu kelar udah. Game over! Kita bakal pacaran dan lo ga bisa ganggu kita lagi!"

Setelah ngomel-ngomel Yohan pun narik tubuh Hangyul supaya bangun. Dengan sekuat tenaga Yohan mindahin Hangyul ke punggungnya. Akhirnya Yohan berhasil gendong Hangyul lalu dengan perlahan melangkah keluar dari rumah Sihoon.

"Aish Hangyul tolol bisanya nyusahin gue doang. Awas aja nyampe rumah bakal gue masukin bumbu samyang ke mulut lo," umpat Yohan sambil terus melangkah.

Sihoon gimana? Dia ga bisa ngomong apa-apa. Yohan ternyata bukan tipe uke imut lemah yang bisa dia lawan. Sepertinya ga ada celah bagi Sihoon untuk masuk di antara mereka.


×××


Badan Hangyul tuh berat, apalagi Yohan harus gendong terus supaya nyampe apartemen. Untungnya sekarang udah di lantai 15, tinggal Yohan nekan password dan berakhirlah penderitaannya.

"Woi Gyul kita udah nyampe nih!"

BRUK

Yohan banting badan Hangyul ke kasur. Langsung encok tuh pinggangnya. Dilihat-lihat Hangyul tidurnya pulas banget. Yohan jadi curiga jangan-jangan dia minum obat tidur.

"Hangyul, Lee Hangyul," kata Yohan sambil nepuk-nepuk pipi Hangyul.

Saking ga sabarannya Yohan sampe buka kedua kelopak mata Hangyul. Anehnya ga ada reaksi apa-apa.

"Ck Sihoon sampe bikin kissmark di dada sama leher lo. Masa ga ngerasa sih??"

Yohan mutusin untuk ganti baju Hangyul dulu. Kasihan penampilannya kacau banget. Tapi baru aja buka 2 kancing, Hangyul malah kebangun.

"Mmmh... Gue dimana?"

"Akhirnya bangun juga, gue kira lo mati."

"Kepala gue sakit banget."

Shine on Me | yohangyul ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang