14 tahun kemudian...
Aku terbangun. Pusing sekali rasanya, entah kenapa aku merasa telah tertidur sangat lama dan tubuhku sakit dimana-mana. Saat aku membukakan mataku, aku sadar aku bukan berada di kamarku, tetapi tempat yang tidak familiar bagiku.
"....Sena-ya? Sena-ya...!? Dokter, Sena telah... sadarkan diri!!"
Aku mendengar teriakan seorang wanita dari ujung kasur. Tiba-tiba seorang suster bergegas masuk ke ruangan dan bermaksud untuk memanggil Dokter. Tak lama kemudian, sang Dokter pun menyusul dan memeriksa keadaanku.
"Sena-ssi, apa.... telah sa....dar?" ucap Dokter tersebut samar-samar.
"Hah..? A-apa yang terjadi padaku? Imo...? Kenapa aku ada di rumah sakit??" Aku terbata-bata, berusaha mencerna apa yang terjadi sekarang.
"Sena-ya... syukurlah kau sudah pulih. Aku tidak tahu lagi apabila kau tidak sadar kembali"
"Imo, imo bicara apa, sih? Memang aku kenapa??" ucapku berusaha mendapatkan jawaban.
Imo hanya sibuk menghapus air mata yang berlinang di matanya. Tidak sanggup untuk berbicara.
"Hwang Sena-ssi, kau secara ajaib telah selamat dari kecelakaan maut yang menimpamu 8 hari yang lalu. Dan sekarang, setelah 8 hari akhirnya kau berhasil pulih dari koma" ucap sang Dokter bermaksud untuk membantu menjelaskan. Namun aku hanya terdiam, masih belum sepenuhnya mengerti.
"Dokter, sepertinya dia sudah sadar dan cukup stabil. Selanjutnya?" tanya suster yang sudah memeriksa keadaanku yang bahkan aku tidak sadari.
"Baguslah. Untuk saat ini, kita biarkan saja ia berdua dengan Imo nya agar ia dapat tenang kembali"
"Sena-ssi, aku harap kau dapat segera pulih seperti semula. Kami akan kembali lagi beberapa saat nanti" kata Dokter tersebut sembari meninggalkan ruangan yang kemudian diikuti oleh suster.
Seketika di ruangan menjadi hening. Tidak ada yang berucap sepatah katapun. Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya kembali.
"Imo, kecelakaan? Aku mengalami kecelakaan? Koma selama 8 hari...?"
Imo menarik nafas dalam-dalam, menguatkan dirinya untuk mengatakan yang sebenarnya kepadaku.
"...Benar, Sena-ya, kau telah mengalami kecelakaan yang hampir mengancam nyawamu. S-saat hendak menyeberang jalan, kau ditabrak dengan kecepatan tinggi oleh pengendara mobil yang sedang mabuk.."
"Astaga, a-aku tidak percaya.... G-geundae, kenapa aku tidak ingat sama sekali...?"
Air mata mulai menderus kembali dari mata Imo, membuatku semakin gugup menanti jawaban yang akan kuterima sebentar lagi.
"Kata Dokter, s-setelah kejadian yang menimpamu ini, kemungkinan b-besar... kau akan kehilangan sebagian besar dari i-ingatanmu, Sena-ya..." jelas Imo sambil terisak-isak.
"A...aku... amnesia..?"
••••
Tiga tahun pun berlalu semenjak Sena menjalani rehabilitasi di rumah sakit. Saat ni, Sena sedang menjalani kehidupannya seperti layaknya mahasiwa biasa. Sekarang ia sedang berada di semester akhir, dimana para mahasiswa sedang mengalami masa-masa bimbang dan putus asa bahkan hingga pasrah pada kehidupan. Sena adalah salah satunya.
"Sena, sudahlah, teruskan di rumah saja, di luar sekarang sudah gelap. Jib-e gaja!" desak seseorang disebelahku yang tak lain adalah teman seperjuanganku, selama mengerjakan paper tentunya, ia adalah Min Haneul.
KAMU SEDANG MEMBACA
the smell of love (JEON WONWOO)
FanfictionCerita dimana Hwang Sena perlahan-lahan mengingat kembali memorinya akan Jeon Wonwoo yang pernah hilang... superr low progresss!😖