FIKIRAN

4 0 0
                                    



MELUPAKAN MU

Aku telah salah
Aku telah salah memilih sesorang
Aku salah menyukai dia yang bukan mahram ku
Aku menyesal
Apakah Allah cemburu
Dan mungkin inilah balasannya
Allah mungkin membantuku untuk berhenti jatuh terlalu dalam
Mungkin ini adalah Rencana Allah yang terbaik
Dan aku percaya itu













Ana POV

Aku, ya aku, aku adalah seorang gadis biasa, gadis yang jauh dari kata sempurna.
Aku tak cantik, aku tak tinggi, aku jauh dari kata idaman. Terkadang aku sedih melihat mereka yang berpasangan di luaran sana, aku iri, aku ingin seperti itu juga.

Jika dulu aku akan menerima dan mencari pasangan, sekarang tidak. Aku sadar itu salah, aku menjalin hubungan yang Allah murkai, aku tak mau jauh dari Allah, aku tak mau lagi, kau tak mau masa kelam ku terulang lagi hanya karna seorang pria. Aku tak mau…

Jika Allah mengijinkan, aku ingin jodohku cepat datang dan membimbing aku…

‘’Apakah menyukai sesulit ini, mengapa aku baru merasakan bahwa menyukai itu menyakitkan’’

aku tak tau mengapa akhir akhir ini aku sering merasa gundah, remaja sepertiku memikirkan hal yang tak berguna seperti itu… terkadang aku sedih melihat dirii yang terus terusan seperti ini…

‘’Ya Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tolong Ya Tuhan ku, bantu aku melupakan dia, bantu aku untuk melupakan di yang jelas jelas bukan mahram ku, aku lelah jika terus mengingat dia yang bukan mahram ku’’ 

Terus seperti ini, selalu seperti ini, jika aku mengingatnya aku pasti akan terus berdoa seperti ini.. entah sudah berapa kali aku terus mengingat dia, aku lelah….

Aku bosan terus mengigat dia, bahkan saat aku sedang mengendarai kendaraan, dan bahkan saat ini aku sedang memikirkannya, padahal aku tak ingin , tapi mengapa selalu saja begini, aku tak ingin terus seperti ini.
Ku ambil HP ku di atas meja belajar ku, meja belajar yang ku hanya ku gunakan untuk menonton film, drakor, maskeran, intinya aku mungkin tak pernah menggunakan meja itu untuk belajar.

Tak tak, scroll scroll, klick !

Aku membuka hasil download-tan ku di HP, aku memilih ceramah yang ingin kudengar, dan yang kupilih adalah ceramah tentang patah hati…
Hahhhh… lagi lagi yang ku putar adalah ceramah untuk menguatkan diriku. Ya harus ku lakukan hal itu, Agar aku tak terjatuh dalam cinta yang Allah murkai.


Kalian tau, walaupun ibadah ku masih bolong- bolong, namun soal hati aku tak mau salah lagi, aku menunggu dia yang datang dari Allah, karna kenapa ya ? ya pokoknya itu, aku  mau masuk Surga Firdaus dan bertemu Allah.

‘’Meong meong…..’’

Itu dia suara kucing kucing ku, ya aku memiliki dua ekor kucing, dan kedua-nya aku temui di pinggir jalan, keduanya adalah perempuan, mereka sungguh memiliki bulu yang cantik, juga dengan corak yang bagus.

Jika kalian bertanya apakah aku adalah pecinta kucing ? dan aku akan menjawab , dan jawabannya adalah ‘’ya’’.
Sebenarnya aku ada alergi sama bulu kucing, pokoknya dengan kucing. Namun mau gimana lagi, kalau udah suka ya jadi susah juga..

‘’Ada apa meong, hemm?’’

Aku bertanya kepada mereka, entah mengapa berbicara kepada mereka dapat membuat aku sedikit tenang, walaupun mereka tak mengerti aku, mungkin…

Karna aku yakin, semua yan Allah ciptakan di dunia ini pasti bisa mengerti manusia, bahkan aku percaya, yang bahkan menurut ilmu sains bahwa batu itu adalah benda mati yang tak mungkin bisa berbicara dan aku percaya bahwa batu batu yang ada di dunia ini bisa berbicara.

Hup srek srek

Kucing ku yang bercorak abu abu oranye naik ke atas kasur ku, dia langsung saja duduk di pangkuan ku, sedangkan si oranye yang satunya lagi, sedang makan di bawah meja belajar ku.

Ku elus elus bulunya yang halus, aku tersenyum, setidaknya aku ada pelipur lara, setidaknya aku ada teman bermain…





Ke-esokan harinya

Author POV

Jam sudah menunjukkan pukul 06:30, Ana segera begegas menuju motor kesayangannya, motor ibunya yang ia klaim sebagai motornya itu. Sejak SMP dia sudah menggunakan motor itu untuk pergi kesekolah, dan sekarang ia sudah duduk di bangku 3 SMK, waktu begitu cepat berlalu bukan, bocah tengil yang selalu usil, bocah usil yang seumur hidupnya baru sekalii mendapatkan nilai C di raport sikapnya, sekarang ia sudah siap duduk manis di motornya sambil sesekali melihat kaca spionnya untuk melihat tatanan Hijabnya.

‘’Ni….. cepetan ngapa, dah jam 6:30 ni, kan aku dah bilang kalau mau ikut aku jam 6:20 harus udah siap’’

Yah seperti ini lah sekiranya setiap pagi Ana, selalu meneriaki adiknya yang selalu lelet untuk pergi sekolah bersamanya, karna sebelum menuju sekolahnya dia harus terlebih dahulu mengantar Any ke sekolahnya.

‘’sabarla kak Ana, lagi pake sepatu ni…’’

Any sang adik membalas teriakan sang kakak yang menurutnya terlalu rewel setiap paginya, dan selalu saja seperti itu setiap hari.

‘’koni, dah aku bilang, kalau mau ikut tu jam 6:20 harus dah siap, sekolah aku tu jauh….’’

Mungkin kalian akan terheran, kenapa sih dengan remaja yang satu ini, dia terlihat seperti tidak akrab dengan adiknya bukan, namun di balik sisi nya yang seperti itu, sebenarnya Ana memiliki hati yag sangat lembut, bahkan di setiap sholat Ana, dia selalu mendoakan Any agar menjadi wanita yang sukses di msa depan nanti, dan tentunya sholehah…




Puk….

Any duduk di atas motor

‘’is iyala’’
Any membalas omelan sang kakak.

‘’we Any, coba la bedak ko tu di benerin dulu’’
Ana berdecak kesal melihat adiknya yang sekarang sudah menduduki bangku kelas 5 SD yang bahkan sampai sekarang masih menggunakan bedak dengan belepotan, dan hal itu sering mambuat kekesalan Ana sang kakak selalu tersulut setiap paginya.

Mendengarkan ucapan sang kakak, dengan segera Any langsung merapikan bedak tabur yang sudah menempel di wajahnya agar merata. Melihat hal itu Ana langsung menghadapkan wajahnya kedepan dan bersiap menuju sekolah.

‘’Bu Ana pergi dulu Assalamu’alaikum’’

MELUPAKAN MUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang