Part 4 Pendekatan

37 6 5
                                    

Lanjutan dari part sebelumnya
Kali ini gw bakalan melanjutkan saat di mana gw ketemuan sama calon gw,oke langsung aja gw lanjutin ceritanya

Gw yang terdiam saat itu hanya dapat menatap wajah cantiknya,hingga terasa bagaikan terbang ke langit

"Hai, kok kamu diem?"tanya Ida sambil memandangi wajah gw

"Ehh,ga papa kok"jawab gw dengan pipi kemerah merajam

"Ekhem,ekhem,kayaknya ada yang baru lagi nih"kode Rizal

"Suttt diem kadal buntung,lagi proses tuh"ujar Rahmat,becanda
(Kami pun tertawa ngakak) "Hahahaha"

Gw yang canggung pun hanya dapat tersenyum dan terdiam kembali,seakan melirik lirik dirinya

Karena hari sudah hampir gelap,kami pun segera berpamitan kepada Putri, Meli, Devi, Ima dan Ida

Kami pun bersalam salaman ketika ingin melewati pintu keluar (kayak pulang kondangan guys:v)

Salam salaman lancar saat itu,tetapi,ketika gw salaman sama Ida gw pun kelihatan gugup,canggung,keringat dingin, panas dalam,bibir pecah,sariawan><
(Wkwkwkwk)

Dia pun berkata saat salaman

"Hati hati di jalan"sambil tersenyum

Gw yang hampir kehilangan nafas pun makin deg degan di buatnya,dan gw pun ngejawab ucapannya

"I...i..iya,Da"

Kami pun segera pulang dan kembali kerumahnya masing masing,gw yang teringat kejadian tadi,gak bisa tidur karena kepikiran wajah manisnya

Kami pun segera pulang dan kembali kerumahnya masing masing,gw yang teringat kejadian tadi,gak bisa tidur karena kepikiran wajah manisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ke esokan harinya pukul 09.55 WIB gw yang masih ngantuk pun bangun dari tempat tidur dan langsung sarapan tanpa mandi terlebih dahulu karena kesiangan

"Hoaaaammm,gilak gilak mimpi apa gw semalam"ujar Gw sambil mengaduk ngaduk nasi di piring

"Ih,Abang jorok kali gak mandi"ujar adek gw Desi

"Suttttt diem..."gw

"Bang,abis makan mandi,terus anterin pesanan Bu Animah ya"perintah sang Ibunda yang tak dapat ku lawan

"Iya bunda ku tercinta"ujar gw sambil senyum senyum kepada Bunda

"Hahaha bisa aja anak kesayangan Bunda"ujar Bunda sambil membalas senyum gw

Old MemoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang