ʕ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ
Yellowed.Aplikasi kencan yang baru-baru ini sangat booming di Korea Selatan. Fiturnya sederhana, dan terkesan misterius—mencurigakan.
Kita hanya perlu memasukkan nomer ponsel, data diri seperti; nama, umur dan tipe ideal. Maka aplikasi akan dengan secara otomatis menghubungkan kita dengan orang-orang baru disekitar.
Dan Jungkook, hanyalah pelajar sekolah menengah yang naif. Terbawa rasa penasaran, akhirnya memutuskan untuk mengunduh dan mencobanya.
Name : Jeon Jungkook
Age—"Berbohong sedikit, tidak apa 'kan?" Gumamnya pelan. Dengan sedikit ragu Ia kembali menatap layar ponsel
Age : 20
Ideal type : Tall and TannedBukan tidak mungkin aktor tampan Kim Mingyu memakai aplikasi ini. Jungkook tersenyum puas dan menaruh ponselnya di atas nakas.
Ponselnya bergetar sesaat setelah Jungkook menutup mata; mencoba untuk tidur. Ia meraih ponsel dan menyipit melihat satu pop-notification berwarna hitam metalik terpampang di layar, kemudian memutuskan untuk membukanya.
Willing to accept all the risk?
Yes|No
Jungkook mengernyit bingung—sedikit merinding. Tapi rasa penasarannya mengalahkan semua ketakutannya. Dengan penuh keyakinan Ia menyentuh Yes dan secara tiba-tiba sebuah akun dengan nama pengguna "Kth_kim" muncul di layar ponselnya.
Jungkook pun menyentuh ikon pesan untuk memulai percakapan
Tidak menyangka, hal itu akan merubah hidupnya yang tenang.
ʕ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ•̫͡•ʕ•̫͡•ʔ•̫͡•ʔ
Jungkook terbangun ditengah malam karena dering ponsel. Setengah mengumpat, "Halo?"
"Nyalakan laptopmu, aku butuh pelepasan sekarang."
Mata bulatnya seketika terbuka lebar mendengar suara berat diseberang sana. Menatap layar ponsel hanya untuk mendapati nama 'byuntaehyung' tertera dan waktu yang menunjukkan pukul 1 dini hari.
Dengan ragu ia menyalakan laptop dan menghubungkan Wheresapp nya dengan akun sosok yang tadi menelponnya. Tak sampai 3 detik videocall nya langsung diangkat menampilkan raut wajah tampan dengan mata tajam dan rambut panjang yang berantakan.
Menggairahkan.
"Buka celanamu, dan perlihatkan pantatmu padaku. Kau masih menggunakan alat yang kuberikan padamu, bukan?"
Dengan ragu Jungkook mengangguk, memposisikan letak laptop agar bisa menampilkan keseluruhan tubuhnya. Perlahan ia menurunkan celana dan mulai menungging menghadap kamera laptop. Membiarkan pria di panggilan terkekeh mesum melihat pemandangan indah.
" Aku ingin kau menyalakan vibrator itu ke getaran maksimal. Gerakkan vibrator itu dengan pelan. Dan ingat, kau tidak boleh keluar sebelum aku membolehkan."
Kedua mata tajam itu tak berkedip ketika Jungkook benar-benar menyalakan getaran pada vibratornya, dan mengeluar-masukkan alat itu hingga menyentuh bundalan manis didalam anusnya.
"Nngnghhm.."
Tangan Taehyung terlihat merayap ke bawah, memegang sesuatu yang tidak tampak di layar laptop jungkook. Peluhnya mulai bercucuran ketika Jungkook semakin beringas dan menggerakkan vibrator dengan cepat—lupa dengan perintah Taehyung untuk melakukannya dengan pelan.
Jungkook tidak mampu menahan erangannya saat ujung vibrator yang perlahan bergetar itu menyentuh prostatenya, ia sengaja semakin menungging dan membuka lebar holenya dengan jari telunjuk dan tengah tangan kirinya sedangkan tangan kanannya menggerakkan vibrator itu cepat dengan gerakan memutar.
"Hiks..Hyung—Aku mau keluar...mmmhhhn"
"Tahan sebentar,Slut. Aku belum selesai. Ohh yeah, terus begitu babe."
Taehyung kembali mengocok penisnya cepat, saat rasa ingin meledak itu datang dengan cepat ia meremas testisnya dan menjepit pangkal penisnya untuk meredakan rasa itu. Dia tidak ingin kenikmatan ini cepat berakhir—tidak ketika Jungkook mengerang semakin keras dengan isakan saat vibrator itu menumbuknya keras.
"Berbaringlah. Lebarkan pahamu, bayangkan aku menusukmu dengan cepat dan keras. Tanganku menangkup dada besarmu, memilin puting tegangmu dengan kasar."
Penis merah jungkook semakin bocor dengan precum menetes tak henti dari lubang urinenya yang terbuka lebar. Satu tangannya memuntir putingnya hingga memerah, menghasilkan pekik nyaring saat dada sensitifnya disentuh.
Dengan mata berkabut karena gairah, Jungkook bisa melihat Taehyung yang semakin cepat menggerakkan tangannya, wajah pria itu terlihat kewalahan dengan kenikmatan yang didapatnya. Jungkook semakin terangsang.
"Aaahh.." tak butuh waktu lama hingga akhirnya tali putih menyembur keluar dari penis tegang Taehyung. Mengenai webcam yang digunakannya membuat Jungkook tanpa sadar meremas penisnya keras menahan sperma yang ingin keluar—karena sungguh demi apapun, ekspresi Taehyung saat keluar itu adalah hal yang paling seksi.
"Kau boleh keluar."
Dan satu ucapan dari Taehyung membuat Jungkook lega. Paha sekalnya bergetar menahan kenikmatan, dan tak butuh lama akhirnya penis kerasnya mengeluarkan muatan dalam jumlah banyak. Jungkook mengerang keras, membiarkan penisnya melonjak kaku dengan tubuh tersentak-sentak. Vibrator masih menyala dengan getaran maksimum.
Ia ingin agar vibrator itu berhenti, tubuh sensitifnya kembali merespon apalagi ketika getarannya mengenai prostat dan membuat penis abuse nya kembali menegang. Jungkook terisak.
"Hyunghhh—"
Tapi Taehyung tak menghiraukan desau lemah itu. Menyenangkan melihat Jungkook tersiksa akibat penisnya yang sensitif kembali tegang dan siap mengeluarkan muatannya lagi.
Jungkook menggelinjang risih. Pahanya semakin dilebarkan, tangannya mencengkram permukaan kasur.
"Annh..Aaah—NGHHH"
Sekali lagi Ia datang, kali ini lebih sedikit dan cair. Badannya mengejang. Tak lama, cairan kuning dengan bau pesing keluar membasahi perut dan kasurnya.
"SHIT! Apa kau baru saja mengalami squirt? "
"Sud—hiks—ah,Hyung. Aku lelah."
Dengan wajah memerah Taehyung mengangguk, membiarkan Jungkook diseberang sana melepas vibratornya dan mematikan panggilan video mereka.
Kalau seperti ini, kapan-kapan Ia akan meminta Jungkook untuk bertemu.
END
BUAHAHAHHAHAHAH—
Maaf ya gaje ;( tidak hawt ;(Kalau mau lebih hot praktek langsung coba :3 /g