"Kita belum saling mengenal namun aku sudah betah memandangmu, matamu terus menarik mataku untuk menatap, pada pertemuan yang singkat tapi kau sudah berhasil memikat."
~~~
SIAL!
Satu kata yang cukup mendeskripsikan keadaan gadis berambut panjang itu pasalnya pagi ini untuk pertama kalinya ia terlambat ke sekolah gara-gara masalah biasa yaitu ribut terlalu lama sama papanya."Hayo dong pak! Bukain gerbangnya." ucap gadis itu memohon ke pak udin -satpam sekolah-
"Ga bisa neng, bapak ga mau dipecat." balas pak Udin dengan nada agak khawatir
Gadis tersebut tetap aja membujuk pak Udin untuk membuka gerbang. "Ihh sekali ini aja pak, janji deh!"
"Tetap ga bisa neng." ujar pak Udin yang tetap menolak
Ryehanna, gadis itu jadi mengeluh atas kejadian ini. Percuma saja sudah hampir setengah jam ia habiskan berdebat sama pak Udin, tapi tetap saja hasilnya nihil.
Ryehanna pun langsung meninggalkan sekolah dan berjalan ke pinggiran jalan untuk mencari taksi, kalau ia pulang ke rumah otomatis akan kena semprot papanya pikirnya.
Ryehanna pun memilih untuk ke cafe langganannya saat dirinya dalam keadaan sedih maupun bahagia, ia akan selalu bertenang di dalam cafe tersebut yang tidak terlalu mewah tapi membuatnya nyaman.
Sebelum pergi, tiba-tiba mata Ryehanna pun terahlikan oleh segerombolan anak-anak SMA yang sedang tawuran dengan ada yang menggunakan senjata sekalipun dan lebih membuatnya terkejut adalah ada beberapa anak yang memakai seragam sekolahnya, SMA Garuda.
Rasa penasaranpun yang membuat badannya untuk berjalan agak lebih dekat ke segerombolan anak tawuran itu untuk hanya sekedar melihat siapa saja siswa sekolahnya yang ikut tawuran, padahal itu sangat berbahaya buat seorang cewek.
Saat sudah agak dekat dengan segerombolan itu, kakinya mendadak terhenti.
"Ga penting banget." gumamnya heran dengan dirinya sendiri
Ryehanna pun berbalik badan dan akan segera mencari taksi untuk ke cafe daripada ia harus ngepoin anak-anak yang tawuran tadi.
Tiba-tiba, dari arah belakang ia tidak menyadari ada batu yang tidak sengaja terlempar ke arah kepala Ryehanna.
BRUGHHH
Badan Ryehanna menjadi oleng dan seketika jatuh ke aspal yang membuat pandangannya menjadi gelap seketika.***
Mata cantik dari seorang gadis itupun perlahan terbuka, lalu ia melihat sekililing yang ternyata kini ia berada di kamar bernuansa abu-abu tapi sederhana dan ia yakini ini bukan kamarnya.
Kemudian, ia melihat ada seorang cowok yang tengah sibuk bermain ponselnya di sofa sebelah tempat tidur yang Ryehanna tiduri tadi.
Ryehanna pun sangat terkejut dan langsung buru-buru merubah posisinya menjadi duduk.
"Eh lo siapa?!" tanya Ryehanna dengan dingin
"Eh lo udah bangun, gue Devaro. Tenang aja badan lo masih dalam keadaan utuh." jawab cowok tersebut dan langsung mendekat ke arah Ryehanna untuk melihat kondisi cewek itu sekarang
"Kok gue disini?!" Tanya Ryehanna lagi
Devaro mengambil teh hangat yang ada di meja sebelah tempat tidur lalu menyodorkan teh tersebut ke Ryehanna. "Nih minum dulu biar enakan."
"Lo di kamar gue, tadi kepala lo kena batu pas tawuran di dekat SMA. Pas gue cek eh ternyata lo anak SMA Garuda ya langsung deh gue bawa lo kerumah gue." jelas Devaro yang langsung memegang kening Ryehanna
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Ice [END]
Teen FictionIni tentang Ryehanna Arestha Neldric, gadis berparas cantik yang tidak pernah berhenti berjuang dengan takdir semenjak kehilangan segalanya termasuk orang-orang yang ia sayangi membuat sifatnya berubah drastis menjadi gadis dingin. Gadis itu hanya k...