52 10 3
                                    

"Hah? Mama siapa?" tanya cewek yang pelupa. Yuqi namanya. Yuqi yang sedang duduk di jenjang SMA Harapan Jaya memiliki penyakit yang membuatnya sering lupa dalam hitungan detik. "Ini mama. Ibumu, dek," ucap saudara perempuannya, Pinky.

"Hah? Oh mama! Ma... ehm... Yuqi mau makan!" Ucap Yuqi yang terlihat polos dan tidak bersalah. "Iya mama lagi pesen makanan nak. Pinky kamu siap-siap pergi ke kota Semarang. Jadwal keretamu jam 9 malam. Mama bakal anterin kamu sebentar lagi,"

Senja telah berakhir dan Yuqi berfikir. Apa dayanya aku tanpa ka Pinky. Dan hari SMAku akan menyenangkan atau tidak? Batin dalam hati. Air dari mata turun hingga ke pipi menuju leher. Hujan menyelimuti Tangerang, begitu juga hati Yuqi di dalam. Ingatan Yuqi memang pendek tapi saat dia sudah benar-benar mengerti, ingatannya itu sangat kuat hingga bertahun-tahun.

Yuqi adalah gadis yang bersosialisasi dan sangat ceria di depan orang lain. Tanpa ada yang sadari bahwa ada penyakit di dalam tubuh seorang gadis yang aktif dan ceria itu. Yuqi memang lupa tentang penyakit itu dari kecil dan saat di ingat oleh orang di sekitarnya, dia makin lupa. Yuqi tidak pernah sedih karena satu hal karena dia juga tahu. Keahliannya adalah melupakan segala hal. Dari situ lah dia rajin menyatat semua perkataan orang yang menurutnya penting. Dia selalu berada di top 10 di kelas.

Terkadang juga dia akan melupakan kenangan menyenangkan. Lucunya, saat dia di bully, semua balasan dari mulutnya sangat tajam dan melukai 2x dari apa yang dia dapatkan dari ejekan tersebut. "Yuqi! Mama sama kak Pinky pergi dulu yah!" Ucap ibunya dengar suara yang halus tapi tidak terdengar oleh Yuqi yang sedang merenung di kamar mendengarkan musik.

The older I get
The more that I see
My parent aren't heroes
Their just like me

Lagu merdu buatan Sasha Sloan seketika membuat air mata sang gadis bertambah deras. Tanpa suara di kamar itu juga hanya terdengar suara hujan lebat dan lagu itu.

🌌🎵

Hari pertama masuk sekolah di jenjang SMA. Yuqi siswa Harapan Jaya di kelas 11. Pagi hari di mulai oleh bangun tidur dan mandi. Setelah selesai memakai baju seragam rapi, tidak lupa untuk sarapan sehat. "Mama! Ingat nggak tas Yuqi dimana?" Tanya Yuqi saat sedang mencari tasnya yang menghilang itu. Mamanya sedang sibuk tetapi juga mendengar panggilan sang anak. "Pasti ada di dekat meja belajarmu." Dengan penuh pasti, Yuqi mencari tasnya yang menghilang entah kemana itu di meja belajarnya. "Oh ketemu!" Ucapnya senang.

Sarapan pagi kali ini hanya roti dengan selai. "Yuqi. Kelas 11 ini tolong fokus belajar yah. Kamu harus bisa!" Ucapan yang cukup membuat Yuqi percaya diri atas dirinya. Yuqi mengarahkan senyum yang begitu indah kepada mamanya.

Setelah selesai sarapan, Yuqi langsung lari ke garasi dan menaiki sepedanya. "Apa kamu masih ingat rute ke sekolah Yuqi? Kamu tidak mau mama yang antar?" Tanya mama yang khawatir. Muka Yuqi yang senyum dengan penuh keyakinan sudah membuktikan itu. Jantung mamanya merasa sedikit lega dan takut. "Dadah mama!" Salam Yuqi dan mulai menggoes sepedanya.

Jalan Yuqi ke sekolahnya sangat simpel karena dekat sekali. Tapi Yuqi hanya tahu mengendarai sepeda dan cara membelok tanpa tahu arah yang entah kemana. Yang harusnya dekat dibuat oleh Yuqi menjadi susah. "Hah? Sekolah dimana yah?" Tanya-nya kepada dirinya. Ayunan sepeda semakin kencang karena Yuqi tidak ingin terlambat. Duh.... sekolah Harapan ehm... dimana yah? batin Yuqi sendiri dan semakin jauh dia dari sekolah dan rumah.

Hatinya merasa akan ada hal buruk hari ini. Hatinya deg-degan tanpa sengaja. Sudah hampir menyerah, Yuqi turun ke taman sekitar dan beristirahat sedikit. Dan karena dia kehilangan jalan, Yuqi menanyai seorang pemuda yang berpakaian hoodie hitam. "Permisi, apakah anda tau sekolah SMA Hara... hmmm," Yuqi lupa lagi dan lagi.

"Hmm? Siapa lo?" Tanya pemuda itu dengan kasar. Mata tajamnya melihat ke arah Yuqi dengan tidak suka. "Hah? Tadi aku kehilangan apa yah?" Yuqi mulai lupa apa tujuannya memanggil pemuda asing tersebut. Yuqi dengan muka bingung dan polos. "Permisi. Boleh nanya tidak arah ke sekolah SMA?"

"SMA mana dulu bodoh. Banyak di sekitar sini! Makanya punya otak yang bener jangan lupa mulu," ucapan yang keras dan kasar. "Kamu siapa? Hi namaku Yuqi!" Ucap Yuqi dengan senyum yang bisa membuat semua pemuda jatuh cinta padanya. Pemuda kasar itu melihat Yuqi dengan sinis. Tanpa basa basi, pemuda itu menghilang tanpa di sebutkan namanya.

"Lucas,"

🌌🎵

"Yuqi! Astagah kamu hampir saja telat," ucap Minnie, sahabat dan teman sekelas Yuqi tahun ini. "Hah? Kamu siapa--" kata-katanya di potong saat Minnie menarik tangan Yuqi. Minnie bergegas memegang erat tangan Yuqi dan lari secepat flash ke kelas mereka. Napas berat dari mereka saat memasuki kelas. Beruntung sekali mereka karena kelas belum dimulai dan guru juga belum datang.

"Hampir saja Yuq. Kamu duduk disini denganku, Minnie temanmu," ucap Minnie dengan sabar. Entah apa yang merasuki Lia, dari ujung kelas dia bisa melihat kalau pak Leeteuk jalan dari ruang guru ke arah kelas. "GAES! PAK LIENTUK DATENG WOI!" Ucap Lia keras seperti toa di masjid. Sekelas yang tadi ribut kayak di pasar sedang jual-beli, menjadi kuburan yang hening.

"Hah?" Tanya Yuqi. Karena sudah terbiasa dengan hal itu jadi satu kelas hanya diam. Ketika guru masuk kelas, terlihat ada yang mengikutinya dari belakang. "Kelas, sekarang kita akan berawalan dengan saling kenal kanan kiri. And we have a new student,"

"Dasar sok english," ucap Somi di ujung dengan muka yang tidak senang. "Ini Lucas. Silahkan masuk Lucas," ucap pak Leeteuk dan murid baru itu masuk. Muka terlihat tampan, baju yang rapi, kulitnya bersih dan rambut juga megah. Semua perempuan langsung histeris.

"Ganteng banget awloh,"

"Masyarakaaatt. Kenapa baru sekarang gue ketemu cogan oh kenapa?"

"Astajimiiinnn. Muka lo bambank,"

"Omg omg omggg guanteng banget mas," dan sorakan lainnya.

"Hah? Siapa dia?" Tanya Yuqi dengan polosnya. Pemuda yang bernama Lucas itu melihat pandangannya ke Yuqi. Tatapannya manis membuat siapa saja meleleh. "Ok Lucas. Saya sebagai walas kalian--"

"HAH?! WALAS KITA?" Terkejutnya satu kelas kecuali Yuqi. Ada yang mengeluh, ada yang senang, ada juga yang jatuh cinta tanpa sebab. Yuqi yang hanya sedang-sedang saja bisa menatap sekelilingnya. Teman baru. Hari baru. Siapa mereka semua? Lucas juga.... hmmm entah lah, batin Yuqi.

Dasar. Dia yang harusnya milikku menjadi abu dari api, - ???


On lagi gaes.... bikin dri kls berapa bru on kls brp... btw ini gw rada kudet jg tp for some reason I felt bad for sulli's fans. Jd tolong jaga kata-kata jangan sampai menyakiti orang lain ok? We all makes mistake. We learn from them :)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang