HALU

7 2 0
                                    

Ketika ku dekat denganmu, aku merasa ada yang berbeda. Entah itu perasaan nyaman atau apa, aku tak tau. Yang ku tahu hanya, aku merasa aman dan tenang didekatmu. Apakah itu cinta? Atau hanya sebatas rasa aman? Hingga waktu tiba, semua akan terjawab. Pertanyaan-pertanyaan yang selalu berkeliling diotak akan terjawab sedikit demi sedikit.

***

Haii, perkenalkan nama aku Alexi Ghaniq biasa disapa Lexi. Umurku saat itu sudah 19tahun. Umur segitu masih bisa kan dikata remaja? Saat ini aku menjadi salah satu mahasiswi di perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta. Dengan nilai yang cukup bagus aku sangat bersyukur bisa masuk PTS tersebut. Aku datang ke Jakarta dengan modal berani, tanpa ada teman atau pun keluarga. Semua teman-teman ku semua berkuliah di Jogja tempat kelahiranku. Ya betul sekali, bisa dibilang aku merantau saat ini.

Hari pertama ku di kampus tidak ada yang menarik, hanya pengenalan atau biasa disebut dengan OSPEK. Saat itu aku hanya merasa bingung karena tidak memiliki teman. Untuk berkenalan aku merasa malu dan tidak berani. Tetapi tiba-tiba saat didalam kelas, saat ku sedang duduk sendiri. Tiba-tiba ada seseorang yang menghampiriku dan mengajakku ke kantin.

Dia menepuk bahu ku dan berkata
"Mau beli makan gak?"

"Boleh." ku jawab seadanya

"Ayo, kita turun. Sekalian sama temen aku ini. Oh iya, kenalin nama aku Delia biasa disapa Lia."

"Oh, nama aku Alexi biasa disapa Lexi. Kalau yang disebelah kamu?"

"Nama aku Adinda, biasa disapa Dinda." jawab cewe yang berjalan disebelah Lia.

Kejadian itu membuat aku memiliki teman. Perkenalan singkat yang mungkin bisa sangat berarti. Teman pertama ku di Kota besar ini, Jakarta. Semua berjalan dengan baik hari itu, teman ku menjadi bertambah tidak hanya Delia dan Adinda, tetapi ada dua cewe lagi yang menjadi teman dekat ku sebut saja Ica dan Vira. Hari-hari ku selalu ditemani oleh mereka, saat di kampus aku makan ditemani mereka. Saat dikelas aku didekat mereka. Sebenarnya tidak hanya mereka, semua anak kelas pun aku mengenalinya. Tetapi yang benar-benar dekat denganku hanya mereka berempat.

Suatu hari saat aku sedang asik bermain hp, tiba-tiba Lia datang dan bertanya.

"Lexi, mau ikut gak ke Bogor?"

"Hmmm, jauh juga ya. Tapi bayar berapa nih?" tanya aku yang sedikit tertarik

"Murah sih, cuma tiga puluh lima ribu. Mau gak?"

"Kok murah banget sih, itu acara apa?"

"Iya emang murah, makanya aku ajak kamu. Tapi itu, kita harus masuk ke organisasi itu."

"Organisasi apa?"

"Himpunan mahasiswa gitu, tapi isinya gak cuma dari kampus kita. Dari wilayah Jabodetabek."

"Wah, menarik juga nih. Boleh aku ikut, kapan acaranya?"

"Bulan Desember nanti. Tanggalnya nanti aku kasih tau lagi"

"Oke deh, kabarin aja ya"

Percakapan pun berakhir dan tidak lama dosen pun masuk ke kelas untuk mengisi materi hari itu. Tidak terasa mata kuliah pertama dan kedua sudah selesai. Seperti biasa aku bersama empat temanku keluar kampus dan nentuin mau makan apa hari ini. Tidak jauh dari gerbang kampus ada mie ayam yang membuat ku tergiur. Akhirnya aku dan empat temanku makan mie ayam itu dan berbincang ria lebih tepatnya bergosip ria.

Hari berikutnya masih sama dan selalu seperti itu. Selesai kuliah, keluar kampus, makan bareng temen-temen, pulang, ngerjain tugas. Rutinitas selama aku setengah semester.

LEVENWhere stories live. Discover now