02. Membantu

3.1K 204 63
                                    

"Ternyata benar, pertemuan pertama itu menumbuhkan rasa penasaran, pertemuan kedua menumbuhkan rasa rindu, dan pertemuan selanjutnya hanya meninggalkan rasa candu."

~~~

"DEVARO!! BARA!! REZVAN!! KENZO!! JANGAN LARI YA KALIAN." Suara toa dari pak Ifan a.k.a guru killer yang paling banyak siswa-siswi pengen nyakar mulutnya yang kini sudah menggema ke seluruh penjuru sekolah terutama dekat kantin.

Para siswa-siswi pun menutup telinganya akibat suara toa pak Ifan yang sangat mengganggu waktu jam makan saja. Siswa-siswi disinipun mungkin sudah terbiasa dan pasrah saja akan kejadian ini, hampir tiap hari ada siswa yang membuat tensi darah pak Ifan naik.

Yang diteriakin pun sudah lari dengan jurus seribu bayangan mereka untuk kabur dari hukuman pak Ifan.

siapa lagi kalau bukan? Geng DARK atau singkatan dari nama cowok-cowok most wanted di sekolah dengan segala ulah nakal mereka yaitu Devaro, Albara, Rezvan dan Kenzo.

Guru-guru di SMA Garuda pun sudah terbiasa dan kewalahan atas sikap mereka berempat yang keras kepala, suka membolos, tawuran, jahil, berantem sama adik kelas, bertingkah seenaknya saja, godain ciwi-ciwi yang lewat kecuali Devaro kalau masalah cewek mah tapi untung mereka lumayan pintar walau sering malas untuk memperhatikan pelajaran dan guru-guru masih mempertahankan mereka disekolah.

Devaro yang masih dengan acara lari-larianpun berhenti sejenak karena matanya bertemu dengan mata cantik gadis itu, ia melihat Ryehanna tengah tertawa-tawa dengan sahabatnya membuat Devaro betah berlama-lama melihat wajah gadis itu.

Dan, tatapan mereka bertemu satu sama lain yang langsung membuat Devaro gegelapan karena sedari tadi ngeliat gadis itu dan ia langsung melanjutkan acara lari-lariannya. Aneh, batin Ryehanna.

Kini, mereka berempat berhasil kabur dari kejaran pak Ifan dan sudah berada di tempat tongkrongan mereka yaitu warung Bu Ijah

"Ahhh gila, hampir aja kaki gue mau patah dikejar mah tuh pak botet -panggilan mereka berempat ke pak Ifan yang botak dan bantet-." Rezvan yang sudah menduduki dirinya di salah satu kursi warung bi Inah

"Gitu aja nyerah lo! Gimana mau ngejar cintanya Namira." seru Kenzo sambil mengibas-ngibas bajunya karena kelelahan

"Ya itu beda cerita lah bro, Namira mah prioritas gue" ucap Rezvan penuh bangga

Albara mengambil kopi diatas meja warung yang sudah bi Inah sediakan untuk mereka. "Prioritas-prioritas pala lu! Buat apa lo ngejar Namira kalo lonya aja masih suka ngintilin cewek lain."

"Perlakukan dia selayaknya lo nganggap dia prioritas lo, dan cari cewek seutuhnya jangan sebutuhnya." timpal Devaro

Mereka bertiga menganga atas ucapan bijak dari ketua mereka, entah setan apa yang merasukinya.

"Iya iya, dede jadi salut deh sama abang dev." Rezvan pun mencubit pipi Devaro dengan gemas dan langsung ditangkis cepat oleh pemilik pipi tersebut

"Gila lo jangan kumat dulu deh van." ucap Albara yang sudah bergidik ngeri dengan sahabatnya yang suka homofesiens

Rezvanpun mengacungkan peach di udara sambil menampilkan senyum pepsodentnya.

"Oh ya Dev, cewek yang lo tolongin kemaren sekarang keadaanya gimana?" tanya Kenzo

Devaro menyeruput kopi yang disediakan sambil sekali-kali mengisap rokok. "baik-baik aja, emang napa?"

"Cantik ga? Bisalah gue gebet." ujar Kenzo yang langsung mendapat tatapan sengit dari Devaro

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang