❛13

595 79 4
                                    

setelah kekacauan tadi selesai, junho pun menghampiri ayah yang sibuk di kamarnya

tok.. tok.. tok..

"punten ayah"

ayah yang lagi sibuk baca proposal pun ngadep dengan kacamata yang masih menggantung di wajah tampan nya

ayah yang lagi sibuk baca proposal pun ngadep dengan kacamata yang masih menggantung di wajah tampan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa anak ayah yang ganteng?"

"besok kan libur ya yah.. apa gada niat mau ajakin kita-kita jalan?"

ayah melepas kacamata nya, lalu memijit pelipisnya perlahan

"kayaknya gabisa deh nak, ayah besok harus lembur, banyak kerjaan"

junho memasang raut wajah penuh dengan kekecewaan, dan ayah melihat semuanya

"hm.. kalo gitu besok junho mau ikut ayah ke kantor? lihat-lihat kantor ayah, kan suatu saat junho bakal jadi penerus ayah"

raut wajah junho mendadak menjadi cerah, "boleh yah? beneran?"

"iya nak, ajak yang lain juga ya kalo mau, ayah serahkan semuanya ke junho"

"oke yah, selamat bekerja"

junho menutup pintu kamar ayah perlahan, lalu ngajakin anak-anak lain ikut kekantor ayah besok

"sorry bro, gua kemarin udah bareng unjun. besok gua mau rebahan aja scroll twitter" ucap dongpyo dengan pandangan mata yang sibuk membaca thread horror

hyungjun juga hanya mengangguk-anggukkan kepala mengiyakan tanda membenarkan perkataan dongpyo

junho beralih kekamar donghyun, yang sedang sibuk membaca novel kesukaan nya

"ga bisa bang, besok gua mau fokus selesaikan novel ini, pokoknya besok gua gabisa diganggu gugat"

harapan terakhir junho, kamar anak bungsu

"yah malah udah pada tidur"

junho ga tega mau bangunin dua anak bayi gede yang udah tiduran itu, junho lebih milih balik ke kamarnya dengan langkah lunglai

eunsang yang baru selesai mandi pun ngelihat junho dengan pandangan bingung, "lu kenapa jun?"

junho yang masi sibuk melamun pun tersadar, "anak-anak ga ada yang mau gua ajakin ke kantor ayah, padahal numpung lagi ada libur nasional"

"satu pun ga ada yang mau?" tanya eunsang memastikan

junho mengangguk lemas, "masa gua pergi sendiri sang? kasian banget hidup gua"

eunsang sebenarnya mau belajar buat olimpiade matematikanya seminggu lagi, tapi dia ga tega ngelihat saudara nya sedih gitu

"yaudah yok gua temenin besok"

"e-eh? lu kan harus belajar olimpiade matik"

"hantam aja, tiduran aja gua bisa dapet 100, olimpiade mah keciiiiiil"

dalem hati eunsang : "balik dari kantor ayah kudu belajar pokoknya!"

pertama kali setelah sekian lama, junho dan eunsang pun menginjakkan kakinya ke dalam perusahaan besar milik ayah

satu kata pertama keluar dari mulut mengangga mereka, "WAH~"

kalo ada dongpyo disini pasti udah dikata malu-maluin

"ayah ada rapat nih, kalian kalo mau jalan-jalan minta temenin sama sekretaris ayah aja ya. kalo capek, datang aja kekantor ayah"

"iya yah" jawab keduanya kompak

tapi habis ayah pergi, mereka jadi anak bandel

"junhoooo buru sini"

"apaa sang?"

eunsang heboh nunjuk-nunjuk jumlah lantai di dalam lift

junho yang baru ngeliat juga ikutan heboh, "anjir 11 lantai"
"ternyata gua anak orang kaya ya"

"kan udah dari dulu bego"

"oiya hehe"

mereka berdua jalan kesana kemari kek anak ayam kehilangan induk, heboh bangeeeeet

ngintip ruangan satu-satu, bahkan eunsang dengan santainya buka ruangan nya, tapi junho bilang jangan masuk. lah gajadi deh

sampai tiba-tiba, "juuun, tungguin gua disini dah gua kebelet"

"iya iya buruan dah"

eunsang pergi ke toilet, tinggalin junho yang masih sibuk liat-liat

"eh junho?"

suara indah tak asing itu membuat junho berbalik arah, "kak minju?"

"lo ngapain disini?" tanya minju ditemani dengan satu perempuan mungil disamping nya

"eh? bukannya harusnya gua yang nanya kenapa kakak bisa disini?"

"oh iya ya haha, maaf lupa inikan perusahaan nya om"

baru aja junho mau ngomong lagi, sebuah tangan menghentikan ucapannya

"jun, ayo kita ke kantor ayah aja"

"t-tapi sang.."

"kak minju, kak nako, permisi ya junho nya gua bawa lari dulu"

minju dan nako hanya bisa tertawa, "iya sang bawa aja"

junho beneran ditarik sama eunsang, mau gamau ya ngikut aja tapi udah agak jauhan malah misuh misuh

"lu tuh yah padahal kesempatan ketemu cuma beberapa kali doang, lu tuh ya malah ngㅡ"

"bacot lu dah diem, itu pacar orang ya saipul"

junho jadi tersadar, "ohiya"

mereka berdua pun kembali berjalan ke arah ruangan ayah, takutnya ayah udah selesai meeting dan nyariin mereka

tapi langkah junho dan eunsang mendadak berhenti karena satu wanita yang berdiri tepat di depan mereka

"kalian daritadi dicariin kemana-mana ternyata disini ya" ujar wanita itu

"sape lu?" ucap eunsang spontan, sampai membuat junho memukul bahunya pelan

"itukan sekretaris ayah sang.."

eunsang jadi tersadar, "ohiya, maaf ya bi"

"hah? bi? bibi maksud kamu?"

aura nya udah kerasa ga enak nih, bau-bau bakal ada war bareng tante sekretaris part.2 deh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

seven diamondsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang