1. TOMA TELAH LAHIR

70 13 2
                                    

"""ehheuakkk.... gyaaaaa... brukkk......aaakkakaka....wadauu akhayyy """ suara konyol dan gaduh yang ditimbulkan oleh lelaki tua yang sebentar lagi akan menjadi seorang kakek terlihat sedang sibuk mendayung sampannya ditengah  sungai sekitar jam setengah 5 subuh dengan kabut tebal yang menutupi pandangannya, " Alhamdulillah sebentar lagi cucuku akan lahir , aku harus bergegas menjemput Bu miah ke desa sebrang, " ucap Kakek Bahrun seraya memacu kayuhan dayungnya menjadi lebih cepat. Ibu miah adalah salah satu bidan kampung yang memang satu-satunya bidan dikampung kelahiran Toma, dan rumahnya berada di desa sebrang yang dibelah oleh aliran sungai , sehingga jika warga membutuhkannya harus menjemput beliau ke sebrang dengan menggunakan salah satu transportasi yang memang satu-satunya ada kala itu , yaitu sampan(jukung/perahu kecil) . "ghwaaakaka...kabut ini mengahalangiku, aku tidak dapat melihat "... teriak kakek Bahrun ditengah sungai dengan paniknya". .." ah... sepertinya aku tersesat, bukankah arah rumah bu miah ada di hulu sungai ?, yang ku tuju inikan hilir sungai, ...grrkhh... gumam kesal kakek Bahrun seraya tangan cekatannya mendayung mundur untuk membalik arah sampannya menuju hulu sungai. ""kemudian kakek bahrun pun melaju dengan cepat . Sungai disini ketika sudah masuk waktu dini hari hingga subuh arusnya akan netral, sehingga sungai akan terlihat menjadi tenang, makanya ketika bersampan tanpa ada arus dan ditutup kabut tebal akan sedikit menyulitkan menentukan arah hulu dan hilir sungai, ditambah dengan kepanikan seorang kakek yang akan memiliki cucu tentu akan semakin sulit. " ah...sepertinya aku tersesat lagi, yang tadi arahnya sudah benar, ucap kakek Bahrun sambil memutar sampannya karena tersesat lagi. Akhirnya setelah 25 menit ditengah sungai untuk menjemput bu miah bidan kampung di desa sebrang, yang seharusnya jika normal cukup 5 menit saja untuk menyebrang menggunakan sampan, walau terlihat samar dikejauhan karena tebalnya kabut saat itu,kakek Bahrun pun telah tiba didepan pintu rumah bu miah , dan langsung saja kakek mengetuk pintu dan memanggil bu miah, " Assalamualaikum, Bu Miah... tok tok tok... Assalamualaikum, Bu...,Mi.." ,, ..""Sebelah sini kek Bahrun , itu rumah rumah tetangga saya, ..", ucap bu miah dari jendela rumahnya , ... " ohhh iya bu miah, ..ah, sepertinya aku tersesat lagi, gumam kakek bahrun lantas langsung saja mundur menjauh dari rumah tetangga dan menuju rumah Bu miah bidan desa.

#nanti gue lanjut lagi, soalny udah ngantuk
.
.
writed by ipul_hary

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAZY TOMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang