rumor huh?

1.5K 126 19
                                    







.













.














.













"Kalau begitu aku juga tidak peduli denganmu dasar bajingan gila!"

"Apa itu?"

Teriakan dari luar baru saja membuat Jeno keluar dari kamar dan bertanya dengan tampang polosnya saat Mark mendongak, mengangkat kedua alisnya yang melengkung lalu menurunkan kakinya dari meja, beranjak menatap keluar jendela.

Dia mendengus saat melihat pemandangan itu, tidak aneh, wanita tinggi dengan rambut terpotong sebahu dan bibir yang selalu merah yang merupakan tetangga mereka. Pulang malam, sore, atau pagi hari dengan wajah sayu dan berantakan khas orang mabuk, pulang diantar seorang pria, berbeda setiap waktu dengan badan sempoyongan seolah hanya itu yang bisa dia lakukan.

"Seperti biasa" gumamnya, lalu Jeno mendengus.

"Kita benar-benar harus menyingkirkan wanita itu dari lingkungan ini" dia memutar bola mata lalu menutup kembali pintu kamarnya dan menimbulkan debuman keras.

Mark ikut mendengus, lalu teriakan lainnya mengalihkannya kembali, wanita itu pastilah sangat marah dengan namja yang mengantarnya, well, dia tidak bisa melihat wajahnya karena posisinya yang membelakangi, tapi namja itu tinggi dengan potongan rambut yang keren, tapi itu tidak akan menjadi menarik jika wanita itu marah karena namja yang mengantarnya kali ini ternyata berwajah seperti buaya.

Jelas mereka sedang berargumen satu sama lain dan dia tidak tahu kenapa pula dia hanya diam menyaksikan semua itu seperti orang yang terlalu ingin tahu. Mungkin karena itu lebih menyenangkan daripada melihat drama yang sedang berputar di televisinya.

Wanita itu masih berteriak seperti orang gila bahkan terlihat memukul bagian dada namja didepannya. Ya, itu cukup mengagumkan namja itu tidak balik berlaku kasar mungkin kecuali dia balik berteriak, lagipula wanita itu sedang mabuk. Apa yang lebih buruk dari itu.

Namun tiba-tiba namja itu berbalik dan dia sempat melihat bagian samping wajahnya. Wow, jelas itu kesalahan, pastilah itu wajah yang enak dilihat, dia terlihat cukup seksi, tidak terlihat seperti orang Korea kebanyakan, jika wanita itu sadar dia pasti akan menyesalinya dan menyeret namja itu ke tempatnya seperti yang selalu dia lakukan.

Tapi kemudian namja itu pergi begitu saja setelah mendorong wanita itu hingga mundur beberapa langkah lalu memasuki mobilnya, meninggalkannya yang berteriak lagi.

"Kemana kau pergi brengsek?!"

Namja itu berbalik dan saat itulah mata mereka bertemu, kali ini dengan jelas, dan Mark menemukan fakta bahwa dia tidak pernah melihat orang Korea seperti itu. Kulitnya lebih gelap daripada warna kulit mereka kebanyakan yang sangat putih. Tapi dia tidak melakukan apapun, hanya melihatnya meskipun dia tidak tahu apa artinya.

"Ya! Aku juga tidak ingin melihatmu lagi!" teriak namja itu, jelas untuk wanita mabuk kemudian kembali melihatnya sekilas sebelum dia melajukan mobil setelah memberikan seringai. Jelas sekali seorang bajingan.

Wanita itu, dengan sepasang hills yang berada disatu tangan dan rambut berantakan memaki dan melempar mobil itu dengan kerikil yang ada disekitarnya.

Nah, jelas laki-laki brengsek. Atau terlalu baik karena mengabikan ajakan tidur wanita itu. Mungkin.




.




almost beautiful (KaiMark)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang