Tepat pukul 07.30 remaja laki-laki itu baru sampai di depan pintu gerbang sekolahnya. Peluh keringat akibat mengendarai motor pun membanjiri wajahnya, ia pun melirik jam tangannya "Shit, telat tiga puluh menit" gumamnya kesal. Ia terus membunyikan klakson motornya agar sang satpam itu pun geram dan akhirnya membukakan pintu gerbang untuknya. Harapannya pun terkabul, satpam pun membuka pintu gerbang untuknya. Untung saja guru-guru sudah masuk ke kelas dan dia selamat dari omelan guru-guru yang mungkin berkeliaran di jam saat mereka mengajar.
Dengan santai ia berjalan melewati lapangan, banyak pasang mata yang meliriknya, terutama kaum hawa. Niatnya ingin melakukan shoot ke ring namun pemandangannya teralihkan ketika melihat sang pangeran sekolah lewat. Siapa lagi kalau bukan Altha, remaja yang memiliki nama Dewata Altha Pradita itu pun tak peduli dengan lirikan sekelilingnya.
Sampai pada waktu dikelasnya ia pun masuk tanpa ada rasa bersalah. Ketika ia telah memberi salam, semuanya pun menjawab salamnya dengan tatapan melongo tak percaya.
"Kenapa?!" ketusnya saat melihat tatapan teman-temannya.
"Pakek nanya kenapa lagi, ini udah jam berapa Altha, berasa sekolah punya kamu sendiri!" omel Bu Hasri-guru MTK.
"Aamiin" celetuk Altha.
"Kamu udah kesiangan, gatau diri banget ya!"
"Masih pagi bu, gak bisa baca jam bu?" lagi-lagi Altha mengelak ucapan gurunya.
Hasri hanya menggeleng-geleng melihat kelakuan anak muridnya.
"Yaudah, kamu boleh duduk asalkan selesaikan tugas dari ibu dulu" tawar Hasri dengan tatapan serius ke Altha. Tapi Altha tak membalas tatapan tersebut.
"Kan gak ada pr lusa lalu bu" ujarnya tanpa melihat Hasri.
"Bukan itu! Sekarang kamu catat materi MTK apa aja yang dipelajari kelas 10,11,dan 12. Dikertas folio, bikin pakai tabel. Kumpulin pas istirahat nanti!"
"Lah, berarti saya gak ikut pelajaran ibu dong, sama aja boong" ketus Altha dengan tatapan sengit ke Hasri.
"Gak usah banyak bacot kamu, buruan kerjain atau point kamu bakal saya kurangin!"
Altha mendengus keras, sedangkan murid lain yang mendengar ucapan bu Hasri kembali tercengang.
"Anjay di katain bacot gak tuh" terdengar suara siswa lain yang sedikit heboh.
Altha pun pergi dengan tas yang menggantung di sebelah tangannya. Ia benar-benar mumet pagi hari ini.
Ia memutuskan untuk pergi ke perpustakaan guna mengerjakan tugasnya dari bu Hasri-eh hukuman mungkin.
Terlihat raut wajah bingung Altha yang hendak memilih buku, ia melihat isi rak buku hampir sepenuhnya berisi buku novel.
"Bu, buku mapel di mana ya?" tanyanya yang menghampiri penjaga perpustakaan.
"Rak paling belakang" singkatnya.
Tanpa berterima kasih, Altha pun langsung menuju rak belakang. Akhirnya ia menemukan 3 jenis buku dengan logo kelas yang berbeda.
Ia pun mulai mengerjakan tugasnya-eh hukuman lebih tepatnya.
Materi kelas 10 telah ia selesaikan, sekarang tinggal kelas 11 dan 12.
Namun insiden yang tidak diinginkan terjadi.Seorang siswi tiba-tiba saja menyenggol meja yang ia tempati, sehingga membuat minuman yang Altha taruh di meja tumpah dan membasahi tugasnya.
Altha menahan amarah dan emosi, ia ingin memarahi gadis tersebut di dalam tetapi ia takut di marahi penjaga karna berisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY STRAWBERRY GIRL
Teen FictionAltha seorang remaja yang mempunyai kepribadian berubah-ubah. Kadang humoris, kadang dia menjadi dingin ibarat bongkahan es batu. Tawanya membuat orang lain bahagia, tapi dinginnya malah membuat orang terjebak dalam situasi yang mendebarkan. Hanya a...