04

24 2 0
                                    

Hanya butuh sekitar 15 menit untuk ku sampai di agensi. Setelah aku memarkirkan mobil aku pun langsung melesat menuju ke ruangan ku untuk melihat jadwal ku hari ini.

Saat aku melalui Bangtan room aku mendengar suara seorang seperti sedang menangis, awalnya aku berfikir bahwa aku hanya salah dengar tapi aku sangat bingung tiba-tiba Teahyung keluar dengan mata yang membengkak seperti habis menangis. Pertama aku ingin menanyakan apa yang terjadi padanya, tapi secepat itu juga aku mengurungkan niatku pada saat aku melihat seorang yeoja keluar dari Bangtan Room dan yang membuat ku sontak membulatkan mata adalah yeoja itu keluar dengan seorang namja yang sekarang sedang mengisi hatiku iya dia adalah Jimin dia sedang berjalan sambil yeoja itu memeluk tangannya, aku tak bisa lagi menahan air mataku ini terlalu sakit untuk ku sambil memegangi dadaku dan menangis secara diam.

Setelah melihat itu semua aku langsung menuju ruangan ku melalui jalan lain, pada saat aku sampai di ruangan aku pun langsung menangis sekencang-kencangnya ingin rasanya aku melampiaskan semuanya. Inilah yang aku takutkan jika aku membuka hati untuk seorang namja setelah sekian lama aku menutup hati ini.

Lama aku menangis tiba-tiba ada seseorang yang mengetok pintu ruangan ku, saat membuka pintu aku pun langsung memeluknya dan makin menangis di pelukannya.

"Nuna kamu kenapa menangis?" Ucapnya sambil terus mengusap punggungku agar aku merasa tenang

"Aku..... Aku sudah tidak sanggup lagi Hobie"ucap ku sambil terus menangis di pelukannya, ya namja yang mengetuk pintu ruangan ku adalah Hoseok dan Hobie adalah panggilan ku padanya.

"Apa nuna melihatnya tadi" ucap Hoseok seakan tau apa yang ku maksud

Aku sudah tidak bisa berkata lagi sehingga aku hanya menjawab dengan anggukan kepalaku sambil perlahan melepaskan pelukanku.

"Mereka akan ke sini bentar lagi, jadi lebih baik sekarang nuna menghapus air mata nuna ini dan perlihatkan senyuman indah nuna" ucap Hoseok sambil menghapus air mataku dengan tangannya.

Jujur sebenarnya aku bingung dengan kata "Mereka" yang di maksud oleh Hoseok itu Jimin dan yeoja tadi atau member Bangtan. Belum sempat aku bertanya member Bangtan sudah berada tak jauh dari tempat ku berdiri dengan Hoseok.
.
.
.
.
Setelah mendekat Jimin langsung menghampiri ku dan ingin memeluk ku,tapi aku menghindar dan berdiri di belakang tubuh Hoseok.

"Sayang mengapa kau menjauhiku? Dan mengapa wajahmu seperti orang habis menangis. Siapa yang berani membuat mu menangis" ucap Jimin yang bingung melihat ku menghindar darinya

"Dari pada kita bicara di sini lebih baik kita bicara di dalam saja"ucap Hoseok sambil menggandeng lembut tanganku dan kami pun bejalan masuk ke ruangan ku.

Pada saat kami sudah berada di dalam aku tetap menghindari Jimin dan lebih baik duduk di antara Hoseok dan Yoongi Oppa. Aku bisa melihat bahwa Jimin bingung dengan sikapku ini.

"Pertama apa yang ingin kalian lakukan hingga kalian datang ke ruangan ini." Ucap ku setelah lama hening di antara kami.

"Kami ke sini ingin menanyakan apa saja jadwal kami hari ini." Ucap Namjoon Oppa

"Kalian hari ini hanya ada latihan dan selebihnya kalian santai sebelum jadwal tampil kalian akan keluar." Ucapku dengan nada dingin

"Baik kalau begitu terima kasih Tasya". Ucap Namjoon dengan senyumannya

"Tasya bisakah kita bicara sebentar". Sekarang Jimin lah yang membuka suara

"Mengapa tidak bicara disini saja,lagian semuanya juga sudah mengetahui tentang hubungan kita." Ucapku dingin dan secuek mungkin

"Nuna mengapa nada bicara mu tidak seperti biasanya dan sekarang nada bicaramu sangat dingin." Ucap Jungkook yang agak kaget dengan nada bicara ku ini

Samgag Gwangye {The Love Triangle}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang