Bab 5

7 0 0
                                    

Jurnal mengajak ku pergi ke tempat jajanan yang tidak jauh di sekolah dan dia berpegangan tangan dengan gue. malu sih iya.. tapi mau gimana lagi? Ya sudah lah.

Kami memasuki tempat seperti cafe yang agak sepi, saat masuk suasana hangat dan elegan terasa dan gue mendengar lagu yang pas untuk gue. Kami mencari tempat duduk dan memesan makanan serta minuman.

Sambil menunggu jurnal bermain handphonenya, sedangkan gue yang no life di sini, ya akhirnya gue belajar buku biologi dan mencatat beberapa yang penting.

Dengan tiba tiba, dia menutup buku hijau gue ya itu buku biologi.

"EH KENAPA DI TUTUP?!" kata gue emosi

Dengan santainya dia hanya memasang muka datar dan sambil memakan permen yang dibawanya.

"Belajar mulu lo, gak bosen?" Kata dia dengan muka datar serta suara yang datar.

"enggak! Kan itu hobi gue" jawab gue melanjutkan menulis di buku biologi.

"autis" kata dia sambil melihat keluar dan masih mengunyah permen yang ada dimulutnya dari tadi.

Emosi sih parah, masa belajar doang dibilang autis? Ih, lama lama makin kesel sumpah.

"ih, lu nya aja yang autis" kata gue sambil berdiri dan hampir menamparnya dengan buku biologi gue sendiri.

Jurnal sama sekali tidak takut dan tidak berlindung oh iya dia kebal jadi dia santuy banget. Muka gue penuh dengan emosi yang menumpuk di badan gue dan rasanya ingin menuangkan emosi yang gue pendam lamaaaa banget.

secara tiba tiba bibir jurnal tersenyum dan mengelus rambut gue hingga acak acakan.

"haha lucu juga ya lu kalo marah"

hati gue kenapa ini? Yang dari robek robek sekarang malah sembuh gara gara ada hansaplast. Pokoknya disitu gue udah diem banget gak ngomong apa apa, lanjutin nulis aja dengan perasaan yang kecampur aduk.

"belajar juga lo, biar makin pinter" kata gue sambil sibuk menulis dengan perasaan yang malu.

dia berdiri lalu pindah ke sisi samping ku dengan membawa kursi yang tadi ia duduki. Sekarang ia mulai duduk disamping gue dan menatap muka gue

Anjiir ini napa si jurnaaal kun?!

benak gue heboh banget, deg degan aja gitu di samping diliatin gitu.

benak gue heboh banget, deg degan aja gitu di samping diliatin gitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


senyum nya kira kira begituu. Kesambet apaan daah dia senyum kayak gitu. Biasanya dia senyum jeleeek banget gak kuat liat nya aduh.

"ngapain si senyum s..senyum g..itu?" Ujar gue deg degan dan gue memegang mukanya serta di dorong agar menjauh dari hadapan gue.

Dia meraih tangan gue dan mendekatkan mukannya ke muka gue

God!!! Help.

Ekspresi gue tercampur aduk, ada senyum, marah, senang, kaget, deg degan. Rasanya ini yang dia lakukan, membuktikan kasih sayang ke gue.

Cup!

Dugaan gue bener, kasih sayang yang dia kasih ke gue berupa ciuman ke pipi gue. Rasa yang teraduk itu telah larut entah kemana dan yang ada di dalam tubuh gue hanya lah rasa lega. Dia kembali senyum pada gue, sedangkan ekspresi gue masih tak percaya.

"hem.. sepertinya lo seneng ya gue cipok pipi lo?" Kata Jurnal sambil tertawa melihat gue yang gak berekspresi.

"N..Najis lo! Cium cium gue! Kotor tau" kata gue sambil mengelap bekas bibir Jurnal yang berada di pipi gue.

Jurnal gak marah, biasanya dia marah ke gue kalo gue hancurin romantisnya Jurnal. Dia mengelus rambut gue dan mendekat kan kepalanya di pundak gue.

berat plis jurnal kun....

Minuman dan makanannya udah dateeng yey! Jurnal bangkit lalu duduk tegak. Makanan yang ku pesan adalah makanan kesukaan gue yaitu indomie! Paling enak sejagat raya tau ga. Sedangkan Jurnal memesan makanan yaitu nasi goreng, itu adalah makanan kesukaannya dari sd katanya.

Waktunya gue yang bikin jantungnya berdebar debar. Siap siap jurnal kun!

"waaah indomie yang enaknya sejagat raya! bagi dong" kata Jurnal sambil menarik mangkok indomie gue

"Enak aja, makan tuh punya elo" kata gue menarik kembali mangkok indomie gue

Ekspresi Jurnal sedih dan dia memakan makanannya sendiri dengan muka yang sedih dan dia selalu mengintip indomie gue.

Awwww, kasian Jurnal kun

Gue mulai memeluk Jurnal dengan senyuman yang manis sebisa gue. Memeluk itu enak ya? Hangat, lega rasanya.

Jurnal poov*

Gue tiba tiba di peluk Mita, kaget gue, lagi makan nasgor tiba tiba di peluk.

"Mit..." ujar gue
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

nah loh nah loh Jurnal mau ngomong apa ya ama mita? simak terus ceritanya dan masukin juga ke perpustakaan kaliaan!! jangan lupa untuk vote yaaaa
💕💞🔥

famous?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang