PROLOG

98 4 0
                                    

Jalanan kota Seoul, 16 oktober 2019

Mengapa aku merasa akan terjadi hal aneh hari ini?

Tapi itukan hanya sebuah firasat,dan terkadang firasat itu tidak benar.

Lebih dari satu jam aku mengelilingi jalan kota Seoul,dan kini diriku ini merasa lelah,lalu aku duduk di bangku dekat sungai taman kota Seoul.

Aku membeli ice cream dan memakannya di sana,suasananya sangat menyenangkan.Ditambah suara burung-burung yang terbang kesana-kemari,hinggap di pepohonan,rasanya sangat nyaman.

Sampai itu semua terhenti karena aku mendengar suara orang yang sedang meributkan sesuatu di belakang bangkuku.sepertinya mereka sedang bertengkar karena suatu masalah yang ku pandang lumayan besar.

"hey kau berandalan!!,berani-berani nya kau melempar batu ini kepadaku!!,cari mati kau hah!!?"

ucap seorang pria yang disana itu sambil marah-marah kepada seorang pemuda.

"Apakah itu sakit? mianhe ahjussi,aku tak sengaja,sebenarnya aku tadi ingin memukul anak di belakangmu,tapi malah kau yang kena batu ini,aku sungguh meminta maaf ahjussi"

ucapnya dengan nada diselinggi tawa mengejek.

tidak meminta maaf secara tulus,permintaan maafannya terkesan mengejek.aku saja sampai kesal di buatnya.

Karena aku sudah tak tahan lagi,akupun langsung menghampiri kerusuhan itu.dan langsung menghadap pemuda itu dengan mataku yang melotot,dan bibirku yang mengoceh.

"kau ini tak punya sopan santun hah?beraninya kau melempari ahjussi ini menggunakan batu itu,dasar kau"

Aku sudah tidak tahan lagi,akupun membalas dia dengan melempar batu itu ke wajahnya.

Sontak dia langsung berteriak kesakitan,akupun menertawakannya dengan keras,dan semua orang yang melihat kejadian itupun menertawakannya.

Tiba-tiba dia langsung berdiri dan menarikku di belakangnya, aku terseret-seret dibelakangnya.

Aku berusaha melepaskan cengkraman tangannya itu.Semua orang yang melihat itu hanya diam,mematung.persis seperti patung.

Akupun heran dengan mereka.dan paman tadi.

Kenapa paman yang ku tolong tadi sekarang malah diam,mematung,dan tak berusaha menolongku?

Dia membawaku di pinggiran sungai taman tadi,lalu tanpa aba-aba dia langsung mendorongku ke air yang sangat dingin itu.
karena ini musim gugur,tubuhku seketika merinding.

Untung saja aku bisa berenang.tapi,
Sesuatu terjadi padaku,serasa ada yang menyangkut.

Rok bawahku menyangkut di batang pohon yang ada di bawah air ini.
aku kesulitan untuk melepas nya.

Lalu aku berteriak kepada pemuda yang menjeburkan ku tadi ke air sungai ini,hingga bajuku tersangkut.

"yak!! berandalan,tolong aku,bajuku tersangkut disini,astaga,aku tak bisa melepasnya,aku akan tenggelam bodoh!!!"

Mendengar aku berteriak seperti itu dia hanya diam,seperti pura-pura tak mendengarnya,padahal jelas sekali aku mengetahui bahwa dia pasti mendengarnya.karena jarak kami tak jauh.

"jika kau tak menolongku,hari ini aku akan mati tenggelam disini bodoh!"

"kalau begitu mati saja!"

Aku sudah kelelahan berusaha melepas bajuku yang tersangkut ini.dia malah bilang seperti itu,dasar bajingan.

Hingga dinginnya air ini mulai terasa,aku mulai membeku disini.
Aku sudah tak kuat lagi,air ini juga sangat dalam,tak ada orang di sini yang mau menolongku,karena takut kedinginan dan bajunya basah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love In The SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang