3.

87 6 2
                                    

Author Pov♥👣

Safna terbangun dari tidurnya, sinar matahari mulai masuk menelusup ke celah celah jendela kamar Safna.

Safna bangun dan berjalan menuju kamar mandi, saat melewati meja riasnya dia berhenti dan,

"Aaa!" Teriak Safna
"Yaampun mata aku kenapa? Sumpah ihhh jelek banget!"

"Safna kamu kenapa nak?" Tanya seseorang dari balik pintu

"Owwhhh anu- ANU OM ADA KECOAK DI KAMAR SAFNA! TAPI UDAH HILANG KOK!!" Balas teriak Safna

"Yaudah! Om Kirain ada apa apa! Cepat turun kita sarapan bersama!"

"Iya om!"

"Mata aku sembab banget! Gimana ini?" Tanya Safna pada dirinya saat sudah selesai mandi dan ritual paginya

"Padahal udah aku kasih bedak banyak banget,"
"Kalo keliatan banget, Om sama Tante bakalan nanya ini kenapa?"
"Ahh masa bodo!" Ucap Safna lalu keluar kamar menuju dapur

"Lhoo Bi Ti, kok udah sepi? Om sama Tante?" Tanya Safna saat di dapur yang hanya menjumpai Bi Ti-Art di rumah Safna

"Owwh udah berangkat non, nungguin Non Safna turun lama banget, jadinya tuan sama nyonya pergi duluan" jelas Bi Ti

"Uwhh lega banget rasanya aku," Ucap Safna merasa lega karena pagi ini tidak melihat Om dan Tantenya karena alasan mata sembabnya

"Lhoo non? Matanya kenapa?" Khawatir Bi Ti

"Enggak kok bi, habis marathon film yang dramatis banget" Dusta Safna

"Yaallah non, udah kayak mumun aja"

"Masa iya sih bi? Emang keliatan banget ya bi?"

"Kalo liat nya dari deket keliatan banget non,"

"Yaudah bi, aku berangkat dulu ya, Assalamualaikum bi!" Ucap Safna lalu pergi ke sekolah di antar oleh Pak Nur-Supir di rumah Safna

\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\>

"Sumpah Na?! Aku gemes banget sama si Faid! Tega banget dia nyakitin kamu! Aku nggak terima Na!" Geramnya Fira saat mengetahui bahwa sahabatnya sedang ada masalah dalam hubungannya

"Engga perlu teriak Ra,!"

"Aku benci banget sama Faid!"

"Udahlah, lagian ini juga belum pasti kok, siapa tau aja ceweknya itu sepupunya? Mungkin temen lamanya? Ya kan??"

"Na! Plisss deh kali ini enggak perlu belain dia! Liat Na liat hati kamu terus terusan dibuat sakit!"

"Ra, tapi aku percaya, Kak Faid orangnya nggak gitu"

"Kamu terlalu cinta Na sama Faid, makanya kamu dilukai nggak marah, tapi jujur Na, aku nggak terima, pliss nanti kita tanyain ya?"

"Buat apa Ra? Biarin aja, dia ngehianatin aku itu urusannya, tapi aku nggak percaya kalau Kak Faid gitu, karena dia udah janji Ra, nggak bakalan ninggalin aku, apapun itu kondisinya, lihat hubunganku sama Kak Faid udah berjalan satu tahun, jadi nggak ada kemungkinan dia untuk selingkuh, kalaupun ada dia pasti udah selingkuhin aku dari dulu,"

"Terserah kamu deh Na, Yaudah kita balik ke kelas" lalu mereka berjalan meninggalkan kantin dan menuju ke kelas

"Aku pengen pipis ni Ra, kamu duluan nggak papa kan?" Tanya Safna

"Kebiasaan deh!"

"Hehe!"

Safna terus berlari menuju ke toilet tapi dia menabrak sesuatu yang dia yakini itu dada milik seseorang,
Safna terjatuh

"Awwwww!" Pekik Safna

"Punya mata kan?" Tanya laki-laki yang di tabrak Safna,

"Punya kok, nggak perlu nge gas mas" ucap Safna lalu berdiri

"Masa bodo! Apa lo bilang? Mas? Lo pikir gue tukang cilok apa?"

"Abang tukang cilok laki laki kan? Kamu juga laki laki, yaa terus salahnya apa kalo di panggil mas? " Ucap Safna polos

"Gue kakak kelas lo disini  bego!"

"Iya, tapi nggak perlu ngatain bego,"

"Bacot banget sih lo jadi cewek! Nyesel gue ngomong sama lo!"

"Yaa terserah," Ucap Safna lalu berlenggang pergi meninggalkan laki laki yang masih menggerutu dengan sikap acuh nya Safna

Mereka berdua tak menyadari jika ada sepasang mata yang tak sengaja melihat mereka mengadukan percakapan.

Hayo hayo??? Masih nggak dapet ya feelnya? Maaf:( padahal aku udah usahain semaksimal mungkin.

Kalian itu semangatnya aku, jadi budayakan Vote & Comment nggeh poro sederek sederek😊

See you💋

Tentang Kamu [BERSAMBUNG✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang